Bab 206 - 207. Anak-anak Di Masa Lalu

104 19 1
                                    

Bab 206. Anak-anak Dimasa Lalu part 1

Pagi tidak begitu cerah, tapi lebih cerah dari hari-hari lainnya di tanah Bonelake.

Matahari mencoba bermain-main sesekali mengintip di balik awan yang melintas, berpindah dari satu sisi ke sisi lain seperti seseorang yang terkadang melambai ke arah tertentu.

Seorang anak laki-laki dan anak perempuan duduk di meja kamar ibu mereka.

Menulis sesuatu di buku mereka sementara buku lain diletakkan di atas meja.

Ketika anak laki-laki itu meletakkan pena bulu bertinta di atas meja, ibunya bertanya,

"Kau sudah selesai menulis, Dami?"

Wanita itu sedang duduk di sisi lain kamar itu, di tepi tempat tidur selagi ia menjahit pakaian untuk anak-anaknya.

Jarum masuk dan keluar selagi wanita itu memusatkan pandangan pada apa yang dikerjakannya sementara kesadarannya diarahkan ke anak-anaknya yang sedang belajar bersama.

"Aku sudah selesai, Mama," jawab anak laki-laki itu sambil turun dari kursi, membawa catatan yang baru saja dibuatnya.

Anak-anak itu masih kecil untuk dilihat, tetapi dengan perbedaan penuaan jika menyangkut manusia dan vampir.

Para vampir dan vampir berdarah murni mengajari anak-anak mereka sejak dini karena otak mereka jauh lebih berkembang daripada makhluk yang lebih rendah yaitu manusia.

"Coba aku lihat apa yang kau miliki di sini," ibunya meletakkan jarum dan sepotong kain yang baru ia kerjakan untuk melihat pekerjaan rumah putranya.

Karena ia tidak mempercayai pekerjaan seorang wali atau membawa seorang guru ke dalam mansion, wanita itu mengajari anak-anaknya sendiri dan mengamati pertumbuhan mereka.

Dan menurut wanita itu, ia telah melakukan pekerjaan terbaik. Siapa lagi yang lebih baik untuk mengajari anak-anaknya selain dirinya sendiri.

Putrinya segera mengikuti putranya, membawa bukunya sambil menunggu giliran agar ibunya melihatnya.

"Kau keliru salah satunya, Sayang. Tentunya kau bisa memperbaikinya sebelum aku menyelesaikan bagian selanjutnya," kata wanita itu, senyumnya begitu cerah di bibirnya. Dan itu bukanlah senyuman yang menyenangkan tapi senyuman yang merusak saraf pelayannya ketika pandangannya tertuju pada mereka.

"Ya, ibu," jawab Damien dengan patuh sebelum kembali menyelesaikan dan giliran pekerjaan Maggie yang diperiksa.

"Hmm, tampaknya sebagian besar benar, Maggie. Jangan terlihat begitu senang," suara selembut wanita itu mencapai telinga gadis kecil itu,

"Kau beberapa tahun lebih tua dari Damien dan itu membuatmu diuntungkan, kau harusnya lebih cepat darinya. Jangan mengeluh hanya karena kau perempuan. Hal itu akan menjadi alasan yang paling menyedihkan," vampir wanita itu menyerahkan kembali buku itu kepada putrinya.

Wanita itu mengutarakan reaksinya karena cara Maggie kecil yang mencoba menarik jenis kelamin sebagai alasan.

Hal terakhir yang wanita itu inginkan adalah anak-anaknya tidak menggunakan alasan.

Pundak gadis kecil itu terkulai karena tahu persis apa yang ibunya bicarakan,

"Maafkan aku, mama."

"Tidak apa-apa. Kemarilah, Sayang," ibunya mengangkat tangannya, tidak merentangkannya terlalu lebar tetapi cukup untuk gadis muda itu meletakkan tangan kecilnya di tangan ibunya,

"Aku tahu kau tak akan membicarakan lagi hal seperti itu. Putriku tahu untuk tidak mengecewakanku. Benar? " tanya wanita itu dan gadis itu menganggukkan kepalanya,

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang