Bab 4. Sipir

453 44 2
                                    

Bab 4. Sipir

Saat pagi tiba, hujan sudah lama reda, namun langit masih tetap mendung. Batang logam mengguncang jeruji besi di setiap sel, membangunkan setiap budak di pagi yang cerah.

Semua sel dibuka kuncinya agar para budak bisa keluar dan menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan oleh sipir dan pengawal.

Sambil menggosok matanya, Penny bangun untuk melihat pintu sel dibuka, membuatnya sedikit lega.

Ini pertanda bagus! Karena para budak tidak selalu terjebak di dalam sel mereka sepanjang waktu, ada seutas benang harapan bagi seseorang yang terjebak di dasar sumur, seutas benang harapan itu cukup untuk menariknya keluar.

Untuk saat ini, Penny masih cuek dengan sekelilingnya. Sudah jelas bahwa apa yang ia pelajari tentang tempat ini, berada di luar tidak cukup dan tidak akurat. Sudah waktunya mengumpulkan informasi!

Melangkah keluar sel, banyak orang berpakaian lusuh lainnya berjalan melewatinya dengan lesu. Cahaya dimata mereka sudah lama redup diganti dengan keputusasaan dan kekalahan. Mereka jelas adalah budak.

"Kemana kita akan pergi?" Ia bertanya pada Caitlin yang berjalan melewatinya untuk mengikuti kerumunan yang bergerak. Penny bergegas berjalan disampingnya menyusuri koridor sempit itu.

"Kau akan lihat."

Penny berharap teman satu selnya itu membalasnya dengan sedikit lebih informatif.

Caitlin begitu tegas dan meninggalkan segalanya sebagai suata misteri yang akan terungkap kemudian dan bukan sesuatu yang dinanti-nantikan oleh orang dalam posisinya.

Setelah Penny melihat budak lain yang muram dan pendiam berjalan disamping mereka, ia merasa lebih baik dipasangkan dengan seseorang seperti Caitlin.

"Itu sipir. Pastikan kau tidak pernah menyinggungnya. Bagaimanapun juga, hindari tatapannya,"

Caitlin mengangguk pada seseorang yang berdiri di depan para budak jauh di depan mereka.

Penny mencari di antara kerumunan untuk menemukan seorang pria berseragam yang tampaknya berusia akhir dua puluhan, terlalu muda untuk menjadi kepala tempat perbudakan.

Matanya yang tajam dan merah mengamati para budak selagi mereka berjalan melewatinya, menyebabkan mereka menggigil dan gemetar ketakutan.

Merasa tatapan orang lain mengarah padanya, Sipir itu menyentakkan kepala kearah Penny, tapi Penny lebih cepat.

Tepat sebelum mata mereka bertemu, Penny mengarahkan pandangan ke depan yang tampak tidak berbahaya dan polos seperti seorang gadis kecil yang terperangkap dalam pembentukan budak.

Ketika tidak yakin atau tidak pasti, keputusan bijak adalah mendengarkan mereka yang yakin dan pasti. Penny mencamkan nasehat Caitlin. Yang hidup lima atau enam tahun lebih lama dari dirinya dan dalam kondisi yang lebih buruk, ia tampak cukup yakin pada dirinya sendiri.

Para budak tiba-tiba berhenti, hampir memaksanya untuk menabrak orang di depannya. Ingin tahu apa yang terjadi, Penny tiba-tiba mendengar salah satu penjaga memerintahkan mereka,

"Buka!"

Apa?!

Mata Penny melotot. Kepalanya menengok kekiri dan ke kanan untuk melihat semua budak mulai melepaskan pakaian mereka.

Mereka serius!

***

Penny tidak melepas pakaiannya di depan begitu banyak orang asing! Tunggu, tidak masalah ia mengenal mereka! Gaun ini tidak akan lepas!

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang