Young Master Damien's Pet (Bagian 1)

Bab 165 - 166. Pekerjaan Dasar

Bab 165. Pekerjaan Dasar part 1

Awan yang melayang di atas mulai menurunkan gerimis, mengurangi kerumunan orang yang berkeliaran di sekitar rumah penyihir hitam tanpa mendekati tempat itu.

Manusia percaya ketika seorang penyihir hitam tinggal di tempat-tempat tertentu, penyihir itu akan meninggalkan pertanda buruk yang dapat membawa kesialan bagi orang-orang jika mereka mendekat.

Ketika burung gagak berkurang dan membubarkan diri, anggota dewan lain datang begitu terlambat untuk memeriksa, mereka berbicara dengan Kreme dan Damien untuk mencoba mendapatkan informasi dari apa yang bisa dilihat dan diambilnya.

Anggota Dewan Mathias adalah salah satu teman Alexander di dewan. Meskipun kata teman diucapkan, ia adalah pria yang memberikan informasi yang diperlukan kepada sepupu Damien.

Karena gerimis dan hujan telah turun di tanah Bonelake, sebagian besar bukti sulit untuk diuraikan dan dipahami,

"Apakah ada yang melihat hakim sebelum dia dibunuh?" tanya anggota dewan Mathias kepada Kreme karena dialah yang menemukan mayat itu.

"Saya tidak tahu, Pak. Saya tidak pergi untuk menanyakannya lebih lanjut tentang pria itu dan segera memberi tahu penjaga setelah menemukan tubuhnya ... seperti ini,"

Anggota dewan itu mengangguk sebelum berbicara dengan rekannya. Bibir Kreme mengerut dan menoleh ke Damien yang masih melihat celah tenggorokan hakim dan postur hakim itu duduk di kursi,

"Terima kasih atas bantuan Anda, anggota dewan Damien dan Kreme. Insiden ini akan diajukan ke dewan pengadilan. sehingga pencarian lebih lanjut bisa dilakukan. "

"Tentu saja," Damien memberi mereka senyuman yang menawan, berbalik untuk berjalan keluar dari kantor, mereka melangkah ke tanah basah bersama Kreme yang membuka payung untuk menahan vampir berdarah murni itu.

Senyuman yang ada telah hilang dari bibir Damien, matanya terus memindai dari kanan ke kiri tanpa menggerakkan lehernya. Mengamati manusia di mana beberapa orang bertanya-tanya tentang apa yang sedang terjadi.

Hanya saat itulah manusia akan segera mengetahui bahwa penyihir telah membunuh hakim.

Damien mencari pemburu penyihir, karena ia tahu betul bahwa pria itu akan tetap tinggal jika tidak menemukan rekan pemburu itu.

Kreme melihat ke belakang dan ke depan, memastikan tidak ada orang di sekitar yang menguping dan berbisik kepada Damien, "Apakah penyihir hitam itu membunuh hakim?"

"Bagaimana menurutmu?" Damien berbalik menanyakan pertanyaan itu pada Kreme.

Menempatkan tangannya di saku celana, Damien melihat ke balik pintu yang ia lewati, menghadap ke belakang,

"Ini rumit, Kita tidak tahu apakah pemburu atau penyihir lain yang membunuh hakim."

"P-penyihir lain?" Kreme tersandung dalam kata-katanya.

Berapa banyak lagi penyihir yang ada di sini? Tepat sebelum kembali, Kreme telah mendengar dari salah satu penjaga tentang bagaimana penyihir lain yang dibakar pagi ini. Apakah tempat ini berubah menjadi pusatnya penyihir?

"Banyak orang melewati desa ini. Desa ini tidak istimewa, tetapi merupakan tempat tinggal mereka karena ada pasar gelap. Berkat pasar gelap, orang-orang bisa keluar-masuk, di mana berbagai makhluk diundang atau datang untuk mencari sesuatu yang mereka inginkan. Aku ragu ada yang mau tinggal di sini karena tidak banyak yang berani dengan adanya anggota dewan yang sering mengunjungi tempat ini atau setidaknya menggunakan desa ini sebagai tempat pemberhentian. Itu karena kemungkinan tidak ada penyihir di sini, aku telah menempatkan Batsyeba, tetapi itu adalah sebuah tamparan," dari sakunya, Damien mengeluarkan sebuah kotak dan membukanya.