Bab 30. Ruang Para Pekerja

201 27 1
                                    


Bab 30. Ruang Para Pekerja

Kepala pelayan sedang berjalan di sekitar mansion untuk menyelesaikan tugasnya, ia mencoba menghindari kemungkinan kemarahan tuannya Damien Quinn, bagaimana pun ia telah gagal mengikuti perintah Tuannya.

Sesampainya di dapur, kepala pelayan mendengar para pelayan berbicara cukup keras, sesuatu yang tidak pernah para pelayan itu lakukan, karena biasanya mereka selalu berbicara dengan bisikan pelan.

Kepala pelayan itu tidak bisa menahan diri, matanya terbelalak karena mendengar kata lima ribu koin emas.

Falcon telah mendengar sebelumnya dari seorang pekerja yang adalah kusir yang menemani Tuan Damien di pasar gelap, kalau gadis itu dibeli seharga seribu koin emas.

Tapi lima ribu? Apakah gadis itu begitu berharga? Apakah ia terbuat dari emas ?!

Melihat gadis yang paling kotor di antara semua orang di ruangan itu. Kejutan tercermin di wajah Falcon, ia berusaha menenangkan dirinya dan melangkah ke dalam dapur untuk melanjutkan perannya sebagai kepala pelayan mansion.

"Mengotori lantai tempat makanan disiapkan," katanya menarik perhatian Penny.

Penny menundukkan kepalanya, bersiap untuk meninggalkan dapur agar bisa segera kembali ke kamar, kepala pelayan itu lalu menghentikannya,

"Kemana kau akan pergi dengan keadaan seperti itu?"

Penny mengangkat tangannya untuk menunjukkan di mana dia akan pergi, kerutan muncul di wajah Falcon,

"Apakah kau ingin lehermu robek? Pergilah ke tempat para pekerja dan mandilah di sana."

Tapi bukankah Damien menyuruhnya datang dari belakang?

"Tapi dia bilang--"

"Kau juga tidak memiliki izin untuk masuk ke dapur karena terlihat tidak sedap dipandang. Jika kau tidak mandi, jangan melangkah kembali ke sini," kepala pelayan itu tegas dengan tugasnya, tidak memihak kepada siapa pun.

"Tuan Damien memintaku untuk--"

"Apakah kau ingin aku melaporkanmu karena tidak patuh dalam rumah ini?" Falcon bertanya, matanya yang cerah menatap mata Penny.

"Kenapa dia tidak dihukum. Jangan bilang kalau dia mendapat perlakuan khusus,"

Penny bisa mendengar pelayan di belakangnya berbisik kepada pelayan di sebelahnya.

Penny akhirnya menyerah melihat kepala pelayan itu tak bergeming.

Kembali ke luar mansion tempat ia masuk, Penny berjalan menuju tempat tinggal para pekerja yang agak gelap dan sunyi, karena sebagian besar pelayan berada di mansion sekarang.

Dinding tempat para pekerja terbuat dari batu berwarna abu-abu, cahaya yang samar-samar membuatnya berjalan sambil memperhatikan langkah kakinya.

Penny menggigil kedinginan. Ruang bawah tanah itu tampaknya jauh lebih dingin daripada di luar, ia bahkan menggosok tangan ke lengannya tapi itu tidak membantu.

Ketika cahaya lampu berakhir, Penny tidak yakin apakah sudah berada di kamar pelayan. Apakah ia melakukannya dengan benar atau apakah ia memasuki tempat yang tidak seharusnya ia berada?

Tapi kemudian Penny mengetahui kalau tidak ada tempat lain lagi, di mana ia berjalan dalam kegelapan sampai ia bertemu dengan seseorang, napasnya keluar dari bibirnya.

"Siapa disana?" tanya Penny kaget mendengar tawa dari seorang pria.

"Aku yang harus menanyakan itu," terdengar suara pria itu,

Young Master Damien's Pet (Bagian 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang