Bab 32. Kamar Tidur

335 28 3
                                    

Bab 32. Kamar Tidur

Seperti peringatan terbuka baginya, itulah yang akan terjadi jika Penny melarikan diri.

Penny tidak mengerti apa masalah vampire ini, mengapa Damien ingin menahannya di sini? Apakah dirinya hanyalah bagian dari kesenangannya, di mana Damien akan menikmati mengancam dan menakuti dirinya.

Damien bisa saja mencari budak lain kecuali ini adalah kemalangan atau keberuntungan Penny, Damien telah membelinya bukan dengan ratusan tetapi ribuan koin emas.

Ketika pintu kamar diketuk, Damien tidak repot-repot melihat dan hanya berkata, "Masuklah, Falcon,"

Tampaknya Damien tahu hanya dari suara ketukan dan orang di balik pintu kamarnya.

Kepala pelayan masuk dengan troli yang berisikan makanan,

"Tinggalkan di sini. Keluarlah," Kata-kata Damien begitu singkat dan kepala pelayan tidak berdiri lebih lama lagi.

Kepala pelayan melangkah keluar kamar, menutup pintu di belakangnya.

Penny mengamati makanan yang tampak lezat di atasnya. Baunya sangat luar biasa, membuat mulutnya berair.

Damien menatap gadis yang meneteskan air liur selagi melihat makanan yang telah datang.

"Makanlah apa yang kau mau," katanya. Penny yang sedang menatap makanan tersentak menatapnya.

Dia serius?

"Apa menurutmu itu yang akan kukatakan?"

"..."

Pria ini begitu melelahkannya, Penny merasa jiwanya seperti akan menjauh dari tubuhnya.

Penny diam-diam mengangguk pada dirinya, itulah yang akan terjadi padanya jika ia tinggal di sini selama beberapa minggu lagi.

"Aku belum makan apa pun di pagi dan siang ini. Tuan lah yang seharusnya diberi makan terlebih dahulu, setelah itu bersamaan dengan hewan peliharaannya. Duduklah di tempat tidur," perintah Damien.

Damien mencelupkan jarinya ke salah satu piring, matanya tidak lepas dari makanan itu selagi memasukkan jari itu ke dalam mulutnya, "Enak sekali," gumamnya setelah itu ia mengeluarkan jarinya dari mulutnya .

Damien lalu meletakkan makanan yang ingin ia makan di atas piringnya satu demi satu dan Penny harus mengalihkan pandangannya dari Damien dan piring yang dipegangnya,

"Kau bisa masak?"

"Iya."

"Kau tahu tentang memasak?" Damien bertanya pada Penny sambil berjalan dan duduk tepat di sebelahnya.

Penny tidak tahu, apa ini adalah seni penyiksaan, tapi apapun itu, itu sangat efektif.

Penny mengira Damien bersikap lembut padanya ketika mengeringkan rambutnya yang basah, tetapi perubahan suasana hati dan kepribadian Damien seperti cambuk panas dan dingin yang tidak bisa ia pegang.

"Dasar memasak dibutuhkan bagi orang yang menjalani kebebasan. Kurasa aku tidak bisa memasak sesuatu seperti ini," jawab Penny tanpa memandang Damien melainkan dinding yang ada di bawah perapian.

"Benar. Kurasa keluarga petani tidak punya akses pada rempah-rempah impor apalagi dijual dengan harga tinggi di pasar gelap," kata-kata Damien begitu santai.

Perkataan Damien tidak dimaksudkan untuk membuat Penny merasa lebih rendah. Tapi begitulah cara Damien berbicara, tidak bisa menahan kata-katanya, namun hal itu membuat Penny merasa berkecil hati.

Penny tidak pernah dan tidak bisa menemukan kesempatan untuk berbicara atau bergaul dengan para elit, dunianya hanya terbatas pada orang-orang yang sama dengan statusnya.

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang