Sebelum membaca yuk jangan jadi silent reader lagi dan tunjukkan dukungan kalian dengan komen dan...
Di kelas 11-A alias kelas Argi dan Lastri. Kegiatan belajar mengajar alias KBM tengah berlangsung. Memasuki tengah hari. Ditambah suhu ruangan yang cukup rendah. Membuat beberapa siswa diserang hawa mengantuk.
Tapi, tentu saja para siswa Smaspede tidak susah-susah masuk sana hanya untuk tidur kala pelajaran hanya karena serangan kantuk tengah hari. Masing-masing mereka biasanya sudah menyiapkan botol spray berisi H2O (air). Untuk disemprotkan ke wajah kala kantuk datang. Itu untuk yang laki-laki. Kalau yang perempuan biasa membawa face mist atau rose water. Agar sekalian perawatan.
Lain cerita dengan Argi dan Lastri. Kalau bersama teman sebangkunya yang dulu. Argi memang suka ikut-ikutan mengantuk karena sama-sama laki-laki (jadi suka saling menjerumuskan). Kalau sekarang rasanya sudah tidak lagi. Ia sangat bahagia dengan keberadaan di sampingnya. "Sesuatu" yang tak pernah ia bayangkan dalam hidupnya.
Berawal dari pertemuan "singkat". Pesan-pesan singkat. Kesalahpahaman singkat. Kini berkembang menjadi suatu harapan. Yang membuatnya melihat cahaya. Di balik masa depan yang ia kira suram.
Tampaknya tidak akan sesuram itu. Karena sekarang ada karakter lain dalam cerita hidupnya. Yang membuat kisahnya mungkin saja berkembang jadi seperti novel cinta remaja biasa.
Lastri menyadari makna tatapan Argi yang dipenuhi harapan dan cinta. Tapi, ia telah menjilat muntahannya sendiri. Sebelumnya ia bertekad untuk tak akan pernah terlibat dalam hubungan perasaan dalam wujud apa pun. Ia tak akan mencintai atau membenci siapa pun sebelum "tujuannya" tercapai. Ia tak mau unflexibility menghambat ambisinya.
Tapi, kini...
Maafkan aku, Argi.
Ξ Ξ Ξ
"Kamu akan lebih mengkhianatinya kalau tidak menerima penawaran saya."
"Kenapa?" tanya Lastri.
"Karena saya tidak akan pernah membiarkan dia keluar dari kamarnya lagi," jawab pria itu datar.
"Bagaimana mungkin Anda bisa melakukan itu pada adik kandung Anda sendiri?" tanya Lastri tak percaya.
"Tentu saja bisa. Saya sudah memutuskan untuk menjaga semua hal berharga yang saya miliki dengan sekuat tenaga. Agar tidak akan ada penyesalan tidak diperlukan di masa depan," jawab Nityasa Boy Senior.
"Penyesalan macam apa? Tindakan Anda sekarang adalah satu-satunya hal yang kelak akan Anda sesali," tanya Lastri.
Nityasa Boy Senior melemaskan punggung. Mengedarkan pandangan ke tempat lain. Menjawab, "Akan saya ceritakan kamu suatu kisah. Yang sudah membuat kehidupan seseorang jadi seperti neraka."
"Apa...?"
"Saat kamu mendengar kisah ini. Akan saya anggap kamu setuju dengan permintaan saya," tantang Nityasa Boy Senior.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pet/Brother
General FictionDON'T COPY MY STORY! DILARANG PLAGIAT! [BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sudah bertahun-tahun lamanya Argi hidup sebagai adik sekaligus "peliharaan" kakak laki-lakinya. Dan semua berjalan "baik-baik" saja. Namun, semua berakhir ketika ia terhubu...