EXTRA PART

15.9K 853 141
                                    


Our Destiny
Sepecial Part

______

Taktik Malapetaka

=================

Seina mendengus kesal menatap siapa yang datang menjemputnya saat ini− ralat, menjemputnya dan Dira. Gadis itu meniup-niup poninya kesal melihat cengiran tanpa dosa menyerempet songong yang hadir dari wajah tampan orang itu. Benar, kacamata hitam yang nangkring dihidung mancungnya itu juga sangat norak bagi Seina. Dira disampingnya hanya mendengus malas.

“Eh lu berdua jangan kaya anjing ya! Udah gue jemput juga. Nanti gue traktir aslian dah,” suaranya menggema dikenali beberapa orang yang masih menunggu disekitar gerbang. Tentu saja, dia alumni paling heboh sejagat raya SMA Cakrawala.

“Ya lo harusnya cari cewek. Jangan keseringan ngajak gue sama Dira jalan. Kalau lo lupa, gue sama Dira udah punya pacar ya tolol,” balas Seina tak kalah ngegas.

Lintang, senyum cowok itu merekah ruah. “Makanya naik dulu, lu berdua kalau nurut sama gue pulang jalan nanti gue udah punya cewek.”

Seina dan Dira memasang wajah ingin muntah melihat gaya Lintang yang songong abis. Cowok itu masih nangkring di mobilnya dengan kaca diturunkan, mengajak berbicara Seina dan Dira seperti om om penggoda, serius deh. Ini yang ada di mata dua gadis itu sekarang.

“Kaya ada aja cewek yang mau sama lu,” balas Dira pedas. Dia memilih mengakhiri perdebatan mereka dengan masuk ke mobil Lintang.

Lintang tertawa mendengarnya. “Eh masih mending ya, lu berdua gue ajak jalan. Pacar pacar lo yang sok sibuk itu mana bisa. Mahasiswa baru aja lagaknya udah kaya semester akhir,” cibir Lintang tambah membuat Seina dan Dira dongkol. Pasalnya yang diucapkan Lintang itu benar adanya.

Suara pintu mobil yang tertutup keras berasal dari Seina. “Bilang aja lo nolep,” balas Seina pada Lintang.

Cowok itu kini menoleh ke kursi penumpang yang sudah diisi dengan dua orang teman perempuanya. Inilah yang Lintang rasakan ketika mengajak Dira dan Seina jalan, dia akan seperti sopir yang mengantar majikannya. Belum lagi perdebatan perdebatan kecil yang tentunya membuat Lintang kalah telak.

“Gue pengin dengerin lagunya Olivia dong,” ujar Dira meminta pada Lintang. “Eh lo tadi bilang apa kak? Bakal punya cewek?” Dira menyandarkan kepalanya pada bangku samping kemudi, mengamati Lintang untuk mendapat jawaban dari cowok itu.

“Lah bukannya baru ditolak sama yang kemarin,” ujar Seina ikut menimbrung. Gadis itu memperhatikan Lintang sambil memakan cilor yang tadi sempat dibelinya.

Wajah Lintang sontak tak terima. “Siapa yang ditolak anjir? Gue yang nolak bodoh!” balas Lintang. “Nggak suka, terlalu imut cimit cimit gitu ceweknya,” lanjut Lintang membuat yang mendengar sontak berdecih.

“Gaya lu udah kaya orang paling cakep sedunia anjir,” kesal Seina.

“Lah lu pada gak tau? Coba buka googlenya, cari orang paling cakep sedunia pasti ya muka gue yang muncul.”

“Eh lo keseringan nolak cewek, gue doain lo ditolak!”

“Lo jangan gitu bjir! Dira anjing, gue lagi mau ngedeketin cewek nih. Ih tai lo,” balas Lintang kesal.

“Tujuan lo itu sebenarnya apa ngajak gue sama Dira jalan?” tanya Seina setelah menghabiskan cilornya.

Lintang yang ditanya otomatis tertawa membuat Seina dan Dira merinding. “Gue mau ngedeketin cewek, lo berdua harus bantu gue.”

“Cewek siapa? Bantuin apa?” tanya Seina. Dira hanya mendengarkan saat merasakan hawa tak enak dari ucapan Lintang selanjutnya.

“Bantuin gue PDKT.”

Our Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang