Tigaempat🔥

83.3K 6.9K 267
                                    

Apapun akan gue lakuin buat orang yang gue sayang.
—Zico—

'H A P P Y     R E A D I N G'
Let's enjoy

I
I
I
I
I
I
I
go

Syahfa berlari dengan langkah lebar nya menyusuri koridor yang ramai. Menerobos kerumunan orang-orang yang sedang berlalu santai untuk meninggal kan sekolah. Syahfa berusaha mencepat kan langkah nya untuk menuju ke parkiran motor.

Syahfa memberhentikan langkah nya, Membungkuk kan sedikit badan nya. Nafas nya terengah engah, Syahfa lari sangat cepat tadi.

Syahfa mengatur nafas nya, mengedar kan pandangan nya ke seluruh parkiran. Tepat nya memfokus kan pada parkiran motor Raptor. Mencari-cari seseorang yang sedang ia cari.

Syahfa menarik senyum nya simpul saat menemukan orang itu disana. Syahfa langsung berjalan menghampiri nya.

"HAII AKA!!" Sapa Syahfa manis pada Aka yang ingin memasang helm. Sontak pergerakan Aka terhenti saat mendengar suara melengking yang menusuk ke pendengaran nya.

"Yah si Cepesi dateng." Celetuk Dewa.

"Apaan tuh cepesi?" Tanya Yogi.

"CEWEK PEMBAWA SIAL!!!" Seru Dewa dengan suara besar nya. Membuat orang-orang yang berada diparkiran sekolah menatap ke arah mereka sembari tertawa terbahak-bahak.

"Cepesi gak tu!" Cibir Revan ikut-ikutan dengan sisa-sisa tawa nya.

"Kenapa ga lon—"

Dengan cepat Zico menutup mulut Revan dengan telapak tangan nya yang berbalut sarung tangan kulit. "Gak boleh kasar." Ucap Zico.

Revan menepis tangan Zico. "Bau apek anjinggg!! Gak pernah lo cuci ya goblok!!" Umpat Revan mengelap mulut nya.

"Udah 9 bulan gak gue cuci." Sahut Zico enteng.

"9 bulann? Mau lahirin anak sarung tangan Lo?" Cibir Fatur.

Syahfa yang sedari tadi menyimak perbincangan mereka itu lanjut berdehem. "Bisa minjem Zico bentar? Ada yang mau gue omongin." Izin Syahfa pada mereka.

"Minjem palalu minjem!" Hardik Dewa. "Lo pikir apaan minjem-minjem!"

"Lo kira Zico mau? Ya enggak lah! Buang-buang waktu buat ngomong sama cewek kek Lo!" Desis Yogi.

"Ayo fa, mau ngomong apa?" Balas Zico, Sontak mereka semua melirik kearah Zico dengan tatapan tak percaya. Laki-laki dingin dan memiliki tipe tinggi mau berbincang dengan Syahfa?

"Ayo." Ajak Syahfa langsung membawa Zico agak jauh dari mereka. Mereka hanya melongo melihat Syahfa dan Zico yang berjalan berdua.

Terlebih dengan Aka, perasaan nya sulit untuk di artikan. Syahfa hanya mencuekkan nya saja? Hanya sekedar menyapa? Biasanya, Syahfa selalu histeris jika bertemu Aka. Tapi, tidak berlaku untuk kali ini.

💅

Alasan Syahfa menyeret Zico diparkiran adalah untuk meminta Zico menemaninya ke store dress. Syahfa tak tahu lagi ingin membawa siapa. Teman satu-satu nya sekarang adalah Zico. Sebenarnya Syahfa kalau bepergian seperti ini pasti bersama Alna dan Karin. Tapi mau bagaimana lagi? Mereka tak ingin berteman dengan Syahfa. Bahkan melihat Syahfa saja mereka dengan tatapan jijik.

Zico dan Syahfa berjalan beriringan kali ini. Zico yang berdiri tepat disamping gadis yang tinggi nya hanya sebahu nya itu. Mereka mengunjungi sebuah store yang cukup terkenal. Store yang terdapat busana dan aksesoris yang berkesan mewah.

AKASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang