Duasatu🔥

91.4K 7.8K 373
                                        

Bahkan orang yang sudah di depan mata pun tak tampak.
•Zico•
^^^^^^

•H A P P Y R E A D I N G•
Let's enjoyy bb...

|
|
|
|
|
|

Syahfa terengah-engah dengan keringat yang bercucuran di sekujur badan nya. Rambut nya basah seperti habis mandi. Wajah nya di penuhi dengan cucuran keringat.

Syahfa habis dihukum oleh Pak Gindo untuk berdiri di tengah lapangan dengan menatap matahari. Di tambah matahari yang sangat terik kali ini. Menyengat wajah glowing milik Syahfa. Mata nya begitu silau dan berkunang-kunang akibat menatap cahaya matahari yang sangat terik ini.

Alasan Syahfa dihukum karna gadis itu terlambat datang kesekolah. Ia terlambat 20 menit, dikarena kan Syahfa telat bangun. Hingga akhirnya Syahfa ketinggalan bis nya. Mencari angkot, namun tak ada lagi angkot yang lewat saat jam itu.

Syahfa berjalan menyusuri koridor sekolah yang sangat sepi. Hanya kelas yang berolahraga saja yang terdapat diluar. Selainnya, mereka berada didalam kelas, Melakukan kegiatan pembelajaran.

Syahfa menyeka keringat nya. "Yaampunnn panas banget." Ia menempelkan kan punggung tangan nya pada dahi dan leher nya. Tangan nya beralih memegangi pucuk kepala, rambut nya terasa samgat panas.

Syahfa mengendus pakaian yang ia kenakan. "Anjir bau matahari." Gumam nya. Syahfa meraih parfum yang biasa ia bawa dikantong seragam. Menyemprot kan parfum itu pada titik-titik biasa.

Syahfa kembali mengendus. "Nah gini dong harum."

"Cuci muka duluu kali ya." Gumam Syahfa pada dirinya. Seketika Syahfa membelo kkan langkah nya, berjalan menuju toilet.

Syahfa melangkah kan kaki nya riang, ia berharap akan berpas-pasan dengan Aka. Syahfa tiba-tiba tersentak, Ia merasakan ada sesuatu yang mengalir di atas bibir nya.

Tangan Syahfa terulur, ia menyeka sesuatu yang terdapat disana. Syahfa mendelik melihat darah yang terdapat di jari-jari tangan nya.

Syahfa kembali menyeka darah itu, mencoba memastikan apakah darah itu memang berasal dari hidung nya. Benar, Syahfa sedang mimisan.

Syahfa mengusap hidung itu dengan seragam sekolah nya. Lihat, betapa pintar nya Syahfa. Seragam putih itu berlumuran darah sekarang.

Syahfa menepuk jidat nya kuat. Ia baru tersadar dengan kebodohan nya. Syahfa bergegas berlari menuju toilet. Berlari dengan cepat menyusuri koridor yang kosong. Sembari memencet hidung nya supaya darah itu tak terus mengalir. Namun, usaha nya nihil. Darah itu cukup banyak dan terus mengalir kebawah. Sehingga darah itu mengalir mencapai leher Syahfa. Bisa-bisa Syahfa akan kehabisan darah detik ini juga, tapi ia perlu sesuatu untuk menyumbat darah itu.

BRUKK

Alhasil Syahfa yang tak melihat jalan terjatuh begitu saja kelantai koridor. Menabrak seseorang yang terasa cukup kuat. Orang itu tak terjatuh, hanya sedikit terhuyung ke belakang.

Dengan kepala yang tertunduk dan rambut panjang yang menutupi wajah Syahfa. Syahfa mengangkat kepala nya, menatap orang yang tengah menatap nya datar. Syahfa benar-benar terkejut.

AKA?

Aka dan teman-teman nya tengah menatap nya cengo. Spontan Syahfa berdiri mandiri dari duduk nya. Menampilkan senyum mungil nya pada Aka. Gadis itu sampai tak sadar kalau darah dari hidung nya terus mengalir.

"L-lo?" Ucap Aka terbata, melihat Syahfa yang begitu mengerikan.

"Kenapa?" Tanya Syahfa polos, bisa-bisa nya Syahfa lupa dan tak sadar dengan mimisan nya.

AKASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang