48. Plan

3.4K 283 7
                                    

Alea nampak tersenyum cerah, bahkan cerah nya mentari pagi ini terasa terkalahkan oleh binar mata yang menghiasi wajah berseri gadis itu.

Beberapa potong Sandwich buatan nya sudah terhidang menghiasi meja makan, ia bangun pagi-pagi membantu menyiapkan sarapan bersama Cece dengan begitu semangat.

"Bun, Gege sini deh cobain, ini yang pake keju, ini yang engga." Alea meraih dua tangkup sandwich buatanya  menaruh nya di piring Anna juga Ghea.

Hingga kedua ibu dan anak itu saling lirik, merasa heran pada sikap Alea pagi ini. Tidak seperti biasanya.

"Ka Ratu!"

Mereka serempak menoleh saat Alea memanggil Ratu yang mulai menuruni anak tangga satu persatu.

"Sini deh, Aku hari ini bikin Sandwich buat sarapan. Ini yang pake Beef. Ka Ratu suka banget sama Beef kan?"

Ia menaruh setangkup Sendwich pada piring di hadapan Ratu yang sudah duduk tenang di kursi meja makan.

"Cece, yang isi nya sayur taruh di kotak makan ya? Aku mau bawa ke sekolah."

Alea mendudukan tubuh nya saat Cece mengangguk, berjalan mempersiapkan apa yang ia pinta.

"Kok gak di makan? Gak enak ya?" Gadis itu menatap Ratu yang diam saja, bahkan sang kakak belum menyentuh makanan nya sama sekali. Roti isi buatanya itu nampak begitu utuh.

Ratu mendongak, melirik kearah Anna juga Ghea beralih menatap Alea sendu.

"Kamu udah gak marah sama aku?"

"Marah?" Alea mengerutkan kening bingung. "Ka Ratu itu kakak terbaik yang Aku punya, kenapa aku harus marah?"

Menghelanafas pelan, Ratu seakan lupa akan gelar kakak terbaik yang Alea berikan pada nya. Padahal ia merasa hanya pembuat Luka.

"Soal semalam? Soal kamu dan papah. Soal--"

"Oh." Alea menyela, padahal sebelum nya ia sudah lupa apa yang terjadi semalam antara dirinya dan Ratu.
"Lupain aja."

Tunggu? Lupain? Semudah itu setelah semalam kamu kelihatan marah besar.

"Lupain?"

Mengangguk, Alea mulai memakan roti isi nya perlahan. "Iya, lagipun harus nya aku sadar. Ka Ratu cuma mau yang terbaik buat aku. Ya meski waktu nya gak tepat aja."

"Tapi nanti, entah besok, lusa, ataupun seterusnya pasti ada waktu nya papah bakal tau." Menghelanafas sejenak, Alea menatap Ratu, Ghea dan Anna bergantian.

"Kalo nanti aku gak sempat buat kasih tau papah yang sebenernya, tolong kasih tau baik-baik ya? Ya meski tau suatu hal dari orang lain bakal lebih menyakitkan."

"Aku percaya, kalian bisa buat papah ngerti tanpa harus kelihatan jadi manusia terbodoh seperti apa yang ada di pikiran ka Ratu."

Alea menatap Ratu, tertawa kecil. "Ya, kalo Ka Ratu emang bodoh beneran si."

~•~

Mau di bawa ke mana, hubungan kita.
Jika kau terus menunda-nunda. Sampai ada orang ketiga. Antara ku dan dia...

Gara melirik malas kearah Tosca yang tengah bernyanyi ria, di ikuti Nevy yang memukul-mukul meja seolah memberikan irama.

Bila tak ingin di sini,
Jangan berlalu lalang lagi
Jangan anggap hati temen ku
Jadi tempat persinggahan mu
Untuk cinta sesaat.

TURTLE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang