Bab 91 - 92. Kesadaran

150 23 1
                                    


Bab 91. Kesadaran part 1

Lord Alexander melirik Penny dan kemudian ke kalung yang baru dikenakan gadis itu di lehernya.

Alexander mengatakan sesuatu dengan suara lembut kepada Damien, sehingga Penny tidak bisa mendengarnya.

Bukan karena gadis itu ingin mendengar apa yang mereka bicarakan, tetapi dengan pandangan Lord Alexander kepadanya dan pria itu juga mengecilkan suaranya.

Penny jadi tidak bisa menahan rasa ingin tahunya tentang apa yang mereka bicarakan tentang dirinya.

"Kau memberinya peninggalan keluarga. Berarti Kau sudah siap bergerak?"

Damien tersenyum mendengar kata-kata Alexander.

"Aku sudah ingin melakukannya dari lama," jawab Damien, senyum lebar terbentuk di bibirnya, Alexander mengangkat alisnya.

"Kupikir kau pasti akan menjeratnya. Terutama dengan caramu menyeretnya keluar ruangan."

"Kau memperhatikan?" Damien memiringkan kepalanya.

"Aku yakin banyak orang yang memperhatikannya. Bersamaan dengan Kau memanggilnya cantik dan budak lainnya jelek," kata Alexander menghirup wine dari gelasnya, Senyum di bibir Damien semakin melebar,

"Aku punya sebuah rumah di luar kota yang bisa disewa, tidak terlalu jauh dari kota sebelah. Ada tugas untuk dijalankan. Maukah kau mengujinya? "

Damien memikirkannya. "Tidak."

Alexander memandangi gelasnya yang berisi cairan berwarna merah tua itu, "Mengapa tidak? Apa yang akan kau lakukan jika dia ternyata seseorang yang tidak mengikuti standar normal di masyarakat?"

"Kapan terakhir kali kita mencoba untuk mengikuti aturan dan kode moral yang telah ditetapkan? Kita semua telah melenceng dan melanggarnya."

Setelah mereka selesai berbicara, Damien menuju ke kereta yang telah disiapkan oleh Falcon, sambil mengambil botol ramuan di kamarnya.

Kotak itu adalah kotak yang pernah tabungnya Penny keluarkan dan kemudian pecah jatuh ke lantai.

Penny berdiri di luar gerbong, tempat Falcon membantu memasukkan kotak itu.

Hujan masih turun dan jika bukan karena atap yang terentang dari mansion, mereka akan basah kuyup karena tidak memiliki perlindungan dari hujan.

Kusir menahan pintu untuk majikannya tetapi ketika giliran Penny, pria itu melepaskan pintu dan menyerahkannya kepada Penny agar gadis itu masuk sendiri ke dalam gerbong.

Bagaimanapun, Penny adalah seorang budak, manusia yang lebih rendah dari kusir itu sendiri, tidak perlu bagi gadis itu untuk diberi perlakuan khusus.

Ketika Penny mendorong pintu, tangannya tidak meraihnya dan Damien meletakkan tangannya di pintu, mencegah pintu itu menutup sendiri.

Masuk ke dalam, Penny duduk di gerbong. Merasakan kejanggalan mulai mengintai dan merayap di ruang tempat mereka duduk.

Untuk tuannya yang menahan pintu untuknya, Penny bertanya-tanya apakah awan akan menurunkan hujan katak. Tapi kata-kata di benak gadis itu hanya untuk mencukupi pikiran yang muncul di benak gadis itu sendiri.

Penny ingin tahu tentang banyak hal, salah satunya tentang apa yang Tuan Alexander bicarakan sambil menatapnya.

Tapi alih-alih menanyakan itu, Penny bertanya pada Damien, "Apakah kita akan pergi ke dewan?"

Terakhir kali ketika Damien menemukan Penny dengan botol yang pecah, Damien telah memberitahunya tentang kotak ini yang telah menjadi milik dewan dan akan dikirim ke laboratorium dewan untuk diuji.

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang