Tigatiga🔥

85.3K 6.9K 141
                                        

"Emang Lo spesial?"
-Aka-
•••

Hallo jumpa lagi!

~H A P P Y R E A D I N G~
Let's enjoy






Aka dan teman-teman nya sedang berada di kantin mbak Poni sekarang. Dengan kartu undangan akrilik yang mewah terpampang banyak di atas meja kantin mbak Poni.

Aka bersama yang lain tampak sedang memiliah-milah undangan itu. Menyusun nama-nama orang yang masuk list untuk diundang.

Aka mengundang teman-teman seangkatan nya. Ada juga yang kelas sepuluh dan sebelas yang Aka undang. Namun, tidak semuanya hanya beberapa orang yang tepat.

Oke, itu adalah undangan ulang tahun Aka. Ulang tahun Aka yang ke 17 tahun. Ulang tahun itu akan diadakan lusa, tepat pada hari ulang tahun nya. 18 Maret.

Aka sebenarnya tak mau untuk merayakan secara besar-besaran. Namun, mamanya memaksa Aka untuk merayakan besar-besaran dan harus mewah. Dengan beralasan, itu adalah sweet seventenn nya. Dari model undangan nya saja sudah terlihat sangat mewah.

Revan memilah-milah undangan akrilik itu. Tatapan nya tertuju pada sebuah nama disana. Revan meraih nya. "Lo undang Syahfa bro?" Tanya Revan menatap Aka yang sedang mengeluarkan kepulan asap. Tatapan Revan seperti tak percaya.

Aka membuang puntung rokok nya. "Iya." Jawab nya singkat.

"Gak salah denger kan gue?" Ucap Dewa yang ada disana juga.

"Gila lo undang tu anak? Yang ada pesta Lo bakal berantakan bro!" Imbuh Yogi.

"Mending Lo pikirin baik-baik deh, Ka. Lo yakin ngundang dia?" Sambung Fatur.

"Emang apa salah nya Aka ngundang Syahfa?" Sahut Zico yang berjalan menghampiri mereka. Dengan membawa piring yang berisikan pisang goreng. Pria itu baru saja keluar dari dalam warung mbak Poni.

"Ya salah besar lah, gila aja lo!" Sahut Revan menohok.

"Tu cewek pembawa sial! Ntar yang ada pesta Aka bakal kacau." Ujar Dewa masih tak terima kalau Syahfa diundang ke pesta Aka.

"Lo pada ribet! Yang punya pesta aja gak banyak bacod kaya lu pada." Hardik Zico kesal dengan ocehan dari mereka semua.

"Udah deh Ka, mending lo gak usah undang tu anak. Yang ada norak ntar!" Desis Revan.

Aka berdiri dari duduk nya, merampas undangan akrilik yang berada ditangan Revan. Tanpa mengeluarkan sepatah kata sedikit pun, Aka beranjak dari sana. Meninggalkan mereka yang sedang meneriaki Aka. Namun, Aka tak memperduli kan nya.

🧟

Sedari tadi Aka mencari cewek petakilan itu ke penjuru sekolah. Akhirnya ia menemukan di sana, Syahfa sedang membaca novel saat ini.

Aka berjalan menghampiri Syahfa. Tanpa bicara sedikit pun, tangan nya langsung terjulur dari arah belakang. Memberi kan undangan Akrilik itu pada Syahfa.

Sontak Syahfa hanya melirik undangan akrilik itu. Aka yang tak mau banyak basa-basi langsung meletakkan undangan itu pada meja bundar dihadapan Syahfa. Lalu Aka langsung membalekkan badan nya, ingin meninggalkan Syahfa.

Syahfa menghalau langkah Aka dengan mencekal tangan berurat itu. Spontan Aka menepis nya kasar.

"Undangan apa?" Tanya Syahfa.

"Lo buta? Lo bisa baca kan? Baca aja sendiri." Celetuk Aka tanpa berbalik badan, pria itu memunggungi Syahfa.

Syahfa langsung meraih undangan yang tergeletak dimeja itu. Membaca cepat sebuah undangan yang Aka berikan.

AKASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang