Pilihan yang Sulit pt.2

1.2K 96 49
                                    

Zero:"kenapa dia melakukan itu"
Z:"ayolah, itu sudah jelas, guruku ini tampan..berani...keren...asik...siapa yang nolak ultra yang sempurna ini"
Zero:"bapaknya Geed"
Z:"hedeh...kalau dia anak kelas sebelah, kenapa master nggak tanya anak kelas sebelah yang master kenal, gampang kan"

Zero yang menunduk mendadak semangat.

Zero:"Z...dari mana pun datangnya pintermu, aku setuju dengan idenya, ayo cepat"

Z:"tapi kan...kita baru aja keluar gerbang sekolah, masa masuk lagi.."

Di rumah sakit Tanah cahaya

Ultra Mother:"yah..kau akan segera pulih Grigio, mungkin butuh waktu seminggu"

Grigio yang lemas hanya memandang keluar jendela.

Ultra Mother:"aku tau perasaanmu, ya..mungkin kau harus lebih hati-hati jika bertemu Tea"
Grigio:"hnn"
Ultra Mother:"kedua kakakmu sedang dimintai keterangan, jadi tunggu mereka ya"

Ultra Mother keluar dari kamar rumah sakit itu.

Ultra Mother:"aku sangat khawatir.."

Di dalam Grigio menelepon seseorang.

Grigio:"halo...datang kesini ya, aku butuh teman"

Aru yang berjalan di lorong sekolah melihat Zero dan Z yang lari kayak kijang di kejar cheetah. Tak pikir panjang ia langsung mengikuti mereka.

Mereka berlari dan terus berlari dan sampailah Zero dan Z di kelas A2.

Zero:"REI!!!"

Rei yang sedang asyik nyapu sambil dengerin lagu tidak mendengar apapun meski Zero udah teriak-teriak bagaikan orang dikejar hantu.

Zero:"REI!!!WOI!!!REI!!!!"
Z:"Master Zero.."
Zero:"aduh leherku sakit, malah nggak ada Ginga di sini"

Zero akhirnya memutuskan untuk masuk ke kelas dan menarik kabel earphone Rei..
Alhasil earphone itu jatuh, Rei dan Zero spontan mengambil earphone itu dan memegangnya bersamaan sehingga mereka malah pegangan tangan. Z dengan wajah tak bersalah menyalakan lagu cinta dengan hpnya. Zero yang sadar langsung berdiri sok keren.

Zero:"sekarang udah dengar kan"

PLETAK!!

Jadilah Zero ditampar pake sapu gaes
...waw...

Rei:"ini earphone mahal"
Zero:"tapi ini penting"
Rei:"kalo rusak mau ganti, jawab Zerong!!"
Zero:"maap"
Rei:"hedeh...yaudah, bilang ada apa"
Zero:"tau Tea kan"
Rei:"heeh trus"

Zero menarik napas panjang dan menceritakan semuanya dengan sangat tidak singkat, tidak padat, dan tidak jelas. Rei malah sama sekali tidak tertarik dan memilih untuk memainkan katananya.

Zero:"dah...selesai....hedeh capek..paham nggak"
Rei:"bentar, tadi ngomong apa"
Zero:"........ARGGHHHHHHHHGG"

Balik ke Grigio

??:"permisi boleh masuk"
Grigio:"masuk aja"

Datanglah seorang ultra....

Geed:"ada apa Grigio"
Grigio:"temenin"
Geed:"....... kenapa nggak minta yang lain"
Grigio:"nggak enak, soalnya aku juga mau curhat"
Geed:"ehm ok"
Grigio:"duduk sini"

Grigio menunjuk ke arah kursi didekat kasurnya. Geed akhirnya mau aja...

Geed:"baik..jadi ada apa"
Grigio:"kayaknya Aru marah deh sama aku, dia kayak...ehm..gimana ya..."
Geed:"sebel"
Grigio:"kok tau"
Geed:"Aru suka sama Zero, pas Zero gendong kamu ke lapangan, dia pasti liat kan, nah makanya dia cemburu"
Grigio:"Geed-san kok tau, katanya pernah jatuh cinta"
Geed:"woh jelas itu, nih aku tunjukin sesuatu"

SCHOOL OF ULTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang