43. Dinner

3.3K 320 4
                                    

Gadis itu menghelanafas pelan, mengerjap saat tempat yang ia datangi terasa asing. Hamparan rumput seperti permadani hijau melentang luas tak terbatas. Satu pohon apel merah yang berbuah juga beberapa tanaman indah menghiasi.

Ia duduk di bawah pohon beringin yang begitu rindang, mencoret-coret tanah dengan sebatang rarinting kecil yang jatuh di bawah.

"Hai?"

Alea menoleh, kening nya berkerut dalam saat seorang gadis cantik duduk di samping nya.

"Siapa ya?"

Gadis itu mengulurkan tangan putih nya, membuat Alea dapat menyentuh tangan sedingin es yang begitu lembut.

"Mawar."

Alea mengangguk singkat. "Alea,"

"Alea Anggun, sama seperti nama nya. Anggun banget."

Tertawa kecil Alea berujar,"Masa sih? Perasaan temen-temen suka bilang kalo aku kaya jenglot."

"Kalo kamu kaya jenglot, gak mungkin Gara suka sama kamu." Mawar nampak berujar. Terselip rasa sakit di hatinya.

"Kamu kenal sama Gara?"

"Aku kenal kamu, kenal Ghea, kenal Gheo, Aila, Jesi,--"

"Kamu sebenarnya siapa?" Alea nampak menyela ucapan Mawar, membuat gadis itu lagi-lagi tertawa pelan. Karna Alea malah terlihat ketakutan.

"Aku Mawar, kan aku udah bilang tadi."

"Mawar?" Alea nampak mengingat.
"Kamu pacar nya Gara ya? Temen nya Gege juga?"

Mawar tersenyum canggung,"Engga, Bukan. Aku sama Gara belum resmi pacaran. Tapi kita saling suka, saling cinta."

Ia menunduk dalam,"Sampai akhirnya aku harus pergi duluan."

Mawar mengusap rambut Alea lembut.
"Kamu jagian Gara ya? Aku titip Gara sama kamu."

"Kenapa harus aku?"

"Karna Gara cinta sama kamu Alea." Mawar meraba wajah Alea, membuat kulit dingin Mawar begitu terasa.

"Alea, Tolong hati-hati. aku gak mau kamu berahir seperti ini. Mati."

Mata Mawar nampak berkaca."Apalagi yang bunuh aku, orang terdekat ku sendiri."

Alea nampak menggeleng samar.
"Siapa yang udah buat kamu kaya begini?"

"Me--"

"Alea?"

"Le?"

"ALEA!"

HAH! HAH! HAH!

Nafas gadis itu tak beraturan, membuat Ratu dan Ghea sontak menatap nya khawatir.

"Kamu mimpi buruk?" Sang kakak pertama meberika Alea air putih yang ada di atas nakas.

Meminum nya sedikit. Gadis itu menggeleng samar, mengusap keringat yang membanjiri rambut juga wajah nya.

"Tidur lo gelisah banget tadi, lo mimpi apa si?" Ghea bertanya, gadis yang sudah mengenakan gaun hitam itu menatap Alea serius.

"Engga gak papa, ka Ratu sama Gege mau kemana?" Ia menatap kedua kakak nya bingung karna terlihat begitu rapih. Tidak seperti biasanya.

"Yah pake nanya, kamu lupa kita mau makan malam? Kita udah rapih kamu malah baru bangun." Ratu mendumel pelan.

TURTLE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang