51. Mistake

3.5K 279 5
                                    

"Dasi nya dipake Alea." Anna meraih dasi Alea yang di gantung begitu saja pada leher gadis itu, menyimpulkan dengan lembut agar sang anak merasa nyaman, terlebih saat ini mereka tengah sarapan.

"Aku engga?" Tanya Arta yang juga belum memakai dasi.

"Kamu udah gede, mandiri." Sahut Anna yang jelas menimbulka tawa dari ketiga anak mereka.

"Bunda besok beliin aku dasi yang karet aja, biar gak ribet." Rengek Alea tiba-tiba, ia menatap sang bunda dalam. Karna sejujurnya ia memang tak terlalu suka memakai dasi, rasanya seperti ada yang mencekik leher nya.

"Mana ada, itu mah buat anak SD kali. Lagian bagusan itu ada logo Alaska nya." Sahut Ratu atas apa yang di pinta Alea.

"Tau jangan aneh-aneh deh, kena semprot Shilla aja."

Alea melirik kearah Ghea sengit,"Ga Papa, Ka Shilla aja takut sama Gege."

"Iyalah takut, orang Ghea serem."

"Ka Ratu!"

Ratu tertawa pelan saat Ghea nampak tak suka atas pernyataan nya, ia memang senang menggoda Ghea yang lebih gampang tersulut emosi.

"Berantem-berantem." Alea bertepuk tangan, melirik antara Ghea juga Ratu yang ada di samping kanan dan kiri nya.

"Berant--"

"Alea." Anna nampak menggeleng pelan, menyuruh Alea untuk diam dan tak membuat suasana menjadi lebih panas.

"Udah lah, masih pagi juga masa mau berantem si." Anna melerai sebelum emosi kedua anak nya meledak.

"Lagian ka Ratu nya duluan tuh bun."

"Idih baperan, orang mah kaya Alea santuy."

"Betul, betul, betul." Alea berucap.
"Cape tau berantem terus ngabisin tenaga."

Gadis itu melirik kearah Anna yang tengah memakaikan dasi pada sang papah, ia tersenyum simpul.

"Bun?"

"Hm?" Anna bergumam, menarik dasi berwarna hitam polos itu pelan setelah hampir selesai.

"Aku titip inhaler ya nanti, punya aku udah abis." Ucap Alea pelan. Membuat Anna sontak menoleh kearah nya.

"Bukan nya bulan lalu bunda udah beliin ya? Bunda taruh di laci samping tempat tidur." Jawab Anna merasa heran, setahu nya ia sudah membelikan obat semprot itu cukup banyak. Cukup untuk penggunaan Alea dalam waktu satu bulan.

"Iya, tapi udah abis." Cicit Alea.

"Abis? Bunda kan pernah bilang buat pake itu jarang-jarang--"

"Udahlah Ann, nanti kamu beliin aja lagi. Kalo uang nya kurang nanti aku trensfer." Arta memotong ucapan Anna yang ingin memarahi Alea. Membuat wanita itu menghelanfas berat.

"Bukan masalah uang nya Mas, Alea emang gak seharus nya gunain obat itu berlebihan. Dampak nya buruk buat kesehatan."

Alea nampak meremas jari nya gusar.
"Maaf bunda."

Tapi sesak nya terus menerus kerasa.

Anna menarik nafas nya pelan, membuang nya perlahan. "Ga papa, tapi lain kali kalo kamu ngerasa gak enak langsung bilang Bunda ya? Atau Ratu atau Ghea."

"Biar nanganin nya gak cuma pake inhaler aja."

Alea mengangguk mengerti.
"Arraseo."

"Sok korea lo."

~•~

Gadis itu tersenyum manis, sesekali bergumam mengikuti irama yang keluar dari handset putih yang menempel di telinga nya.

TURTLE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang