Young Master Damien's Pet (Bagian 1)

Bab 150. Ruang

Penny bingung, pikirannya mencoba untuk memahami apa yang ia pahami, namun ia masih mencoba memproses. Penny bertanya-tanya apakah itu mungkin.

Ketika tatapannya pada Damien yang menanyainya, Penny balas bertanya,

"Bisakah Kau memberi tahuku apa yang aku katakan? Tentang pergi ke rumah dokter ..."

Mata Damien mencoba untuk mengukur apa yang sedang terjadi, tetapi Damien terus mengulangi apa yang telah ia dengar dari Penny,

"Kau bilang kau pernah ke rumah dokter dengan berjalan kaki karena ada kerusuhan yang terjadi di jalan utama. Melakukan penyimpangan sebelumnya. Setelah beberapa waktu kau memang menyebutkan bahwa Kau membawa pria itu ke rumah tetapi sudah terlambat. Kesehatan ibumu dengan cepat merosot. Apa yang terjadi, Penelope? Bicaralah," tuntut Damien menatapnya.

Ada tumpukan kebingungan yang memenuhi mata Penny.

"Jika ibuku masih hidup. Apakah dia penyihir sepertiku?" tanya Penny tanpa menjawab apa yang ditanyakan Damien.

Damien memainkan mulutnya, menarik napas dalam-dalam yang dan melepaskan untuk berkata,

"Ya,"

Penny mengangguk. Bukan karena dia mengerti apa yang diberitahukan tetapi dia masih berusaha memahami mengapa ibunya mati untuk hidup lagi.

Jika dia seorang penyihir dan juga ayahnya, mengapa dia tidak menceritakan padanya? Apakah tidak penting untuk mengetahui siapa dirinya atau apa tepatnya dia.

Rasanya seolah-olah Penny telah menjalani kehidupan dalam kebohongan di mana gadis itu kini tidak memiliki petunjuk,

"Tapi dia tidak sama denganmu,"

Mata Penny menatap ke arah Damien dengan cemberut.

"Maksudmu?" jantung Penny mulai berdebar kencang.

"Aku tidak tahu seberapa jauh kebenarannya tapi ada rumor yang beredar yang belum terbukti sampai sekarang. Ketika penyihir putih mati, ia akan bereinkarnasi, tubuhnya membusuk seperti tubuh lain yang memang harus membusuk, mengubahnya menjadi satu dengan tanah. Tapi itu tidak berlaku untuk penyihir hitam. Ketika penyihir hitam meninggal, tubuhnya mulai membusuk tapi ketika bereinkarnasi, tubuhnya tidak membusuk sedikit pun karena mereka akan memanfaatkan tubuh yang sama."

"... dia penyihir hitam," Penny akhirnya menyimpulkan.

Tubuh gadis itu tiba-tiba menjadi dingin seolah-olah seseorang telah menyiramnya dengan seember air.

Damien tidak berencana memberitahu Penny sedini ini. Bagaimanapun, ia  masih mempelajari hal-hal di sekitarnya, tetapi merahasiakannya tidak akan menguntungkan siapa pun.

Bukan untuk dirinya, tidak untuk Penny. Semakin cepat informasi disebarluaskan, itu semakin baik.

Dengan ibu Penny yang adalah seorang penyihir hitam dan ayahnya yang adalah seorang penyihir putih, segalanya benar-benar telah berubah, tetapi ada sesuatu yang lebih dari cerita itu.

Penny, sebaliknya, bertanya-tanya apa yang harus dilakukannya. Gadis itu memiliki harapan paling kecil dari orang tuanya yang menjadi bagian dari makhluk yang dibenci orang setiap hari.

Penny sendiri ternyata adalah penyihir putih yang sudah membuat gadis itu terkejut, tetapi dengan ibunya sebagai penyihir hitam, Gadis itu tidak tahu harus menyimpulkan kehidupan apa yang telah dia jalani sejauh ini.

"Bagaimana jika pengetahuan itu salah dan itu tidak benar. Sesuatu hanya dibuat untuk mengubah arah pikiran orang."

"Kau tidak bermaksud mengatakan bahwa para penyihir putih salah. Itu akan menjadi plot twist dalam sejarah para penyihir," komentar Damien dan melihat gadis itu menggelengkan kepala.