Bodoh nya kita itu terlalu memikirkan perasaan orang lain, sedangkan orang lain sama sekali enggak perduli sama perasaan kita.
•••••••••••^H A P P Y R E A D I N G^
↓
↓
↓
↓Syahfa berjalan dengan langkah riang nya. Dengan kedua tangan menenteng paperbag yang berisikan oleh-oleh yang ia beli bersama Bima waktu di jogja.
"SYAHFAAAA!!!" Panggil seseorang dari belakang, suara nya cukup familiar ditelinga Syahfa.
Alna dan Karin berlari menghampiri Syahfa. Mensejajarkan berdiri nya disamping Syahfa.
Alna menepuk pundak Syahfa. "Lo kemana aja sih?! Udah bolos! gak ngasih kabar ke kita lagi." Celetuk nya."Tau tuh! Di chat bukan nya dibales!" Sambung Karin kesal. "Kita jadi kepikiran kan kata-kata Lo yang waktu itu tu. Kalau gue gak Dateng dunia gak sedang baik-baik aja." Lanjut Karin meniru nada bicara Syahfa.
Syahfa terkekeh geli, Ia merasa sangat beruntung masih mempunyai teman yang cukup perduli. Walaupun terkadang mereka mengabaikan Syahfa.
"Iya-iyaa maafffff bangettt dehhhh gak ngabarin lo padaaa. Gue kejogja kemaren." Perjelas Syahfa. Sontak Alna dan karin membulat kan matanya menatap Syahfa.
"DEMII APAAA?!!" Ujar Alna dan Karin serempak. Murid-murid yang berlalu lalang sontak melihat ke arah mereka.
"Demi Alek." Sahut Syahfa.
"Wah bisa-bisa nya ya Lo fa! Lagi sekolah sempat-sempat nya liburan." Cibir Alna.
"Liburan gundul mu! Tersiksa batin iya!" Umpat Syahfa menoel jidat Alna. "Ada kumpul keluarga di rumah nenek gue. lagian gue gak mau ikut sebenarnya, karna dipaksa aja."
Karin membentuk bibir nya seperti huruf O.Alhasil langkah mereka terhenti di dalam kelas. Sontak Mereka berjalan menuju bangku mereka masing-masing.
"Oleh-oleh mana?!" Sentak Alna, bercanda.
Syahfa tersenyum lalu mengangkat paperbag yang sedari tadi ia tenteng. Memperlihat kan paperbag itu kehadapan mereka. Sontak mata Alna dan Karin berbinar.
"Ini buat Alna." Syahfa menjulurkan paperbag itu pada Alna.
"Dan ini buat Karin." Syahfa memberikan paperbag itu pada Karin.
"Apaan nih?" Ucap Karin.
"Buka dong." Suruh Syahfa pada mereka berdua. Detik itu juga Alna dan Karin membuka paperbag itu. Mata mereka membulat, mulut nya terbuka. Tangan nya terulur meraih isi paperbag itu.
Terlihat beberapa gelang, kalung dan jepitan berdominasi kayu. Dan baju yang Syahfa pilih sesuai warna kesukaan mereka berdua. Mata mereka beralih menatap Syahfa yang sedang tersenyum dan memperlihat kan pergelangan tangan nya. Terpampang jelas gelang yang sama dengan milik Alna dan juga Karin. Syahfa sengaja membelikan gelang sama. Karena mereka belum mempunyai barang- barang yang bernuansa couple. Sementara kalung yang Syahfa berikan terdapat inisial nama mereka masing-masing.
Alna merentang kan baju milik nya dan menatap nya berbinar. "Sumpah fa, IMPRESIFFFF!!!!"
"Lo tau aja yang gue suka fa!!!" Sahut Karin.
"Tau dong, ikatan sahabat kan kuat." Ujar Syahfa. "Pake dong gelang couple nya, yakali di anggurin." Sindir Syahfa. Sontak mereka terkekeh dan langsung mengenakan gelang persahabatan mereka. Mereka menjulurkan tangan masing-masing. Menatap gelang persahabatan itu dengan selingan kekehan riang.
![](https://img.wattpad.com/cover/239537111-288-k44609.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKASYA
Ficção Adolescente🔴 END | SUDAH TERBIT PART MASIH LENGKAP > BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA "Cih, cewek murahan!" "Udah tau Aka gak suka, masih aja dikejar-kejar!" "Gak ada harga dirinya!" "Jadi cewek tu punya harga dirinya kek!" "Urat malu nya udah putus kali." Berba...