Uang memang segala galanya tapi, kasih sayang gak bisa dibeli pake uang.
~Aka~·—H A P P Y R E A D I N G—·
"AKAAAA."
"YUHUUUU"
"AKAAAA!!!"
"ADELARD KEENAN ALDARI!"
"CALON PACAR NYA SYAHFAAA."
"TUNGGU DONG AKAA!!"
Teriak Syahfa di lorong sekolah nya. Berlari menyusul Aka yang jalan lebih jauh dari diri nya. Syahfa melebar kan langkah nya, berjalan lebih cepat menyusul Aka disana.
"AKA KALAU DIPANGGIL TU NYAUT KEKK!"
"Kaya orang gila deh aku nya ngomong sendiri gini."
"Tu loh nyadar." Sahut Aka, ngomong seirit mungkin..
Syahfa tersenyum mendengar Aka menyahut ucapan nya. "Kamu tau gak Aka? Denger suara kamu itu ibaratkan denger suara Krrr mesin Atm. NYENENGINNNN BANGETTT!!!"
"Lagian Lo ngapa sih teriak-teriak gak jelas. Bikin gue jijik tau gak!" Ketus Aka.
"Jijik atau sayanggggggg?" Goda Syahfa menaik turun kan kedua alis nya. "Lagian ya kamu nya kalau aku gak teriak gak mau nyauttt."
"Jijik!" Hardik nya.
"Hati-hati loh ntar jijik-jijik malah sayangggg." Ucap Syahfa tersenyum menggoda.
"Udah lah Lo bisa gak, Gak usah ganggu hidup gue terus?!" Sentak Aka.
Syahfa menggeleng cepat. "ENGGAK! Hidup aku tanpa kamu itu terasa hampaaaaa bangetttttt."
"Oh iya hampir aja aku lupa. Nih, buat kamu." Syahfa menjulurkan kantong plastik berwarna hitam. Berisikan nasi goreng yang ia sisihkan untuk Aka, seperti biasanya.
"AKAA TERIMAAA DONGGG, PLEASEEEE." Syahfa tak menyerah,ia masih berusaha sekuat tenaga.
Aka berhenti dari jalan nya. Membuat Syahfa juga ikut berhenti mendadak. Aka menatap tajam mata Syahfa, mencengkram tangan wanita dihadapan nya ini dengan kuat. Sehingga Membuat Syahfa meringis, tangan nya sudah mulai memerah saat ini.
"Pasang telinga Lo dan Lo denger baik-baik! GUE GAK SUKA MAKANAN SAMPAH LO ITU dan BERHENTI GANGGU KEHIDUPAN GUE." Aka menekan kalimat nya.
"Kenapa? baru dicengkram gitu aja mau nangis. Lemah." Desis nya melihat mata Syahfa yang mulai berkaca-kaca. Aka langsung menghempas kan tangan Syahfa. Berbalik badan dan meninggalkan Syahfa yang masih bergeming.
"AKAAA!" Perkiraan cowok itu salah. Syahfa masih menyusul nya. Membuat langkah Aka menjadi terhenti.
Syahfa berdiri tepat dibelakang punggung Aka "Aku cuman mau bilang kalau aku SUKA, CINTA, SAYANG, sama kamu." Detik itu juga Syahfa berlari menjauh dari Aka dengan senyuman di bibir nya. Berlari menuju kelas nya.
Sementara Aka mengacak rambut nya frustasi.
✨
"Jadi ketemu Bianca gak nih?" Tanya Dewa.
"HAYYUKK LAH." Seru Revan bersemangat, memang Revan termasuk kategori pria yang suka juga pada Bianca.
"Lo jadi gak, Ka?" Tanya dewa pada Aka yang bersandar pada tembok. Kini Mereka tengah berada di lorong koridor kelas mereka. Tempat biasanya mereka nongkrong menjelang bel berbunyi.
"Gue gak ada bilang kalau gue mau ketemu dia." Balas Aka.
"Yaelahhh, Lo karna belum liat dia aja, Ka. Behhh seger tu mata kalau udah liat. Dijamin dehhhh." seru Fatur bersemangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKASYA
Ficção Adolescente🔴 END | SUDAH TERBIT PART MASIH LENGKAP > BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA "Cih, cewek murahan!" "Udah tau Aka gak suka, masih aja dikejar-kejar!" "Gak ada harga dirinya!" "Jadi cewek tu punya harga dirinya kek!" "Urat malu nya udah putus kali." Berba...