27. Tentang Koko

4.6K 371 7
                                    

Gara menatap Alea dalam, rambut hitam yang berkibar di terpa angin juga wajah yang bersinar terpapar sinar rembukan begitu menjadi pemandangan favorit nya.

Duduk berdua di ayunan taman menghadap kolam renang yang tenang.

"Kenapa dari sekian banyak hewan peliharaan yang biasanya di milikin cewe-cewe normal di luar sana, lo malah milih buat melihara kura-kura?"

Alea menoleh dari Koko ke arah Gara, mendengus singkat."Maksud lo gue gak normal gitu?"

"Gue gak bilang gitu ya, tapi biasanya cewe-cewe lebih milih buat melihara kucing, anjing, atau kelinci gitu? Hamster?" Gara berujar menyebutkan hewan yang biasa nya di pelihara oleh para wanita.

"Lagian lo bukan cuma melihara kan? Kalo gue perhatiin lo juga maniak kura-kura. Jaket, tas, baju," Gara melirik kearah sendal berbulu yang Alea kenakan.

"Bahkan sendal lo juga gambar kura-kura. Lo mau jadi siluman kura-kura atau gimana dah?"

Memutar bola mata malas, Alea menatap sang kura-kura."Uh liat Ko, Gara emang ngeselin kan! Masa Lea di bilang siluman kura-kura."

"Kalo mau jadi siluman kan mending jadi Babi, biar sekalin ngepet trus kaya."

Gadis itu menatap Gara."Koko itu di kasih sama Omah, seminggu sebelum meninggal. Waktu itu umur gue masih lima tahun. Dia pesan Kata nya harus di jaga baik-baik."

"Berarti udah lama dong ya? Harus nya kan udah gede," Gara menyahut, melirik kearah Koko yang terlihat begitu mungil.

"Stinkpot, kura-kura yang gak bisa gede. Asli di bawain dari Kanada sama Omah."

Menganggukan kepala seolah mengerti,"Jadi itu alasan lo kenapa suka banget sama kura-kura?"

Memejamkan mata saat Gara menatap nya intens, Gadis itu menunduk menatap ke arah Koko. "Kura-kura bermakna Gara, dia bisa hidup seratus tahun lebih lama, gak langka dan banyak jenis nya. Gue pengen jadi kura-kura."

"Tapi kan kura-kura jalan nya lama, berat. Harus bawa tempurung kemana-mana!" Sanggah Gara.

"Tempurung itu ibarat masalah, Masalah gue juga berat. Dan selalu ngikutin kepana pun itu."

Menghelanafas,"Kura-kura itu curang, di kasih waktu hidup lebih lama, di kasih jalan lambat biar bisa menikmati semesta. Gak kaya manusia yang selalu terburu-buru."

"Jadi, lo gak mau jadi siluman kura-kura kan?" Tanya Gara.

Alea tertawa pelan,"Gue lebih milih jadi Babi sih."

"Oh ya, ngomong-ngomong Koko gak lo cariin temen gitu?"

"Mau si, tapi di mana ya? Gue udah datengin beberapa Petshop tapi gak jual kura-kura, kalo di Online pas pengiriman nya kasihan kalo di bungkus gitu, emangnya nasi padang!"
Alea berujar melas.

Gara mengangguk setuju. "Kayaknya gue tau tempat nya, ada nama nya pasar hewan Barito. Daerah jaksel," Ia berujar. "Mau kesana? Nanti gue temenin,"

"Boleh-boleh. Kapan?"

Gara nampak mengerutkan dahi berfikir,"Kalo weekend aja gimana?"

"Boleh deh, nanti bilang sama Bunda." Alea menatap Koko dalam."Koko sebentar lagi kamu gak bakal kesepian."

"Yaudah nanti kita bahas lagi ya? Gue boleh minta nomer telpo--"

"Alea?" Gara dan Alea menoleh bersama saat Anna berjalan menghampiri mereka, membumgkus tubuh Alea dengan Selimut yang ia bawa.

"Angin malam gak bagus buat kesehatan, kalo mau ngobrol di dalam yuk!" Anna berujar dengan lembut.
Membuat Gara tersenyum Kikuk.

"Gak usah tant, Saya mau pulang aja lagian udah malam, makasih makan malam nya tadi." Gara berujar, menyalami Anna.

TURTLE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang