Bab 100 - 102. Penyihir Putih

147 21 1
                                    

Bab 100. Penyihir Putih part 1

Damien menatap cermin besar yang dipasang di dinding dekat wastafel. Tangannya memegang tepi wastafel dengan cengkeraman kuat, jika ia menggunakan kekuatan penuhnya, ada kemungkinan wastafel itu pecah dan membangunkan gadis yang sekarang sedang tidur nyenyak di tempat tidurnya.

Mata merah tuanya akhirnya berubah, dimana kedua matanya menjadi hitam.

Damien melihat matanya sendiri dengan tajam, sudut matanya memunculkan garis-garis halus seperti akar pohon di tanah, yang membentang dari tepi matanya hingga menyebar ke pelipisnya.

Taring yang biasanya dijinakkan untuk vampir berdarah murni telah tumbuh semakin keluar.

Taringnya yang lebih besar dan menonjol keluar dari mulutnya, membuat pria itu terlihat seperti binatang buas.

Mendengar sesuatu berdesir di luar, wajah Damien menoleh ke samping, mendengar suara udara yang menyentuh jendela dan kemudian menjauh seolah-olah memantul di atasnya.

Hujan yang mengguyur telah berhenti, menyisakan angin dingin.

Memalingkan kepalanya kembali, ia melihat ke cermin, mata Damien bertemu dengan bayangan matanya sendiri saat berpindah ke masa lalu.

Kenangan di benaknya terukir, di mana Damien bisa merasakan seolah-olah hal itu baru terjadi kemarin.

Beberapa tahun yang lalu saat Damien dan Maggie masih kecil.

Damien yang berdiri di samping tempat tidur memegang tangan ibunya,

"Kau akan sembuh," kata anak laki-laki itu. Matanya kosong tidak seperti sekarang yang selalu ditutupi oleh kenakalan.

Ibunya sakit. Penyakit itu adalah penyakit langka yang menimpa vampir berdarah murni.

Penyakit itu terjadi pada satu dari setiap lima ribu vampir. Mata ibunya memiliki lingkaran hitam, mirip dengan penampilan manusia saat mereka sakit.

Tubuh ibunya tidak dapat mengkonsumsi darah lagi, karena didalam tubuh wanita itu telah berhenti mencerna darah.

Dengan kekurangan darah yang merupakan bagian terpenting dari makanan vampir, wanita itu kehilangan kekuatan ditubuhnya, penglihatannya mulai redup dan ia tidak mengatakannya, tetapi Damien adalah seorang anak yang suka mengamati.

"Tentu saja, aku akan melakukannya. Aku masih harus membuat kalian berdua berenang di sungai," kata wanita itu,

Kulitnya yang pucat menjadi semakin pucat, di mana dapat dengan mudah mengatakan bahwa wanita itu hampir tidak memiliki beberapa hari lagi sampai nafas terakhirnya,

"Kau membunuh pelayan itu?" tanya ibunya, meski mata wanita itu tak bisa melihatnya dengan jelas, tapi ia bisa melihat sosok anaknya.

"Ya," jawab Damien. Pelayan itu mencoba mencuri perhiasan ibunya selagi wanita itu terbaring sakit di tempat tidur.

Pelayan itu tidak hanya mencoba mencuri, tetapi juga mencoba membuat kesehatan ibunya semakin melemah.

Damien tampak tak memiliki emosi, matanya hampa dan ibunya tersenyum,

"Kemarilah anakku," wanita itu mengangkat tangan kurusnya ke arah anak itu, sehingga bisa meletakkan tangannya di pipi anak itu,

"Kau melakukannya dengan baik, Dami. Seandainya aku di sana untuk melihat pembunuhan pertamamu. Pembunuhan pertama selalu spesial bagi kita para vampir berdarah murni, karena selalu ada alasan untuk itu. "

Wanita di tempat tidur itu bisa merasakan aura memburu anaknya yang masih berusaha ia proses setelah menyebabkan kematian seseorang.

Tidak jarang beberapa keluarga berdarah murni selalu mengajarkan cara membunuh orang di usia muda.

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang