Ginga:"hemm..tempat ini menakutkan..."
Tempat ini, tempat perlombaan angkat beban. Tidak ada yang mengerti kenapa ini menakutkan buat Ginga, padahal dia nggak disuruh ikut lomba.
Ginga:"woy lah, ini kenapa aku pake jadi petugas pencatat score, kenapa aku harus nyatet di sebelah peserta, itu kok dia sambil duduk"
"Itu juri"Ginga:"hah?"
Ginga menengok ke arah suara itu, dia melihat kawan yang sangat dia kenal.Ginga:"Titas?"
Titas:"kau mengenalku?"
Ginga:"kenal lah..ayo kita balik!"
Titas:"balik ke mana?"
Ginga:"ke luar mimpi ini lah, masa ke kebon?"
Titas:"ada kebon nggak jauh dari sini.."
Ginga:"kita nggak akan pergi ke sana"
Titas:"tapi kenapa kamu ngajak aku pergi, perlombaan udah mau dimulai"
Ginga:"hei..perlombaan ini bukan urusanku.."Juri1:"apa kau bilang? Ginga?"
Ginga:"eh? Bukan, lomba panjat tebing yang saya maksud hehe"
Juri1:"nih, catet di sini"Ginga melihat ada tulisan.
Stoneman - 187634813093476103279 poin
Ginga:"woi lah, curangnya nggak ngotak, mbak!!"
Juri1:"udah sana!!"
Ginga:"ini apaan?"
Juri 1:"ini jangan diganti, jangan kasih tau orang lain"
Ginga:"mau curang aja kocak mbak, mana ada orang percaya kalau poinnya segini"
Juri 1:"yaudah ganti, pokoknya Stoneman harus menang, kalau sampai ada orang lain tau, kamu yang akan bonyok! He!"Ginga:"nyenyenye emangnya aku takut"
Titas:"hei, Stoneman tuh yang itu"Titas menunjuk ke arah seseorang yang berbadan kecil.
Ginga:"serius?"
Titas:"bukan, itu asistennya"Ginga kembali menengok, mulutnya langsung terbuka lebar.
Ginga melihat bahwa makhluk itu jauh lebih tinggi dari ultra, dengan badan besar dan berotot itu kaki Ginga langsung lemes melihatnya.Ginga:"peserta yang lain pada gila kah? Mana bisa ngalahin orang kek gitu"
Titas:"kami mengincar juara dua, lumayan duitnya"
Ginga:"juri kocak, segede gini masa pake mau cur.."Stoneman:"aduhh...dududuh...kakiku..."
Kelingking kaki si Stoneman itu tidak sengaja menabrak tembok.Ginga ternganga melihat ini...
Asisten Stoneman:"jangan beritau siapa-siapa ya.."
Ginga:"hah"Titas:"tadi...cur?"
Ginga:"oh itu...ehm curi motor"
Titas:"....."Ginga menarik Titas ke belakang..
Titas:"apa?"
Ginga:"dia itu curang! Liat nih, juri yang cewek itu ngasih poin segini"
Titas:"nggak masuk akal sih, tapi..orang pasti percaya kalau segitu besar badannya"
Ginga:"ckk...gimana ya, nggak boleh ada kecurangan di sini, oh iya, kamu kan kuat"
Titas:"hei..ukurannya jauh, tingginya 120 meter, kalau mau mati..mati sendiri lah"
Ginga:"aduh ilah...udah balik aja yuk ke dunia nyata"
Titas:"nyata yang mana?""Perlombaan akan segera dimulai"
Titas:"eh okei, aku pergi dulu..."
Ginga:"woi tunggu!! Ahhh"
Titas:"eh bukannya kamu yang nyatet score?"Ginga akhirnya berjalan lesu ke sana.
Ginga:"kebenaran..tidak ada main curang-curang..."
Akhirnya nggak ada pilihan lain, Ginga pun ikut ke sana.
Peserta pertama, si Stoneman, berjalan mendekat ke sana. Merindinglah semua yang disekitar sana, termasuk Ginga.
Ginga sudah membayangkan tanah berguncang hebat, gempa ringan yang menggeser benda-benda, tapi..
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL OF ULTRA
FanfictionDi tanah cahaya didirikan sebuah sekolah baru untuk membuat pasukan yang lebih kuat. Didirikanlah sekolah baru yang mengajarkan banyak hal, bukan hanyalah bertarung saja. Apa yang terjadi selanjutnya?? Lanjutan dari Ultraman:war for one universe Kar...