Tigaenam🔥

83.8K 6.4K 619
                                    

Siapapun yang rebut Aka, gue akan berani melawan.
-Syahfa-
---

H A P P Y R E A D I N G
Let's enjoy..

1

2

3

go

Syahfa keluar dari sebuah mobil yang ia pesan dari sebuah applikasi onnline. Syahfa sebenarnya sangat ingin memakai mobil mercy milik Rika. Namun, itu pasti mustahil. Sedangkan meminta izin saja sulit ke mereka.

Syahfa dapat melihat betapa cantik dan ganteng nya orang-orang yang tengah berjalan masuk ke perkarangan rumah megah itu. Dengan mobil-mobil sport yang mereka kendarai. Tamu-tamu sebaya dengan dirinya cukup bergengsi.

"Gak banyak perubahan ya, rumah kamu masih persis kaya dulu." Gumam Syahfa menatap sebuah rumah mewah bernuansa putih dihadapan nya ini. Rumah itu memang bak instana raja. Sangat, sangat mewah.

Syahfa menarik nafasnya rileks. Lalu melangkah kan kaki nya masuk kedalam perkarangan rumah itu. Di awal memang sudah disambut oleh penyelenggara pesta. Dan, harus menunjuk kan sebuah undangan akrilik. Itu dilakukan untuk berjaga-jaga  supaya tak ada orang asing yang masuk dan merusak pesta besar itu.

Pandangan sebagian orang-orang tertuju pada Syahfa. Melirik aneh ke arah Syahfa, Syahfa yang dilirik seperti itu pun agak risih dan terganggu. Mereka juga berbisik-bisik satu sama lain, seperti nya sedang menceritakan penampilan Syahfa.

'itu syahfa'
'anjir PD banget pake dress gitu'
'ga sesuai sama muka'
'kemewahan dress nya'
'gamalu apa anjir dia'

Hanya sebagian ucapan mereka yang Syahfa dengar. Spontan Syahfa memberhentikan langkahn ya. Menatap ke arah dress yang ia kenakan. 'gue gapantes?'

"Hei cantik." Panggil seseorang membuat Syahfa reflek menoleh. "Kamu bukan nya anak Rika ya?" Ujar wanita yang sekiranya sudah berbaya.

"Iya Tante, saya anak tirinya." Jawab Syahfa.

Wanita itu mendekat kearah Syahfa. "Kamu masih ingat gak dengan saya?" Ujar nya dengan senyuman.

"Bentar-bentar." Syahfa tampak mengamati raut wajah wanita awet mudah itu. "Tante yang waktu itu arisan kerumah aku bukan?"

"Tepat sekali." Wanita itu mengulum senyum nya.

"Tante cantik banget, beda banget auranya." Puji Syahfa kagum.

"Kamu yang cantik, kaya bidadari lagi. Tante aja tadi ragu-ragu mau sapa kamu. Takut salah orang."

"Ah, Tante bisa aja." Sahut Syahfa tersipu malu.

"Kamu temen sekolah nya, Aka?" Tanya nya.

Syahfa mengangguk. "Iya tan, Syahfa temen sekolah nya."

"Wahh Aka kok gak pernah cerita ya sama tante, punya temen sekolah semanis ini." Lagi-lagi puji wanita itu.

"Tante cukup, lama-lama Syahfa nge fly nih." Sahut Syahfa diikuti dengan kekehan.

Tiba-tiba Syahfa tersentak. "Tante mama nya Aka?!" Ucap Syahfa dengan satu tarikan nafas.

Yuni mengangguk tersenyum. "Iya, Tante mama nya Aka. Kenapa? Kok kaya terkejut gitu?"

Syahfa terkekeh. "Gapapa Tante, sedikit syok aja sih." Syahfa menggaruk tengkuk nya yang tak gatal. Peluang besarrrrrrrr, jerit Syahfa didalam hatinya.

AKASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang