Gapapa ga goodlooking, asal jangan bad attitude.
_syahfa_
°°°°°•H A P P Y R E A D I N G•
Let's enjoy°
°
°
°
°
°Syahfa tersenyum menyeringai. Mendapati Aka yang tengah duduk sendirian di bangku pinggir lapangan voli. Syahfa berlari dengan langkah lebar nya untuk menghampiri Aka disana.
"AKAAAAAAAAA!!" Teriak Syahfa menggelegar seperti toa. Tak hanya Aka yang menoleh namun, seluruh orang yang terdapat disana menoleh pada Syahfa.
Aka membuang tatapan nya ke arah lain. Mengehela nafasnya malas.
"Haiii Aka nya Syahfa." Ucap Syahfa langsung berduduk disamping Aka. Namun, Aka menghiraukan keberadaan Syahfa. Tetap menatap lurus kedepan.
"Aka kamu udah sembuh?" Tanya Syahfa penuh perhatian. "Badan kamu masih panas gak?" Syahfa menempel kan telapak tangan nya pada dahi dan leher Aka. belum sempat tangan Syahfa menyentuh leher Aka. Dengan cepat Aka menepis kasar tangan Syahfa.
"Gak usah pegang-pegang!" Desis Aka.
Syahfa tersenyum. "Gak usah marah-marah." Balas nya.
"Badan kamu udah mendingan ya? Bagus deh, aku khawatir tauuuuu denger kabar kalau kamu sakit."
"Tau gak? Aku paling benci sama orang sakit. Itu ngingatin aku sama mama aku dulu jadi nya. Kalau aku yang sakit gapapa, asal jangan orang yang aku sayang." Cerocos syahfa.
"Oh iya, Aku buatin kamu bubur nih, sama bawain susu buat kamuuu." Ucap Syahfa menyodorkan bubur buatan nya itu pada Aka.
"Gue bukan bayi yang harus makan bubur." Ucap Aka tanpa menatap sedikit pun kotak persegi itu.
Syahfa memajukan bibir nya. "Aku buatin ini penuh cita rasa dan cinta banget tau. Sempetin bangun subuh bangettt demi buatin ini, terima dong Aka. Nyoba sesuap aja gapapa sumpah." Paksa Syahfa.
"PLISSSSS YAAAA MAKANNNN DIKITTTTT AJA GAPAPAAAA!!! YANG PENTING DICOBAAA." Ucap Syahfa penuh harapan pada Aka.
Aka membuang nafasnya kasar. Melirik Syahfa sebentar lalu meraih kotak makan yang berada ditangann Syahfa. Dengan cepat Aka membuka tutup kotak itu. Terpampang bacaan 'GWS AKA♡' Diatas bubur itu. Syahfa mengukir nya menggunakan kecap.
Aka kembali melirik Syahfa yang tengah menatapnya dengan raut wajah penuh kegirangan.
Syahfa menyengir lebar. "Tau kok jelek hiasan nya, jangan diliat dari situ, liat dari rasanya." Ucap Syahfa. "Udah buruan cobain! atau mau aku suapin? Sini sendok nya." Ucap Syahfa merampas sendok itu dari tangan Aka.
Aka menghalangi nya. "Gue punya kedua tangan yang masih utuh! Gue bisa sendiri." Hardik Aka.
"Yeeee!!! Yaudah kalau gitu buruan dicobaaa." Titah Syahfa tak sabaran.
Aka menatap bubur itu, Tanpa berlama-lama Aka langsung menyuap kan kedalam mulut nya. Aka meresapi rasa bubur ayam buatan gadis yang berada disamping nya ini.
"Enak gak? Ya pasti ENAKKKK LAHHH!!!" Seru Syahfa.
Aka sontak terdiam dan termenung. Ekpektasi nya sangat jauh dengan realita yang ia fikirkan. Aka kira Syahfa tak akan enak membuat sesuatu. Ia juga mengira kalau Syahfa tak akan pandai memasak. Namun, semua itu diluar ekspektasi nya. Makanan Syahfa sangat enak.
"AKAAAAAA!!!" panggil Syahfa yang sedari tadi tak disahuti oleh Aka. Syahfa menggoyang goyang kan lengan Aka hingga membuat nya tersadar.
"Apa?!" Sahut Aka.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKASYA
Teen Fiction🔴 END | SUDAH TERBIT PART MASIH LENGKAP > BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA "Cih, cewek murahan!" "Udah tau Aka gak suka, masih aja dikejar-kejar!" "Gak ada harga dirinya!" "Jadi cewek tu punya harga dirinya kek!" "Urat malu nya udah putus kali." Berba...