Bab 43 - 44. Memutar Lengan

163 23 0
                                    



Bab 43. Memutar Lengan part 1

Sesampai di mansion, Penny turun dan mengikuti tepat dibelakang Damien.

Sebelum menjadi budak, Penny biasa menghabiskan waktu dengan kesibukannya sendiri. Bekerja dan menghasilkan uang sambil menabung sebagian uangnya agar bisa digunakan -

Uang!

Penny menyadari uang yang sudah ia simpan. Penny menyimpan uangnya sudah begitu lama dan pasti masih ada, kecuali seseorang menemukannya!

Saat ini, Penelope tidak bisa berhenti memikirkan apa yang terjadi dengan uang yang sudah ia tabung selama berbulan-bulan itu. Bukan emas tapi begitu bernilai. Tujuh belas koin perak merupakan jumlah paling banyak yang bisa ia tabung sampai sekarang.

Penny berpikir bagaimana paman dan bibinya memberikan uang perak, apakah ia harus membagikannya dengan pasangan orang tua itu, mungkin mereka akan menghindarinya karena ia menjadi seorang budak. Tetapi disaat yang sama, Penny menggelengkan kepalanya diam-diam.

Kerabatnya itu tidak pantas mendapatkan satu sen pun dari uang sakunya, karena telah melakukan sesuatu yang tak terbayangkan.... Siapa yang menduga orang-orang itu telah jatuh sampai menjual kerabatnya sendiri demi uang.

Tapi itu sudah terjadi dan berapa kali Penny berdebat dan memikirkannya, semuanya sampai pada titik di mana Penny bukan lah siapa-siapa sekarang ini.

Damien berjalan di depannya, langkah panjangnya melintasi lantai putih.

Dua jam.

Apa yang bisa dilakukannya dalam dua jam itu dan apa yang ingin Damien tangani? pikir Penny

"Kakakku Damien, kau pulang," Grace melagukan nada riangnya, mencerahkan ruangan yang terang benderang, tetapi wajah vampir muda itu tampak mencemooh. Bibirnya berkerut dan salah satu alisnya terangkat di wajahnya.

"Aku pulang, adik Grace," Damien menyapanya kembali, tidak begitu antusias, seolah-olah suasana hati Damien telah berubah karena mendengarkan suara Grace,

"Kau mendapatkan kartu dari Maggie? Aku dapat. Kau ingin lihat?"

"Aku tak peduli," jawab Damien menuju tangga.

Grace menatap budak yang menempel seperti lem pada kakaknya itu, dimana budak itu mengikuti kakaknya sejak membelinya,

"Bersihkan dirimu dan kembali ke kamar," kata kakaknya kepada budaknya di mana kakaknya mulai menaiki tangga .

Gadis budak itu menatap mata Grace, tetapi gadis budak itu tidak berhenti atau menunggu Grace pergi. Pemandangan budak yang berjalan kearah Grace selagi budak itu melewatinya untuk mencapai belakang dapur, membuat Bibir Grace berputar karena tidak suka.

Untuk seorang budak, yang satu ini begitu berani untuk tidak membungkuk di hadapannya.

"Siapa namamu?" Grace ingin tahu nama gadis itu,

"Kau!" suara Grace meningkat satu tingkat lebih tinggi dan akhirnya mendapat perhatian budak itu yang berhenti berjalan.

Seakan dengan lemah lembut. Penny berbalik dengan ekspresi polos di wajahnya, kepalanya menunduk lebih rendah dari sebelumnya agar ia bisa menjauh dari vampir wanita ini.

Penelope tahu hal seperti ini akan terjadi. Mengapa Penny merasa seperti itu? Karena rumah ini dipenuhi dengan orang-orang gila atau setidaknya terlihat seperti itu.

Tatapan vampir kecil terpaku pada Penny sejak Damien menghilang dari tangga meninggalkan Penny di sini, berurusan dengan adik perempuannya.

Penny yakin meski Grace seorang vampir, tetapi Grace belum sepenuhnya dewasa. Grace masihlah seorang anak dengan emosi yang tidak stabil, pikir Penny. Mereka memang seumuran, namun gadis ini berani bersikap kurang ajar.

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang