Bunga Cinta

1.1K 88 312
                                    

Semua ultra sedang bersantai.
Awalnya mereka semua sedang menonton film bersama di ruang tengah, namun...

GUBRAK!!
Zero:"HELLO EPRIBADIH"
Glenfire:"ngilang mulu ini satu"
Zero:"hwehe"

Zero langsung menarik Grigio untuk berdiri dan memelukny...

Zero:"aku beli ini, khusus buat kamu"
Zero menyodorkan seikat bunga berwarna pink.

Rosso:"ADEK KU!!!"
Blu:"SINI KAU!!"

PLAK!!

Aru menampar Zero hingga pelukan Zero lepas begitu saja. Bahkan sampai nyungsep.

Aru:"tau sopan nggak sih"
Zero:"sopan?"
Aru:"ANDA NGERANGKUL CEWEK DI DEPAN KAWANAN JONES"

Rosso:"nggak juga.."

Zero:"cih, aku tau kamu suka sama aku, tapi kalo cemburu nggak usah ngganggu"
Aru:"heh..justru karena aku peduli sama yang lain.."
Zero:"peduli apa.."

Grigio:"CUKUP!!!"

Teriakan Grigio membuat suasana jadi hening.

Grigio langsung berlari keluar kosan..

Rosso:"GRIGIO!!"
Blu:"gimana ini.."

Kedua merah biru itu memandang Zero dengan tajam, setajam slugger Pak Seven.

Ruebe:"R/B KOURIN, SINI KAU BANG ZERO!!!"

Di luar mulai hujan..
Grigio berjalan terus, ia tak mau kembali. Ia tak mau dirinya menjadi sumber masalah.
Note: Meski yang salah bukan dia

Sesekali ia mengusap air matanya.
Ia memilih duduk di kursi taman.
Air hujan terus membasahinya.
Air matanya mengalir.
Bersembunyi diantara derasnya air hujan.

Dan kenapa saya jadi puitis begini..?

Air hujan yang deras itu tiba-tiba berhenti.
Langitnya masih gelap.
Grigio menengok ke atas..

Sebuah payung
Dan
Seseorang yang ia kenal dekat

Grigio:"Geed?"
Geed:"Grigio...ayo pulang"
Grigio:"nggak...nggak mau"

Ia mengusap air matanya lagi.

Geed memilih duduk disamping Grigio, payung itu masih ia pegang.

Geed:"kalau mau cerita, cerita aja, jangan dipendam sendiri"

Grigio yang awalnya menunduk, mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Geed.

Grigio:"aku...aku nggak masalah kalo Zero-san menyukaiku, tapi...."
Kalimat itu terpotong karena tangisan..

Grigio tak mampu mengatakannya..

Bunga yang diberikan Zero masih ada di tangannya....

Di kosan

Zero:"AMPUN!!"
Ruebe:"dengarkan ini baik-baik, kami memang juniormu tapi kalau kau macam-macam kepada adik kami, maka kami tak akan segan-segan menyakitimu, KAU PAHAM ITU!!"
Zero:"PAHAM!!"

Aru mengurung dirinya di kamar bersama Iru. Sama seperti Grigio, ia menangis.

Ia tak marah kepada Grigio, tapi kepada ultra ber-slugger dua itu..

Glenfire:"bunga yang Zero beli tadi, kayaknya nggak pernah liat"
Titas:"bunga itu bukan dari Nebula M-78, tapi dari U-40..namanya bunga cinta"
Ginga:"bunga cinta?"
Titas:"bunga itu hanya akan mekar jika ia merasakan adanya cinta sejati di sekitarnya"
X:"hmm menarik..."

DRRSSSS..
Hujan semakin lebat..

Grigio masih menangis.

Geed mengulurkan tangannya..
Namun ia menahannya kembali.

Ia mengulurkan tangannya kembali.
Menepuk pundak Grigio dengan pelan..

Geed tetap memilih duduk di sana.
Menunggu sampai Grigio benar-benar siap kembali ke kosan.

Grigio:"aku...takut"
Geed:"hnn..aku mengerti"

Grigio mendekatkan tubuhnya, menyender di bahu Geed.

Grigio:"apa menurutmu.. Zero-san dan Aru tidak akan marah lagi?"
Geed:"kita bisa selesaikan secara perlahan"

Sebenarnya Geed cukup kaget saat Grigio nyender di bahunya.
Mukanya udah merah..
Untung saja langitnya gelap..

Grigio:"apa semua baik-baik saja kalau aku pulang?"

Geed mengangguk..
Geed:"kau harus pulang sekarang, kedua kakakmu pasti khawatir"

Tanpa mereka sadari, bunga cinta yang Grigio pegang mulai mekar..

Hujan mulai mereda..
Mereka pulang bersama..

Mereka berjalan beriringan, namun tangan Grigio meraih tangan Geed.
Ia menggandengnya..

Geed yang udah keringet dingin berusaha sekuat tenaga untuk nahan teriak.
Di dalam benaknya hanya terbayang betapa seremnya Rosso dan Blu yang mengasah sluggernya.
"Apa aku akan dimutilasi??"

Grigio:"Geed"
Geed:"ya.."
Grigio:"terima kasih"
Geed:"kenapa?"

Grigio tersenyum...
Grigio:"terima kasih karena menjadi sahabat yang selalu ada saat aku sedih"

Geed tertunduk, ia menahan malu.

Grigio:"eh kenapa?"
Geed:"aku...ah..bukannya Aru dan Iru itu sahabatmu"
Grigio:"mereka memang sahabatku... Kamu juga"

Bukannya bahagia..
Geed semakin keringet dingin ngebayangin reaksi Rosso dan Blu kalau tau kejadian ini..

Grigio:"kamu mikirin kakakku? hahaha"

Geed dalam hati:"kok bisa..tau?"

Grigio:"tenang aja..aku akan rahasiain ini"
Geed cuma ngangguk..

CEKLEK

Grigio membuka pintu kosan..
Wajahnya datar..

Rosso+Blu(udah misah):"GRIGIO!!"

Grigio berjalan ke arah Zero, ia menyerahkan bunga itu..

Zero:"eh?"
Grigio memalingkan wajahnya..
Grigio:"huh"

Zero melihat bunga itu, mekar dengan indahnya..

Zero:"apakah dia mencintaiku..."
Baru aja Zero meng-halu, bunga itu langsung layu..

Zero:"EH???"

Tak lama setelah Grigio, Geed masuk ke kosan..

Ginga:"eh Geed? Kemana aja"

Geed tidak menjawab, ia hanya mengeluarkan cemilan dari kresek tas belanjanya.

Seseorang secara tiba-tiba langsung berdiri di depan Geed.

Orb:"astaga..baik amat sih, menembus hujan demi beliin cemilan.."
Geed:"bilang aja mau.."
Orb:"iya mau"

Geed menyodorkan cemilannya..
Geed:"tapi bagi-bagi yang lain"
Orb:"asekk"

Tentu saja, Geed membeli cemilan agar dia tidak dicurigai oleh yang lainnya. Meski itu membuat dompetnya menangis.

Di kamar para wanita..

CEKLEK
Grigio membuka pintu..

Grigio:"Aru..."

Aru menengok ke arah Grigio..

Grigio:"aku..akan nolak dia"


Wadaww genre romansa
Maap yeu kalau kurang berasa romance-nya

Jadi yang ini
Ship or skip nih...

Terima kasih

SCHOOL OF ULTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang