Young Master Damien's Pet (Bagian 1)

Bab 79 - 81. Di Dalam Rumah

Bab 79. Di Dalam Rumah part 1

Damien memberikan senyuman nakal, cahaya dari lentera membuat bayangannya terlihat seperti iblis yang sering dijauhi oleh gereja.

Penelope menatapnya sebelum pergi ke satu sisi dinding di mana ada sebuah jendela kecil.

Melihat sekeliling, Penny mengambil selembar kain untuk membersihkan kaca jendela yang tertutup debu, membiarkan sedikit cahaya memantul keluar dari rumah, membuat seseorang tahu bahwa sekarang ada orang di rumah itu.

Penny melihat ke luar dari jendela yang dibersihkan itu, ia menemukan beberapa dari orang-orang masih penasaran melihat ke rumah tempat mereka berada.

Sudah berbulan-bulan sejak terakhir kali Penny mengunjungi tempat orang-orang yang akan senang jika ia keluar desa setelah kematian ibunya, penampilan gadis itu telah memberi rasa tidak enak di mulut mereka, hingga mereka ingin meludahkan kepahitan akan kehadirannya.

Penny tidak melakukan apa-apa pada mereka, tetapi kebencian penduduk desa telah berakar dari lama selama bertahun-tahun ketika ia masih kecil dan ayahnya menghilang, meninggalkan ibunya dan dirinya seorang sendiri.

Penny sering bertanya-tanya mengapa demikian. Seorang gadis kecil yang tidak pernah menyakiti siapa pun dengan kata-kata atau tindakan apa pun dibenci seperti serangga yang tidak disukai.

Ketika Penny masih kecil, yang Penny inginkan hanyalah bermain dengan anak-anak lain.

Penny ingin memiliki teman-temannya sendiri, tetapi pada akhirnya ia malah dilempari batu dan kata-kata kasar dilontarkan padanya, yang tidak seharusnya didengar oleh seorang gadis seusianya.

Pada akhirnya, Penny dibuang bersama ibunya di mana mereka tidak dibutuhkan.

Kepala Penny menoleh, menemukan Damien yang berdiri di pintu melihat ke langit.

"Langit di sini jauh lebih cerah dibandingkan dengan di dekat mansion. Pasti karena lautnya,"

Penny mendengar Damien berbicara, suara pria itu melayang di udara hingga mencapai telinga Penny.

Penelope tidak tahu mengapa Damien meremukkan jari hakim itu.

Hakim itu bisa saja mengungkapkan identitasnya dimana tidak akan menyelamatkan semua kerumitan ini juga waktu mereka, di mana mereka bisa kembali dari tempat mereka datang.

Tetapi Tuan Damien tidak puas dengan sikap lurus. Ia senang menggoda seseorang sampai membuat orang itu menangis. Dan itu adalah air mata yang disebabkan oleh rasa sakit secara fisik.

Penny tahu telah salah karena bergantung pada Damien untuk meredakan amarah di dadanya, tetapi mendengar suara retakan tulang itu, Penny merasa lebih dari memuaskan.

Di mata Penny, hakim itu adalah laki-laki yang tidak hanya menipu orang-orang miskin di desanya, tetapi juga menipu keluarganya dan para petinggi yang dia laporkan.

Damien bisa merasakan mata gadis itu menatapnya. Tampaknya ada sesuatu yang terjadi, karena Penny tidak sedikit pun terlihat khawatir ketika ia meremukkan tulang jari pria itu menjadi bubuk.

"Apa yang terjadi di antara kalian berdua. Apa yang Linguin lakukan padamu hingga kau menolak untuk melangkahkan kaki di tangga itu?"

Damien membalikkan tubuhnya hingga bisa menghadap Penny, mengambil langkah mundur Damien menyandarkan punggungnya ke pintu yang terbuka. Matanya bertemu dengan mata Penny dengan rasa ingin tahu.

Dan kemudian pertanyaan muncul di benak Penny. Apakah Damien melakukannya untuknya? Menyiksa pria itu demi dirinya. Itu tidak mungkin benar, batin Penny.