KONICHIWA BESTYYY!!! (Harusnya ini dipost malam minggu kemarin tapi krn Noir tiba2 harus pergi ke banyak tempat jadi lupa. Yak, lets enjoy.)
Sebelum mulai mari kita jangan jadi silent reader lagi dan tunjukkan dukungan kalian dengan komen dan...
Sore harinya Lastri sampai di panti asuhan setelah usai belanja bahan makanan untuk bekal Argi esok hari. Hatinya hanya berbunga-bunga sudah seperti musim semi. Tak bisa ia bayangkan betapa asyik dan menyenangkannya menyiapkan makanan untuk seorang laki-laki. Mendadak Lastri merasa bak menjadi heroine dari sebuah dorama Jepang.
Mike dan Miko yang sedang berkebun di rumah kaca depan panti asuhan. Melihat Lastri yang melompat-lompat bahagia memasuki bangunan panti aneh.
"Itu Kak Lastri kenapa lagi?" tanya Mike.
"Aku tidak tahu. Sepertinya dia sudah gila," jawab Miko.
Tiba-tiba Lastri berhenti lompat-lompat. Langsung melirik ke arah rumah kaca. Ia berhenti berjalan dengan melompat-lompat seperti kanguru. Melangkah cepat menghampiri Mike dan Miko.
"E-E-Eh, dia punya indra keenam apa bagaimana?!" panik Mike mendorong punggung saudaranya keluar dari rumah kaca. Ingin kabur.
Pintu rumah kaca terbuka. Kesempatan kabur telah tiada.
"A-Ampun (A-Ampun), Kak (Kak) Lastri (Lastri). Kami (Kami) tidak (tidak) bermaksud (bermaksud) seperti (seperti) itu (itu)," pohon keduanya gemetar ketakutan (sok imut).
Aduh, sudah dibilangi berapa kali dua krucil ini jangan bicara seperti itu lagi. "Yah, terserah deh kalian mau bagaimana. Tolong ini semua, ya," pintanya seraya menyerahkan selembar catatan berisi daftar sayur mayur yang ditanam di sana. "Setelah itu bawa ke dapur!" perintahnya.
"I-Iya, Kak," jawab Mike dan Miko pasrah.
Ξ Ξ Ξ
[Bagian ini akan berisi adegan semacam "ini" dan "itu". Kalau kamu tidak mengerti. Berarti kamu terlalu muda untuk membaca cerita ini. No hate comment. Just leave if you don't like]
Sementara itu di rumah Argi. Berbanding terbalik dengan kondisi Lastri yang "baik-baik" saja. Argi tengah melewati salah satu fase paling buruk dalam hidupnya.
Ia sudah biasa disiksa secara fisik oleh kakak kandungnya. Menurutnya itu tak lagi berarti apa pun karena kakaknya memang "pantas" untuk itu. Kakaknya adalah satu-satunya orang tua yang ia miliki. Ia adalah pria tampan bertubuh macho yang memiliki jabatan dan juga kekayaan.
Walau tidak masuk akal... Argi berusaha memantaskan kakaknya untuk semua perlakuannya. Tapi, hanya kakaknya.
Dan hari ini kakaknya yang tidak punya waktu untuk datang ke rumah Argi. Merasa tetap ingin "bermain" dengan adik kecil kesayangannya. Melalui tangan-tangan anak buahnya. Pria itu memberi keleluasaan Iwan dan Bagas untuk memperlakukannya bagaimanapun juga. Sembari direkam dan dikirim langsung ke gawai pria "gila" itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pet/Brother
General FictionDON'T COPY MY STORY! DILARANG PLAGIAT! [BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sudah bertahun-tahun lamanya Argi hidup sebagai adik sekaligus "peliharaan" kakak laki-lakinya. Dan semua berjalan "baik-baik" saja. Namun, semua berakhir ketika ia terhubu...