Permainan yang Menyelamatkan

988 86 184
                                    

"ah..dimana.."
Zero membuka matanya dengan perlahan. Sorot lampu menyilaukan matanya. Ia melihat sekeliling, berusaha bangun namun tubuhnya masih terlalu lelah.

Geed:"Zero.."
Zero:"kau... egh"

Geed:"jangan dipaksa bangun, energimu cuma sedikit"
Zero:"apa yang terjadi?"

Geed menunduk..
Geed:"mereka...Kak Mebi... Empera.."
Zero:"apa maksudmu? Jelasin satu-satu!"
Geed:"a..aku...nggak bisa"

DUK!!

Zero:"apa..lampunya mati?"

Bola cahaya tiba-tiba muncul di depan Zero.

"Ini peringatan, selamatkan Mebius atau...dia akan pergi selamanya"

Zero:"siapa kau!! Ughh"

"Jangan kalah dengan rasa sakit... Anak mata biru itu sudah pergi duluan"

Zero:"maksudmu Geed?"

"Ya..aku tak tau apa tujuannya, tapi tak ada satupun yang tau dia pergi selain kau dan aku"

Zero:"apa.."

"Waktumu tidak banyak, Zero"






Zero:"HAH..HAH..HAH..HAH"

Ultra Mother:"akhirnya kau bangun Zer.."
Zero:"GEED!!"
Ultra Mother:"Geed? Tolong jelaskan padaku, apa yang terjadi?"
Zero:"bola cahaya itu...Geed, Bang Mebi, AARGKKK"
Ultra Mother:"tenangkan dirimu, jelaskan pelan-pelan"
Zero:"hah...hah...hah..hah"

CRRTT
CRRTT
CRRTT

Seseorang menyeret Empera yang terkulai lemas tak berdaya.

BRUK

Empera:"ahg.."

"Aku tak menyangka ada tamu yang akan menyeret pionku"

"Jelaskan semuanya"

"Kau..hah..hahaha, jangan membuatku tertawa, anak seusiamu harusnya masih belajar jalan"

"Aku minta kau menjelaskan, bukan menyindir, atau...kau tidak mengerti apa yang kukatakan"

"Aku mengerti dan jangan sok pintar, hanya karena kau anaknya kau berlagak seperti orang berkuasa"

"...jangan membuang waktuku, jawab!!"

Dari singgasananya, makhluk berwarna putih membuka jubahnya. Dengan senyum liciknya ia memandang ultra yang berdiri dihadapannya.

"Masih berani ternyata, padahal...orang yang melihatku tidak akan pulang dengan selamat"

"Kalau mau sombong liat orangnya, aku nggak kenal dan nggak pernah liat makhluk sepertimu"

"CIH"

Empera:"bocah..kau tidak akan bisa bertahan di sini, bahkan aku harus tunduk padanya, kau tidak akan punya kesempatan hidup!!"

"Tenang....percayalah padaku"

Anak itu membuka jubahnya.

"Maju kau!! Anak kecil!!"

Geed:"oke om"

BOOM!!!

"Cih..lumayan juga"

Geed:"ha.."

Pukulan demi pukulan
Tendangan demi tendangan
Serangan demi serangan
Semua itu merusak suasana tenang di sana.

BRUKK

Geed:"ah..."

"Menyerahlah bocah, kau ini tidak berpengalaman, kau tidak memperhatikan lawanmu"

SCHOOL OF ULTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang