Bab 86. Kerah atau Tanda? part 1
Penelope senang Damien ikut campur dalam percakapan yang dimulai oleh pria yang belum pernah ia temui ini.
Bukan karena Damien adalah vampir yang baik di matanya. Semua vampir memiliki sisi mereka sendiri, di mana banyak yang bisa dianggap kompleks atau tidak kurang dari sifat sombong.
Damien menyuruh Penny memanjat pohon untuk mendapatkan buah yang ingin ia makan, sementara pria itu, dapat meraihnya hanya dengan kekuatannya.
Vampir berdarah murni itu sudah gila dengan membuatnya memanjat pohon. Dan bahkan dengan tipu muslihatnya, Damien tampak kurang sombong dibandingkan pria yang berdiri di sampingnya ini.
"Selamat sore, Tuan Muda Damien," pria itu menundukkan kepalanya.
Rambut pirang di dahinya menjauh selagi ia menundukkan kepalanya dan kembali seperti semula ketika pria itu mengangkat kepalanya bertemu dengan pandangan Damien.
"Sore, Robarte," Damien balas menyapa.
Penny yang tadinya berada didekat orang asing bernama Robarte itu malah mulai mendekat pada Damien.
"Apakah ini budakmu yang dirumorkan itu?" tanya pria itu,
"Kau tidak boleh membiarkan budak ini keluar di tempat terbuka, terutama tanpa kerah di lehernya. Itu akan membuat orang mengira dia bebas untuk orang lain,"
Penny mencoba memahami apa yang dikatakan pria itu, dan ketika ia melakukannya, dia merasa itu menjijikkan.
Meskipun Penny mencoba untuk menjaga ekspresi bijaksana yang ada pada dirinya sendiri, rasa masam pada kata-kata pria itu sudah cukup untuk ditanggapnya.
"Aku ingin melakukannya, tetapi ia tidak perlu memiliki rantai di rumahku sendiri. Semua orang seharusnya tahu itu lebih baik daripada tertarik pada hal-hal yang bukan milik mereka. Hanya orang-orang tidak tahu malu yang bisa melakukan hal itu,"
Damien memberikan senyumannya yang menawan kepada pria yang membalas senyumannya itu dengan tenang.
Damien mengenal Robarte. Ia pernah bertemu dan berbicara dengan pria itu di beberapa kesempatan terakhir, pria itu adalah seseorang yang lembut dan sopan. Kata-kata Robarte tidak kurang dari berat sehelai bulu, tetapi itu semua hanya untuk dilihat publik.
Berapa banyak orang yang sudah pernah Damien temui sampai sekarang, dimana mereka mengenakan topeng untuk menipu orang? Cukup banyak sehingga Damien bisa menuliskan nama-nama mereka satu per satu dalam sebuah perkamen.
Kata-kata yang diucapkan Damien bukan hanya untuk Robarte, melainkan juga untuk orang lain yang menguping pembicaraan mereka.
"Aku yakin kau pernah mendengar berapa banyak yang aku habiskan untuk membeli yang satu ini,"
Penny bertanya-tanya mengapa Damien membual tentang jumlah koin emas yang sebenarnya tidak dikeluarkannya.
"Kau membeli barang mahal tapi tidak menghiasnya?" Robarte memiringkan kepalanya, matanya menatap Penny yang berdiri hampir di belakang Damien, beringsut mendekati Damien setiap dua detik.
"Mengapa kau menyibukkan diri dengan sesuatu yang bukan milikmu untuk dikhawatirkan dan disimpan?" tanya Damien tanpa menahan kata-katanya.
Penny tidak tahu mengapa, tapi dirinya tidak menyukai pria yang bersama mereka sekarang.
Dan itu membuat Penny senang karena Damien mengusir pria itu. Dengan berbicara tentang orang-orang yang tidak tahu malu, Damien secara tidak langsung mengatakan tentang pria itu yang melihat Penny dengan cukup merendahkan, dimana Penny tidak mempedulikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Master Damien's Pet (Bagian 1)
Roman d'amourBukan RAW Translate Mulai dari Bab 1 - 445 Mengandung konten 18+ Judul : Young Master Damien's Pet Author : ash_knight17 Genre : Romance, fantasy, historical, adult, r18, josei, mature, vampir JANGAN SHARE TERJEMAHAN INI. Sinopsis Damien Quinn, se...