Es batu nya udah mencair
''''''''Syahfa sudah usai bersiap-siap sekarang, bersiap ingin pergi ke rumah sakit untuk melakukan terapi kaki nya yang lumpuh. Tak hanya itu, Syahfa juga harus mengontrol perkembangan kondisi kepala nya.
Syahfa meraih tas selempang yang tergeletak sembarangan di ranjang. Meraih nya dengan sedikit kesusahan dan lalu menyelampirkan tas itu pada diri nya. Syahfa menggerakkan roda kursi roda itu dengan sendirian, mengarahkan nya ke pintu kamar dan langsung membuka nya."Lah, Papa?" Ucap Syahfa terkejut saat melihat papa nya yang berada tepat dihadapan nya. "Papa gak kerja?"
Nino memberikan senyum manisnya pada Syahfa. "Papa baru aja abis meeting."
Syahfa mengangguk, ia memalingkan sedikit wajah nya menatap seseorang wanita yang cukup tua itu berada dibelakang Nino. Dengan tentengan tas besar yang terdapat ditangan nya.
"Itu siapa?" Tanya Syahfa.
"Oh ini asisten rumah tangga kita, Fa." Jawab Nino melirik sekilas wanita itu.
"Asisten rumah tangga?" Ulang Syahfa memastikan. Ia tak salah dengar kan?
Nino merespon nya dengan anggukan. "Iya, itung-itung buat bantu menyelesaikan pekerjaan rumah kita."
"Kenalin, saya Sumarah. Non bisa panggil saya Bi sum." Ucap Wanita itu menatap Syahfa dengan senyum nya.
Syahfa membalas senyuman itu. "Saya Syahfa Bi."
"Kamu jadi kerumah sakit?" Tanya Nino.
"Jadi pa, ini mau pergi."
"Zico nya emang udah dateng?" Nino melirik ke arah pintu utama rumah nya. Memastikan apa pria itu sudah breada disana.
"Belum, palingan juga bentar lagi." Sahut Syahfa.
"Yaudah, papa kebelakang dulu ya. Mau ngasih tau apa-apa aja yang harus dikerjain sama bi Sum." Tutur Nino pada Syahfa.
Syahfa membalas nya dengan anggukan, sementara Nino dan bi Sum sudah berjalan ke arah dapur."Lo bisa cepet gak si!" Bentak nya.
"Iya sabar dikit kenapa sih?! Gak sabaran banget jadi manusia."
"Lo mau gue seret?!"
"Enggak! Galak banget sih."
"Ya makanya cepet bego!"
"Iya ishh."
"Ck lemot."
Syahfa dapat mendengar sangat jelas suara kericuhan dari dalam rumah nya, dengan cepat Syahfa langsung menggerakkan kursi rodanya keteras rumah. Ingin melihat ada sesuatu apa yang terjadi disana. Ternyata mereka. Mata Syahfa dapat melihat sebuah pemandangan sepasang makhluk yang berjalan menghampiri nya. Ekspresi wanita itu terlihat merutuk dan mengerutkan dahi nya. Syahfa sangat malas melihat kedua orang itu berada dihadapan nya saat ini.
Aka yang masih mengenakan seragam sekolah itu berjalan menghampiri Syahfa dengan senyuman lebar. Diikuti dengan Bianca yang berjalan dibelakang, seperti nya mereka baru saja pulang dari sekolah dan langsung ke rumah Syahfa. Aka memberhentikan langkah tepat dihadapan Syahfa.
![](https://img.wattpad.com/cover/239537111-288-k44609.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKASYA
Roman pour Adolescents🔴 END | SUDAH TERBIT PART MASIH LENGKAP > BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA "Cih, cewek murahan!" "Udah tau Aka gak suka, masih aja dikejar-kejar!" "Gak ada harga dirinya!" "Jadi cewek tu punya harga dirinya kek!" "Urat malu nya udah putus kali." Berba...