Jalan Bareng

786 74 96
                                    

Taro menunggu Tregear di taman pinggir kota tempat mereka biasa bertemu dulu. 
Dulu, taman ini adalah taman yang ramai, meskipun saat itu hanya ada tanaman, kursi, dan bak pasir. Taro melihat ke arah kursi taman yang sudah lapuk itu, di sana Tregear memberikan puisi persahabatan yang indah. Ia melihat juga bak pasir itu, dulu mereka bahkan sampai berdebat untuk membuat apa di bak pasir itu. Kadang Taro membawa banyak teman dan mereka bermain super hero film, semua ingin jadi tokoh utama kecuali Tregear yang pasrah, "jadi apa aja boleh". 

Tregear:"kau sampe duluan ternyata"

Taro melihat ke arah sahabatnya itu. 

Tregear:"ternyata tempat ini tak seindah dulu, banyak anak muda lebih memilih mall sekarang"
Taro:"yah..tapi tempat ini penuh kenangan"
Tregear:"jadi kita akan pergi ke mana?"
Taro:"tempat yang spesial tentunya"

Tregear mengerutkan keningnya, jangan sampai si merah ini diomeli, karena sekarang dia sudah punya anak istri. 

Taro:"oh iya..kamu ke sini lewat mana?"
Tregear:"portal"
Taro:"berarti kita pake portal kamu"
Tregear:"kemana!!?"
Taro:"Planet Liquator"
Tregear:"ngapain ke sono? Mau berenang?"
Taro:"oh tentu tidak kawan...kita mancing"

Note : Liquator itu planet yang sebagian besar terdiri dari air. 

.

.

Tregear:"bukannya ada empang di belakang perumahan?"
Taro:"ah di sana rame"
Tregear:"danau di belakang Space Garrison?"
Taro:"ntar diomelin bapak"
Tregear:"kenapa nggak ke pantai aja?"
Taro:"udahlah nurut!!"

Tregear menghela napasnya, ia tak yakin perjalanan ini akan baik-baik saja. Selama ini petualangan mereka pasti ada aja masalahnya.

Tregear membuka portal ke Planet Liquator. Planet beraer yang subur makmur. Mereka masuk ke sana. Taro langsung jalan dan beli berbagai peralatan anti air.

Taro:"yok!!"
Tregear:"ke mana lagi?"
Taro:"planet Cavetopia"

Tregear langsung terbayang Cavetopia, planet tandus yang punya kehidupan di gua bawah tanah. Semua makhluk hidup di sana aneh-aneh dan rada bikin enek.

Tregear:"gak!"
Taro:"ayolah..inget kan dulu kita janjian mau ke situ bareng"
Tregear:"aku dah pernah kesana dan aku nggak mau lagi"
Taro:"kamu pergi sendirian..mana seru, ayok lah"

Tregear memutar bola mata dengan malas. Membuka portal dan mereka masuk bersama.

Singkat cerita setelah memakai berbagai peralatan dan persiapan selesai.

Taro:"Yoo...masuk!!"
Tregear:"kau yakin, nggak ada jasa tukang urut sama kang bakso di sini"

Taro yang udah mau melangkah langsung berhenti.

Taro:"ah..aku bawa minyak urut, aku juga bawa cemilan"
Tregear:"yaudah"

Tregear menyusul Taro dan mereka berjalan bersama.
Mulai dari mulut gua mereka sudah bau menyengat. Semua itu berasal dari lendir cacing raksasa.

Taro yang semangatnya membara tak merasakan bau itu dan berjalan seperti biasa. Berbeda dengan Tregear yang udah mual, rasanya pengen pulang.

Taro:"Tregear?"
Tregear:"eng..nggak apa-apa"
Taro:"kamu sakit?"
Tregear:"enggak, WOEK!!"

Taro langsung panik, ngeluarin minyak kayu putih(berapa minyak wangi yang kau bawa..).
Taro langsung ngolesin minyak ke Tregear.

Taro:"TREGEAR!! Astaga MAAP!! Harusnya aku nggak maksa kamu ke sini, kamu lagi masuk angin ternyata, AKU MENYESAL!!"

SCHOOL OF ULTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang