Intinya ada sakit yang tak bisa dijelaskan.
••••|H A P P Y R E A D I N G|
"AKA?!!"
"KAK RAZAN?!!"
Teriak Syahfa namun seperti nya tidak akan terdengar oleh sang pemilik nama itu. Karena cukup terlalu jauh jarak Syahfa dengan mereka.
Syahfa berlari menghampiri mereka yang masih beradu otot disana. Walaupun kaki nya terasa tak kuat lagi untuk berlari, ia berusaha untuk menahan.
"BERHENTIIII!!!!" jerit Syahfa berusaha melerai, namun usaha nya nihil.
"DENGER GAK SIH KALIAN?!!!"
"AKA, KAK RAZAN, CUKUPP!!" Lagi-lagi tak ada respon dari mereka.
Syahfa berusaha untuk menghentikan mereka. Ia berjalan mendekat ke Aka dan Dio yang sedang beradu.
Syahfa tak berfikir kalau itu berbahaya.
"AKA STO—aws." Apa kan? sudah dibilang. Syahfa terjatuh begitu saja pada jalanan aspal, kepala nya terkena layangan tangan dari Aka. Tentu saja, gadis lemah seperti itu akan tersungkur jika terkena pukulan gusar.
Sontak mereka semua berhenti karena mendengar ringisan sakit dari Syahfa.
Aka membulatkan mata nya, melihat Syahfa yang terduduk di aspal. "LO GILA?!" Umpat nya.
Syahfa memegang-megang kepala nya. Mengerjap-ngerjap kan mata nya. Sungguh kepala nya sangat sakit demi apapun.
Razan melempar kan senyuman miring pada Syahfa. "Sok pahlawan." Cibir Razan.
Aka berdecak, mengacak gusar rambut nya.
Dio terkekeh remeh. "Urusan kita belum selesai. Beruntung Lo kali ini, gue kasih kesempatan untuk urus cewek PAHLAWAN Lo itu." Dio menekan kata-kata nya.
Dio yang dipenuhi lebam-lebam itu berbalik badan. Menunggangi motor nya, diikuti dengan anak Raksa yang lain termasuk Razan. Pria itu melempar kan raut wajah remeh nya.
"Lo ngapain sih, Fa? Lo pikir Lo keren begitu? Gak sama sekali tau gak!" Hardik Yogi.
"Sumpah iya! Mau dapet perhatian Aka gini amat anjing!" Celetuk Dewa.
"Lo nyusahin kita aja tau gak!" Umpat Fatur.
Syahfa samar-samar mendegar perkataan mereka. Kepala nya masih terlalu pusing.
"Biar apa sih?! Lo itu bukan siapa-siapa gue. Jadi Lo gak berhak ikut campur urusan gue. Lihat? jadi gini kan urusan nya! Emang bisa lo itu nyusahin!" Sebal Aka. Bukannya pria itu minta maaf malah menghardik nya.
"Kepala aku pusing banget, aku boleh minta tolong anterin pulang?" Pinta Syahfa yang entah pada siapa. Syahfa tak menatap mereka, ia memejam kan matanya. Telapak tangan nya ia gunakan untuk memijit kepalanya.
"Gak usah ngambil kesempatan dalam kesempitan deh Lo!" Sentak Revan.
"Modus." Cibir Yogi.
Dengan hati yang sangat amat terpaksa, Aka berjalan menuju motor nya. Menghidupkan motor KLX itu, dilanjutkan dengan memasang helm fullface nya.
"Naik buru!" Sentak Aka.
Syahfa berusaha berdiri, pandangan nya buram, dunia yang ia lihat seakan berputar cepat.
Syahfa tak dapat mengimbangi berdiri nya. Badan nya tak jatuh ke aspal, melainkan jatuh di ke tubuh Zico.
Iya, Zico dengan sigap meraih badan mungil itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/239537111-288-k44609.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKASYA
Novela Juvenil🔴 END | SUDAH TERBIT PART MASIH LENGKAP > BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA "Cih, cewek murahan!" "Udah tau Aka gak suka, masih aja dikejar-kejar!" "Gak ada harga dirinya!" "Jadi cewek tu punya harga dirinya kek!" "Urat malu nya udah putus kali." Berba...