Desa Kabut Gelap

826 88 225
                                    

Tok tok tok
Suara tongkat si kakek memecahkan sunyinya hutan.

Zero yang terkenal nggak punya takut aja mulai merinding...
Maklum, paling depan..
Kan kalo si kakek tiba-tiba ngeluarin jurus kan dia yang kena duluan.

Zero:"kakek...kita kapan sampenya"
Kakek:"diam saja kau anak kota!!"
Zero:"...."

Setelah berjalan cukup lama, mereka melihat setitik cahaya di tengah kabut yang dingin. Untungnya tak turun salju, kalau enggak kalian pasti tau siapa yang beku sekarang.

Kakek:"kita sudah sampai..kalian bisa panggil aku Kakek Gan, aku adalah ketua desa ini, hei kau!!"
Geed:"saya?"
Kakek:"ya.. kekuatan apa yang kau bawa!!"
Geed:"saya? Saya nggak bawa obat kuat.. bahkan saya tak tau apa fungsinya..."
Kakek:"bukan itu!! Energimu berbeda dengan teman-teman mu"

X:"oh tidak..."
Blu:"kakek ini terlalu sakti atau terlalu pintar atau..."

Orb:"tenang pak, mungkin itu hanya firasat bapak, dia anak baik-baik kok, dimintain traktir selalu mau, minta hotspot pasti dikasih, pokoknya anak baik lah"
Geed/telepati:"Orb.."
Orb/telepati:"hanya sebagai ucapan terimakasihku karena mau traktirin"

Kakek:"baik..mungkin ada makhluk halus di belakangmu yang mau ngintip...ayo ikut aku"

Ginga:"ma..makhluk halus..."
Victory:"kau percaya padanya? Setauku hantu yang takut sama bocah itu"

Mereka berjalan menembus kabut. Sampailah mereka di desa yang masih sangat tradisional. Orang-orang di sana sangat ramah dan murah senyum (lain dengan kepala desanya).

Kakek:"setelah sekian lama akhirnya ada yang datang ke desa ini, aku ucapkan selamat datang"

Taiga:"terima kasih kek"
Kakek:"iya..iya..taro tas kalian dan langsung ke ladang"
.
.
.
"Hah?"

Kakek:"apa? Kalian bukan tamu di sini, kalian aku anggap penduduk sementara"

Grigio:"jadi...ini bukan liburan?"
Fuma:"baru datang rasanya langsung pengen pulang"
Glenfire:"yah...kita nikmati saja..siapa tau ada hal asik di sini"

Mereka semua langsung mengikuti sang kakek dan menaruh barang-barang mereka. Seperti yang dikatakan si kakek, mereka langsung pergi ke ladang. (Nggak nganti baju)

Warga:"apa yang kalian lakukan di sana? Kenapa cuma berdiri aja? Mau jadi orangan sawah?"
Iru:"Ano...kami nggak tau harus ngapain"

Para warga langsung saling berpandangan. Mereka langsung paham kalau mereka adalah turis.

Warga:"kalian semua kemari"

Para ultra langsung mendekati para warga dengan melewati bantaran sawah.

Zero:"yailah..nggak ada jalan yang lebih gede apa? UWAA!!

Zero kepeleset dan nyebur ke salah satu petak sawah, untungnya blom ada isinya.

Zero:"ahh...."
Glenfire:"makanya jangan ngeluh mulu, ayok bangun"

Glenfire mengulurkan tangan dan menolong Zero.
Mereka langsung lanjut jalan.

Ginga:"udah bu"
Warga:"kamu ambil ini"

Ibu itu memberikan bibit padi ke Ginga. Ginga mengamati bibit itu. Si ibu hanya menghela napas melihat Ginga.

Warga:"tanam itu!"
Ginga:"caranya?"
Geed:"boleh aku coba?"

Ginga langsung menyerahkan bibit itu kepada Geed.

Geed disusul X dan Blu langsung turun ke sawah.

X:"sebenarnya padi lebih banyak di tanam di dataran rendah"
Warga:"asal tanahnya datar, kebetulan ada tanah datar di sini"
Rosso:"kenapa harus datar?"
Warga:"ya...padi perlu banyak air kan, sawah dibuat petak cetek begini supaya airnya terkumpul saat hujan, kalau miring airnya bakal turun ke bawah"
Jeanbot:"bagaimana dengan saljunya?"
Warga:"di sini ada barrier khusus, semua salju akan menjadi hujan, langsung tanam aja itu, lama banget"

SCHOOL OF ULTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang