Young Master Damien's Pet (Bagian 1)

Bab 167 - 169. Mimpi

Bab 167. Mimpi part 1

Seorang gadis kecil yang berusia sekitar tujuh tahun, bermain dengan boneka kayu yang rusak di bagian tepinya.

Saat itu adalah di siang hari, dimana rumah itu begitu sepi, air mengalir dengan tenang di dekat rumah itu berada.

Mendengar pintu terbuka, gadis bermata hijau itu berdiri untuk melihat ibunya masuk.

"Mama, selamat datang kembali,"

Ibunya kembali  membalas dengan senyum manis. Wanita itu memiliki tinggi rata-rata. Rambut dan matanya berwarna coklat dengan sosok mungil.

"Aku kembali ke rumah. Apa yang kau lakukan?" tanya wanita itu, matanya yang cokelat menatap ke arah boneka yang ada di tangan putrinya,

"Kita harus membelikanmu satu lagi. Mungkin setelah ayahmu kembali," wanita itu mengusap lembut kepala gadis itu.

Gadis kecil itu menganggukkan kepalanya, bahunya jatuh, "Bisakah kita kembali ke desa, ibu?" tanyanya dengan mata penuh harap.

Ibunya menghela nafas, tangannya jatuh ke sampingnya, "Kita tidak bisa sayang. Di sana tidak aman untuk ayahmu."

"Tapi kenapa?" tanya gadis itu. Senyum wanita itu menegang.

Selagi gadis itu menunggu ibunya menjawab, mereka mendengar suara yang datang dari luar,

"Papa di sini!" seru gadis itu, sambil bangkit berdiri untuk melangkah keluar rumah tempat ia melihat ayahnya kembali dengan kuda yang mereka miliki.

"Papa!"

Gadis kecil itu menyerahkan diri pada ayahnya agar pria itu menjemputnya tepat waktu.

Pria itu memiliki rambut pirang dan mata biru. Penampilannya lembut dan tenang, menangkap putrinya dalam pelukannya.

"Apa kabar?" Pria itu bertanya pada putrinya dan ketika istrinya melangkah keluar, ia perlahan-lahan menjatuhkan gadis itu tanpa melepaskan tangannya tetapi memeluk istrinya dengan lengan yang lain. Berbagi ciuman, pria itu bertanya,

"Semuanya baik-baik saja? Apakah ada yang datang?"

Wanita itu menggelengkan kepalanya, "Tidak ada seorang pun. Hanya Penelope dan aku. Apakah perjalananmu berhasil?"

Melihat ekspresi cemberut suaminya, wanita itu berkata, "Tidak apa-apa. Kita bisa mencari bantuan orang lain."

"Ya," melangkah ke dalam rumah, pria itu melihat ke sekeliling ruang tamu.

Rumah yang dulunya milik keluarga pria itu digunakan sebagai tempat persembunyian selama masa-masa sulit.

Rumah itu terbuat dari batu di dekat hutan dan tepi sungai, terlihat seperti gua kecil yang sebenarnya merupakan tempat persembunyian rahasia.

Tempat itu jauh dari keramaian, memungkinkan ia untuk menjaga keluarganya tetap aman.

Pria itu melihat putrinya yang berkeliaran di sekitarnya karena pria itu telah pergi selama lebih dari sepuluh hari untuk mencari sesama penyihir putih.

Sekarang ini adalah saat-saat tersulit karena para penyihir dibakar dan sulit menemukan salah satu dari mereka.

Manusia dan vampir mengamuk melawan para penyihir dan tidak peduli apakah para penyihir itu baik atau jahat. Yang mereka inginkan hanyalah kematian, itulah sebabnya penyihir putih itu memindahkan keluarganya setelah salah satu manusia mengetahui siapa dia.