Bab 47 - 48. Malam Berkabut

291 25 1
                                    


Bab 47. Malam Berkabut part 1

Dengan satu gerakan cepat, Damien menarik selimut dari diri Penny hingga tak ada apa pun yang menutupinya kecuali gaun yang dikenakannya.

Kemudian ekspresi Damien tiba-tiba berubah manis, ia tersenyum menatap Penny seolah-olah tidak bermaksud jahat, untuk itu Ia berkata, "Inikah yang kau inginkan? Selamat tidur dan selamat malam,"

Damien melepaskan kacamatanya dan meletakkannya di dudukan. Menempatkan bukunya dan meniup lilin di sebelahnya.

Penny yang keras kepala, tidak meminta selimut. Lagipula siapa yang butuh selimut kan?

Satu jam kemudian Penny menggigil dalam cuaca dingin di tempat tidur. Penny membutuhkan sesuatu untuk menutupi dirinya sendiri atau ia akan membeku sampai mati malam ini.

Penny berharap Damien akan kasihan dan mengembalikan selimutnya, tetapi Penny ragu apakah Damien tahu kata itu.

Ruangan itu gelap tetapi tidak begitu gelap hingga membuat orang tersandung dan jatuh. Tampak cahaya bulan muncul dari jendela.

Berbalik ke sisi lain, Penny melihat Damien yang matanya tertutup dengan selimut yang melilit tubuhnya.

Ada sebagian selimut yang tidak terpakai. Penny tergoda untuk mengambilnya dari Damien. Sebagian kecil selimut tidak bisa menutupi semuanya tapi setidaknya bisa sedikit menutupi.

Selama satu jam Penny menghabiskan waktu, berharap akan tertidur, tetapi hawa dingin tidak membiarkannya tertidur. Penny membalikkan tubuhnya, mengelus lengannya, tapi ia masih bisa merasakan merinding di kulitnya. Tangannya dingin, begitu pula kakinya. Bahkan hidungnya menjadi basah dan dingin!

Menggigil di tengah malam, Penny perlahan beringsut mendekati Damien, tetapi karena harus menjaga jarak, Penny perlahan mendorong kakinya masuk kedalam selimut yang disisakan.

Penny mendesah pelan. Setidaknya ada sesuatu yang terasa hangat. Tetapi tubuh dan pikiran selalu serakah. Sekarang kakinya mendapatkan kehangatan, lengannya dan tubuhnya yang lain juga menginginkan selimut.

Karena tahu tidak bisa melakukannya, Penny menarik kakinya dan membiarkan hawa dingin menggigit kulitnya. Menerima tanpa mengeluh.

Damien yang tertidur di sebelah Penny, akhirnya membuka matanya karena merasakan gerakan yang datang dari sisi lain tempat tidur.

Sungguh keras kepala.

Manusia harus tidur dengan tenang, namun gadis ini malah mencoba untuk bergerak semakin jauh. Ini sepertinya merupakan hukuman yang tepat.

Damien melihat tubuh Penny meringkuk karena kedinginan. Bangun dari tempat tidur, Damien berjalan di sekitar ruangan, menutup jendela terlebih dahulu dan mengambil sesuatu dari meja. Damien melangkah ke teras kamarnya. Ia melihat laut yang menutupi seluruh pandangan.

Pemandangan itu begitu indah dan tenang. Bahkan lebih indah untuk membunuh seseorang, mengambil tubuhnya lalu dilemparkan.

Damien mengambil cerutu, menyalakannya sampai ujung cerutu berubah warna menjadi merah. Damien membiarkannya terbakar sebelum meletakkannya di mulutnya dan menggigit ujung lainnya dengan gigi.

Menyesap dalam-dalam, Damien meniup asap yang keluar dari mulutnya. Asap menyebar dengan sendirinya dalam hitungan detik seolah-olah tidak pernah ada.

Begitu cerutunya habis, Damien melemparkan sisa cerutu itu dari teras rumahnya. Melayang di udara dengan nyala api yang mulai berkurang dan padam saat menyentuh permukaan air, lalu tersapu gelombang air.

Damien melihat cakrawala yang menyentuh air dan langit yang gelap di mana awan bergerak ditiup angin.

Kembali ke dalam kamar, Damien melihat gadis yang meringkuk dalam tidurnya karena cuaca dingin. Api di perapian telah melambat, batang kayu yang sebelumnya menyala terang berubah menjadi abu.

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang