Kamu hebat, kamu kuat, pundak kamu cukup tegar untuk menopang seluruh beban yang diderita.
←Bima samudra→
°°°°°~H A P P Y R E A D I N G~
↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓↓
Setelah berkeliling mencicipi berbagai makanan ringan. Akhirnya Bima mengajak Syahfa untuk mencicipi makanan berat. Bima mengajak Syahfa mencoba bakmi yang terkenal enak di daerah Foodcourt ini.
"Makasih Mas." Ucap Syahfa pada pria yang membawa kan 2 mangkuk bakmi dan 2 teh angat.
"Iya mbak." Ucap nya lalu beranjak dari sana.
Syahfa menyodorkan semangkuk bakmi dan teh hangat itu dihadapan Bima. "Selamat makan bang." Ucap Syahfa sembari mengaduk-aduk bakmi milik nya.
"Selamat makan juga Syahfa." Balas Bima.
Syahfa menggulung bakmi itu menggunakan sumpit. Menyuapkan kedalam mulut nya, seketika mata Syahfa berbinar. "Benerrrr enakkkkk!!!" Seru Syahfa menatap Bima.
Bima terkekeh. "Kan udah Abang bilang, Bakmi disini terkenal banget soal rasa."
Syahfa mengangguk dan lanjut meneruskan makan nya."Oh iya Fa, Soal perkataan mereka tadi jangan di dengerin ya. Lupain aja, anggap gak pernah terjadi." Ucap Bima merasa tak enak. Masalah nya mamanya juga ikut mencibir Syahfa tadi.
Syahfa terkekeh. "Santai aja bang, gapapa kok, Syahfa udah biasa. Syahfa juga udah pasang mental sebelumnya.." Kilah nya.
"Beneran gak papa? Kamu sampe nangis tadi, abang gak tega." Ucap Bima memastikan, ia masih merasa tak enak hati dengan Syahfa.
"Benerannn bang Bimaaaa." Sahut Syahfa. "Syahfa harus nya makasih sama Abang, karna udah bawa Syahfa pergi tadi."
Bima tersenyum. "Sekolah kamu gimana?" Tanya nya mengalihkan pembicaraan.
"Baik, ya gitu deh." Jawab Syahfa seadanya.
"Banyakin belajar, Syahfa udah kelas 12. Bentar lagi juga mau tamat kan?" Ujar Bima.
"Iya bang pasti."
"Syahfa mau masuk univ mana?" Tanya Bima mampu membuat Syahfa diam bergeming. Syahfa belum mempunyai fikiran untuk masuk ke universitas mana. Bahkan ia berfikir, diri nya entah kuat atau tidak untuk menanggung beban dan sakit yang diderita selama ini.
"Belum tau." Jawab Syahfa. "Kuliah Abang gimana?"
"Lancar sih, udah mau nyusun skripsi." Jawab Bima. Syahfa hanya memanggut-manggut.
"Syahfa udah punya pacar?" Tanya Bima mampu membuat Syahfa tersedak. Bima spontan memberikan minum pada Syahfa lalu Syahfa meneguk nya gusar.
"Pelan-pelan."
"Syahfa gak punya pacar, lgian siapa coba yang mau sama Syahfa. Udah jelek, bodoh, pasti malu banget ngebanggain Syahfa." Ucap Syahfa santai.
"Ngomong apa sih! gak boleh gitu. Kita akan cantik dan dibanggain pada orang yang tepat." Ujar Bima.
"Syahfa cuman punya crush." Balas nya enteng. Seketika Syahfa tersadar, spontan ia mengambil ponsel nya di saku dress. Membuka room chat WhatsApp nya dengan Aka. Syahfa baru ingat kalau dia lupa mengabari Aka.
Iceboy❄️
P
Aka maafff
Aku gak ngabarin kamuuuu
Aku gak sekolah hari iniii
Tapi besokkk udah sekolahhh
Serius kangennn
Pengen vc rasanyaaa
Aku lagi di jogjaaa kerumah nenek akuuu
pasti nyari nyari akuu ya?
Sekali lagi maaf ga ngabarinnn crush
Goodnight❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
AKASYA
Fiksi Remaja🔴 END | SUDAH TERBIT PART MASIH LENGKAP > BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA "Cih, cewek murahan!" "Udah tau Aka gak suka, masih aja dikejar-kejar!" "Gak ada harga dirinya!" "Jadi cewek tu punya harga dirinya kek!" "Urat malu nya udah putus kali." Berba...