21. Drama Keluarga

63.1K 10.4K 6.8K
                                    


Yang kangen? Heheh. Maaf yaaa

Lop dah❤

****

Seinagilaaa
Lard, beliin makanan :/

Allarrdd
Ogah

Seniagilaaa
Lard ih, masa iy gue kluar malem malem!

Allarrdd
Sono, kluar. Kek itu tuh,

Seinagilaaa
Apa? Pelacur? Jablay? Ketikan lo lemes banget sat!

Allarrdd
Kunti Sei, muka lo cocok jdi kuntilanak soalnya.

Seinagilaa
Lo setanya, setan!

Seinagilaaa
Buru ih, beliin. Pecel lele.

Allarrdd
Mau merem, lg mau merem ye sat

Seinagilaaa
Cwo kok jam segini tidur

Allarrdd
Jam sgini gmn? Jam 11 lo kata jam segini?

Nyatanya Allard kini sedang asik nyemil makanan ringan didepan televisi, kakinya diangkat satu disofa, menonton film action luar dan tidak sama sekali mengantuk. Tanganya memegang ponsel yang masih menyala.

Seinagilaaa
Jam 11 matalo, baru jam 8 nyet

Allarrdd
Hem

Layar ponsel yang semula terpampang roomchat Allard dengan Seina kini berganti saat gadis itu menelfonya. Tanpa basa-basi Allard mengangkatnya. "Apa?"

"BURUAN BELIIN IH!"

"Males."

"Gue gak makan dari pagi, cuma roti doang. Harta lo itu harusnya dibagiin sama fakir miskin Lard. Jangan bilangnya males tapi malah nangkring kerumah Clarisaa. "

Allard mengangkat satu alisnya, tersenyum menggoda mendengar penuturan Seina. Kenapa malah jadi Clarisaa?

"Kenapa emang kalau gue nyamperin Clarisaa?"

Degusan sebal dapat Allard dengar disebrang sana. Seina diam, tak menjawab membuat Allard memutar bola mata malas. "Ya.. ya anu, emang gue permasalahin?" tanya Seina sinis.

"KALAU GAK MAU BELIIN YAUDAH!!" teriak Seina kesal.

"Bilang aja lo mau gue apelin."

"Apelin matamu. Dahlah, mau tidur."

Allard diam, tak bergeming. Cowok itu tetap santai diposisi duduknya masih tak mau membelikan Seina makanan. "Ares udah tidur?"

"Hem? Barusan."

"Udah Lard, bye!"

Seina mematikan sambungan telfon secara sepihak. Menunggu Allard peka itu lamanya tak dapat dihitung. Allard merebahkan tubuhnya ke sofa, tak peduli lagi dengan Seina. Cowok itu kembali ke aktifitasnya semula.

***

Seina memejamkan matanya gelisah. Tak bisa, cewek itu tidur berbaring menyamping sehingga kini menghadap Ares yang sudah tertidur pulas. Bayangan pecel lele yang memenuhi kepalanya membuat tidurnya tak nyenyak.

Oke, salah Seina minta ke Allard yang jelas bukan siapa-siapanya. Mana mau menuruti kemauan Seina seperti itu? Rasa malu Seina 30 menit lalu saat menelfon Allard sepertinya sudah putus. Memang benar, Seina hanya sarapan roti tadi pagi. Berbeda dengan Ares yang lebih banyak makan bersama Allard. Gadis itu terlalu sibuk dengan kehidupanya yang sekarang. Berberes rumah, mengurus Ares, sekolah, panti asuhan, Mbak Rena. Mulai dari membantu Bu Desi menjalankan usaha jahit baju dan menjualkan barang-barang buatan Mbak Rena secara online.

Our Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang