34. Mama Seina?

49.4K 8.3K 4.4K
                                    

Mamanya Allard (Aurel) , ku kira paham. Kan Mamanya Seina belum ketemu :)

Siapa yang udah nungguin ini?

Koreksi kalau ada typo yaa!

****

"Terus, gimana Lard?"

Allard menoleh dengan wajah bingungnya. "Hah?" tanya Allard masih blank.

Seina memutar bola mata malas menggeplak kepala Allard agar cowok itu sadar. Bu Desi yang melihat mereka hanya geleng-geleng kepala. Wanita itu memilih pergi untuk mengawasi anak-anak.

"Ngeblank gila," ujar Allard mengadu. Cowok itu memegangi kepalanya yang pusing. "Kemarin waktu ke makam Mama, gue ketemu sama Mamanya Aurel." Allard mulai bercerita pada Seina.

"He,em. Terus?"

"Dia ngasih foto anak kecil, dan gue baru tau sekarang kalau itu Ares."

Seina memajukan wajahnya dengan ekspresi serius. "Kok ngincer Ares? Berarti dia udah tau kan, kalau lo ngerawat Ares?" tanya Seina.

"Maybe."

"Aurel tau dong? Papa lo?!" tanya Seina panik.

Allard menatap Seina dalan diam. Cowok itu hanya memberikan gelengan pada Seina yang panik. Dia yakin Mama Aurel tak memberitahu pada siapapun. Kalaupun iya, pasti Papanya benar-benar memarahinya nanti.

"Terus lo mau gimana Lard?" tanya Seina sekali lagi.

"Ikut gue yuk," ujar Allard. Cowok itu bangkit dari duduknya sambil mengulurkan tangan pada Seina.

Seina mendongak. "Mau kemana emang?"

"Apartemen, gue mau nemuin Mamanya Aurel sebelum dia kesini. Jadi lo ke apartemen gue aja, dia gak bakalan kesana," jelas Allard. Meskipun wanita itu tau letak apartemen Allard, tak pernah sekalipun menemuinya. Jika ingin membicarakan sesuatu yang penting pasti diluar rumah.

Seina menatapnya bingung sebelum mengangguk paham. Gadis itu berjalan meninggalkan Allard untuk menemui Ares.

"Ares, sini!" panggil Seina sambil berjongkok untuk berbicara pada Ares.

Allard yang melihat kegiatan Seina dari belakang hanya memperhatikan gadis itu secara teliti. Tersenyum pelan. Jika Mama Aurel saja sudah mengincar Ares, pasti Seina akan masuk kedalamnya. Beralih mencari ponselnya, Allard mengirimkan pesan ke Mama Aurel singkat.

*****

Langkah kaki Allard terdengar pelan berpijakkan dengan tanah. Cowok itu melihat punggung Seorang wanita, membuat dia mempercepat langkahnya.

"Maksud lo apa sih?!" sentak Allard langsung.

Riana, Mama Aurel menoleh sambil tersenyum miring. "Kamu sama sekali gak sopan sama Mama kamu ya, Allard," ujarnya pelan. Merasa kesal dengan cara biacara Allard kepadanya yang kasar.

"Harus ya?" sinis Allard.

Riana berbalik sehingga menghadap Allard. Wanita itu menatap penampilan Allard dari atas sampai bawah. "Kamu emang gak punya etika, jadi saya gak heran."

"Tau darimana tentang Ares?" tanya Allard to the point.

Seolah mempermainkan Allard, Riana hanya tersenyum manis sambil memutar bola mata. "Darimana ya? Kamu pikir saya sebodoh itu Allard?" ujar Riana tajam.

Allard mengangkat satu alisnya sambil tersenyum remeh. "Kalau gitu kenapa harus cari Ares? Apa hubunganya? Sampai kapan mau jadi benalu bagi gue?" kata Allard sambil menekankan kata benalu.

Our Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang