Chapter 23

20 4 0
                                    

Mungkin aneh buat setiap orang yang melihat Soobin bisa begitu akrab dengan Hoseok. Banyak pasang mata yang melihat hal demikian saat mereka tengah berjalan berdua, seperti ayah dan anak yang tengah bercengkrama.

Hingga sampai di depan pintu ruang konseling, Hoseok melihat Yoongi yang tengah berdiri disana seperti tengah menunggu sesuatu, dengan cepat Hoseok berjalan mendahului Soobin.

"Jeon saem, sedang menunggu apa disini?" tanya Hoseok pada Yoongi dengan sopan.

Yoongi tak langsung menjawab, ia justru hanya melihat kearah belakang Hoseok dimana Soobin berada, "Bukankah sudah jam pelajaran kenapa kau masih keluar?"

Soobin yang baru saja menyapa dengan sopan langsung terdiam dengan apa yang di ucapkan Yoongi. Hoseok yang melihat itu langsung tersenyum tipis.

"Soobin habis membantuku tadi, jadi ia akan kekelas setelah ini" jelas Hoseok.

Saat ketegangan terjadi di antara Yoongi, Soobin dan Hoseok, pintu ruang konseling terbuka dimana melihatkan Sungah yang dengan tenangnya melihat kearah Yoongi dan juga Hoseok bergantian.

"Kalian sedang perang dingin?" tanya Sungah terlewat polos.

Namun ia berubah menjadi ceria dan senyum terang ketika melihat Soobin. Soobin pun langsung menunduk sopan pada Sungah yang di balas dengan ramah juga olehnya.

"Saem, Yein...."

"Iya tadi lemah dan pingsan jadi aku meminta tolong oleh Jeon saem untuk membawanya ke ruang kesehatan, kau susul saja dia Soobin-ah" titah Sungah.

Soobin tak menjawab, ia justru berpamitan dengan Yoongi, Sungah, dan juga Hoseok pastinya. Hoseok cukup khawatir mendengar Yein yang pingsan begitu saja terlebih lagi ia adalah wali kelasnya saat ini, Sungah meminta Yoongi dan Hoseok masuk kedalam karena ia ingin menyampaikan sebuah informasi penting yang sepertinya cukup baik untuk Yoongi maupun Hoseok.

"Sehabis ini aku akan ke Yein" gumam Hoseok.

Yoongi mendengarnya dan ia berdecak pelan dengan hal itu, sebenarnya ia sangat tidak suka jika menjalani misi dengan Hoseok. Karena sikap peduli dan baiknya itu justru mendorong misi ini penuh dengan drama dan sedikit lebih rumit nantinya.

"Kurangi rasa simpatimu" ujar Yoongi pelan.

"Apa menjalankan misi kalian harus membuang rasa itu?" tanya Mijoo yang sebenarnya memang mendengar semuanya.

Yoongi melupakan satu hal bahwa Sungah berada di ruangan yang sama otomatis ia akan menanyakan perihal yang tengahe mereka bahas.

"Bukan hanya rasa, memasukkanmu dalam misi ini saja sudah salah" ujar Yoongi dengan dingin namun tegas.

"Hyung!! Hentikan" ujar Hoseok dengan nada sedikit kesalnya.

Sungah hanya terdiam sembari mendengarkan beberapa perdebatan antara Yoongi dan Hoseok ini. Karena memang ia tahu diri siapa dirinya dan apa haknya disini.

"Dibandingkan dirimu bukankah Park saem lebih penting" ujar Yoongi lagi tak kalah dingin.

"Memang, tapi aku mengetahui awal mulanya setidaknya" jawab Sungah yang mulai jengah dengan perkataan Yoongi yang mulai menyakitinya, "Mungkin memang aku tak tahu semua seluk beluk dan apa saja yang berada di dalam asosiasi itu, tapi aku tahu kenapa dan apa yang terjadi antara semua murid."

"Sungah-ya" panggil Hoseok sedikit menenangkan Sungah yang mulai kepancing emosi Karen perkataan Yoongi.

"Aish menyebalkan dasar, apa dengan cara kalian berjalan berdua saja kalian bisa menjalankan ini dan mengetahuinya? Bahkan kalian berdua mungkin saja membusuk disini atau kemungkinan ya kalian bisa saja mengantarkan nyawa kalian seperti detektif lainnya" jelas Sungah.

Secret Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang