Bab 283. Vampir Berdarah Murni part 1Penelope dan Damien menghabiskan waktu mereka di hutan sekitar satu jam di mana mereka berdua berbicara satu sama lain, hal-hal kecil membantu mereka memahami satu sama lain.
Ketika saatnya tiba untuk pergi, Damien hanya menyentuh telapak tangan Penny dan dalam sekejap, mereka kembali ke desa tempat Batsyeba dulu tinggal sebelum pemburu menyerangnya.
Penelope melihat sekeliling tempat itu, penduduk desa tidak menyadari dua orang baru yang hanya memasuki desa tanpa melalui jalan masuk. Mereka berjalan ke kota Isle.
Melihat wajah Penny berubah masam dan termenung, Damien berkata, "Jangan pikirkan apa yang terjadi saat terakhir kali kau berkunjung ke sini. Ada banyak budak yang datang dan pergi bersama tuan dan nyonya mereka."
"Aku tahu," balas Penny, mata hijaunya menatap orang-orang yang memandang mereka.
"Alasan mengapa mereka melihatmu bukan karena apa yang terjadi terakhir kali ketika kau berada di sini tetapi karena dirimu sendiri dan bagaimana penampilanmu saat ini," Penny mendengar Damien berkata di sampingnya selagi mereka berjalan, kaki mereka menginjak tanah berbatu yang disemen di jalan setapak yang dibersihkan dari salju, agar pengunjung bisa datang dan pergi tanpa gangguan cuaca atau salju itu sendiri.
Dia benar. Penelope sudah terbiasa dengan tatapan yang dikirim orang padanya sejak masih sangat muda tapi sekarang orang melihatnya dengan rasa ingin tahu. Sedikit kecemburuan dan intrik di mata mereka.
"Aku belum menerima perhatian seperti ini sampai sekarang," Penny bergumam membuat Damien tersenyum.
"Nikmatilah," komentar Damien dengan tangan yang diletakkan di punggung Penny selagi mereka berjalan diantara kerumunan orang-orang kaya yang penuh kepalsuan dan masyarakat penuh kesopanan, tempat orang-orang kaya, Isle Valley.
Sebenarnya saat terakhir Penny berada di sini, orang-orang tidak meliriknya dengan baik. Waktu itu Penny sebagai budak, seseorang yang tidak penting. Orang-orang tidak melihatnya hanya karena penampilannya. Itu karena orang yang berjalan di sebelahnya.
Tanpa izin untuk bertanya, Penelope bertanya, "Berapa banyak wanita yang kau bawa ke sini untuk berbelanja dan berjalan-jalan?" Penny sudah bisa merasakan seringai di bibir Damien dan Penny pun mengalihkan ke kata-katanya,
"Lupakan, kau tidak perlu menjawab pertanyaan itu."
"Oh, tidak, tolong ajukan pertanyaan itu padaku. Apa yang akan aku lakukan jika kau berhenti bertanya? Kau tidak bisa mengatakan kau tidak cemburu bukan,"
Penny Mendesah, "Tidak. Tidak ada yang perlu dicemburui."
"Teruslah menyangkal, Sayang," Damien menggodanya, senyum terbentang cukup lebar untuk dibalas Penny,
"Kau akan terlihat seperti hantu yang ada di rumah terlantar yang dibicarakan anak-anak jika kau tersenyum lebih lebar."
"Kegembiraan yang kau berikan padaku. Kurasa toko mana pun di sini tidak bisa membeli sesuatu yang tak ternilai harganya seperti ucapanmu."
"Kau sangat baik dengan kata-katamu,"
Damien tahu apa yang harus dikatakan, kapan saja, kata-katanya selalu keluar untuk menjadi menawan atau untuk memandang rendah seseorang.
Berjalan lebih jauh di sudut jalan, Penelope dan Damien melihat seorang pria yang kenal dengan Damien. Penny tidak ingat namanya tetapi wajah pria itu begitu jelas di benaknya.
Dikarenakan waktu itu Damien membawa Penny di mansion dimana seorang pembantunya dipukuli.
"Damien, kejutan yang menyenangkan," pria itu maju dengan senyuman di wajahnya yang cukup cerah untuk membuat orang berpaling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Master Damien's Pet (Bagian 1)
RomanceBukan RAW Translate Mulai dari Bab 1 - 445 Mengandung konten 18+ Judul : Young Master Damien's Pet Author : ash_knight17 Genre : Romance, fantasy, historical, adult, r18, josei, mature, vampir JANGAN SHARE TERJEMAHAN INI. Sinopsis Damien Quinn, se...