(Aslinya Noir ingin pasang gambar yang lebih representatif untuk chapter ini, tapi ternyata dilarang wp karena terlalu sadis. Ya sudahlah) Sebelum membaca yuk jangan jadi silent reader lagi dan tunjukkan dukungan kalian dengan komen dan...
Hari Selasa yang sibuk seperti biasa di suatu klinik psikiater seorang dokter laki-laki muda bernama Toyadi Bing Janardana. Setelah menghabiskan waktu praktek paginya di suatu rumah sakit. Ia akan melanjutkan kegiatan dengan berpraktik di klinik yang ia bangun di dekat rumah. Untuk pasien-pasien yang tidak sempat berobat langsung ke rumah sakit. Atau pasien rumah sakit yang membutuhkan perawatan lebih.
Hari ini pun kliniknya ramai seperti biasa. Ia merasa bahagia karena diberi kesempatan oleh Tuhan. Untuk membantu mereka-mereka yang membutuhkan. Ia berdoa agar semua yang ia lakukan. Akan menjadi pemberat amal di timbangan yaumul akhir nanti.
"Baik, Dok. Terima kasih banyak saya sudah merasa jauh lebih baik sekarang," ucap pasiennya. Seorang ibu rumah tangga yang menderita depresi karena diperlakukan semena-mena oleh sang suami.
"Obatnya jangan lupa diminum ya, Bu," nasihatnya sambil tersenyum ramah.
Ibu itu langsung tersenyum lebar. Wajahnya tersipu. "Aduh, Dokter Yadi mah bisa aja. Karena dokter sangat ganteng. Saya malah jadi pengen sakit terus."
"Karena kesehatan Ibu sangat berharga. Apa perlu saya pakai topeng saat menemui Ibu?" tanyanya.
Ibu itu tertawa kecil. Ia pun keluar dari ruang praktek. Pasien terakhir hari ini mungkin. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore lebih. Ia harus segera bergegas karena ada jadwal praktek malam di rumah sakit berbeda.
"Sudah habis ya, Sus?" tanyanya ke interkom.
"Ah, maaf, Dokter. Ini ada satu lagi pasien," balas suster yang berjaga di front office.
Waduh, sudah mau tutup juga. "Siapa, sih? Berani sekali datang saat sudah mau tutup begini," tanyanya.
"Eir Griseo, Dok," jawab suster.
"Hmm... Ya sudah, suruh masuk saja," pintanya.
Tak lama kemudian pintu terbuka dari luar. Seorang pemuda berpenampilan berantakan. Dari potongan rambut dan gayanya sekilas terlihat seperti Nagata. Seorang karakter dorama Jepang berjudul Theater: A Love Story. Yang diperankan oleh aktor populer Kento Yamazaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pet/Brother
General FictionDON'T COPY MY STORY! DILARANG PLAGIAT! [BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sudah bertahun-tahun lamanya Argi hidup sebagai adik sekaligus "peliharaan" kakak laki-lakinya. Dan semua berjalan "baik-baik" saja. Namun, semua berakhir ketika ia terhubu...