1. Alea Gak Anggun

11.6K 594 43
                                    

"Alea!"

Alea menoleh membalik badan, kelopak mata dengan iris coklat terang itu menatap seorang siswi yang tadi memanggil nama nya tengan berlari kecil mendekat. Membuat beberapa siswa-siswi yang sama telat saling lirik sambil berbisik.

"Kenapa ya ka?" Alea balik bertanya sudah hafal betul berhadapan dengan siapa.

"Kenapa? Lo telat dan lo pake hoodie di lingkungan sekolah. Lo masih tanya kenapa? Ngana sehat kah?" Ujar nya geram. Ini bukan sekali dua kali. Bahkan tak terhitung berapa banyak Alea melanggar peraturan.

"Hah masa si?" Gadis itu melirik jam tangan hitam nya,"Lah iya ya?"

Siswi itu mendengus pelan, tangan nya menunjuk hoodie hitam polos yang membungkus seragam peramuka milik Alea.

"kenapa?"

Gadis yang seperti nya salah satu anggota osis itupun melogo mendengar pertanyaan Alea yang bahkan memasang tampang polos.

"Berapa kali lagi si gue harus bilang? kalo udah masuk kawasan sekolah gak boleh pake hoodie atau sejenis nya kecuali kalo lo sakit?"

Alea mengangguk, memasukan tangan ke dalam rok coklat gelap selutut yang ia kenakan."Berarti Aku sakit, gampang kan?"

"Ck, cape gue ngomong ama lo" Siswi itu berdecak kasar, memandang Alea dengan pandangan bosan."kalo bukan karna di suruh Ghea. gue juga males kali ngurus lo mending ngurus anak yang lain."

"Kenapa gak ka Ghea aja yang urus Aku? Kenapa harus ka Shila?" Alea Bertanya, pertanyaan yang sama tiap kali berurusan dengan Shila.

"Ya mana gue tau--"

"Harus nya aku sadar diri ya?" Alea memotong Ucapan Shila. "Sebanyak Apapun aku ngelanggar peraturan. Ka Ghea gak mungkin Peduli kan?"

Alea terkekeh miris, mata nya menatap Shila dalam."Satu kali aja, Ka Ghea peduli sama aku. Tegur aku, marahin aku, aku janji gak akan ngelanggar peraturan sekolah lagi."

"Le. Ghea nyuruh gue bukan karna gak mau urus lo, dia cuma--"

"Cuma gak mau kan?"

"Le--"

"Aku adik nya ka, aku tau gimana ka Ghea."

Shila menepuk bahu Alea pelan, ini yang ia tak suka saat harus berurusan dengan Alea. Hatinya akan lulu bila berbicara dengan Adik dari ketua osis nya itu.

"Ke kelas sana, gue gak jadi kasih hukuma deh." Shila melirik pada Ghea yang berdiri di ujung koridor. Gadis itu pasti tengah mengawasi nya dengan Alea.

Alea terkekeh pelan,"Mana Bisa begitu? Aku kan telat. Yang lain juga telat dapet hukuman."

"Yaudah, hukuman lo teraktir gue makan Mie Ayam nanti di kantin."

Mengangguk, Alea menyetujui hukuman yang di berikan Shila.
Setidaknya itu lebih baik ketimbang membersihkan toilet atau menyiram tanaman di taman.

"Makasih ka," Gadis itu melangkah meninggalkan Shila yang masih berdiri di dekat gerbang.

Baru beberapa langkah Alea kembali menghadap Shila."Lupa ka, semoga Langgeng sama ka Fatur ya!"

"ALEA KAMPRET!"

~•~

Alea dan Jingga melangkah mendekat ke arah pojok kantin, di mana Marun, Tosca dan Nevy tengah Asik mengobrol.

"Dari mana aja lo pada? Bakso gue udah tinggal kuah baru pada dateng," Tosca--Satu-satu nya teman Alea yang judes dan bermulut pedas itu berujar, menatap malas pada Alea dan Jingga yang sudah duduk di hadapan nya.

TURTLE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang