Chapter 60

2 0 0
                                    

Sungah dan Hoseok berada tepat dibelakang Soobin dan Namjoon, walaupun Soobin sedikit berada didepan Namjoon.

"Biarkan saja mereka, ini yang Yoongi inginkan bukan," ucap Namjoon dengan sedikit memelankan langkahnya pada Sungah dan Hoseok.

"Hm benar, aku sudah memberikannya pesan untuk menyusul nantinya," ujar Hoseok.

"Mereka pasti akan menyusul," timpal Sungah.

Setelah mengatakan itu Namjoon langsung menyamakan langkahnya lagi dengan Soobin bahkan ia merangkulnya seakan-akan sedang merangkul teman sebayanya.

Hoseok yang berada dibelakang melihat Soobin dengan senyum tipisnya, "Aku bertekad untuk mengangkat Soobin menjadi adikku menurutmu bagaimana?"

Sungah yang tengah diam karena sedang mencerna apa yang terjadi hanya diam tanpa merespon. Bukan perihal Yoongi dan Jiae yang tengah menyelesaikan masalahnya, melainkan tengah mencerna perlakuan Hoseok yang secara terang-terangan sudah menggandengnya entah sejak kapan.

"Sungah, apa kau mendengarku?"

Kali ini suara Hoseok menyadarkan Sungah, yang lebih membuatnya tekerjut adalah sejak kapan Hoseok memperhatikannya. Ia pikir Hoseok hanya berbicara sembari menatap kedepan ternyata dugaannya salah.

"Ah, itu bagus jika kau memang mau," jawab Sungah sekenanya.

"Kau kenapa? Lelah?" tanya Hoseok dengan memastikan.

Sungah menggelengkan kepalanya dan langsung menatap kearah depan kembali, Hoseok hanya tersenyum kecil melihat tingkah Sungah yang sesungguhnya ia tahu bawa wanita ini sedang salah tingkah akan sikapnya atau justru tidak nyaman dengan sikap manisnya yang tiba-tiba itu.

Namun tanpa aba-aba Hoseok membenarkan genggaman tangannya dengan Sungah, dan memberikan usapan lembut dengan ibu jarinya. Sebenarnya ini bukan kemauan Hoseok atau Sungah yang meminta melainkan Hoseok melakukannya sesuai dengan nalurinya.

"Aku hanya melakukan apa yang ingin aku lakukan," ucap Hoseok yang entah mengapa membuat Sungah sekali lagi bungkam.

Kali ini keduanya berjalan dengan pandangan menghadap kedepan namun tangan mereka saling bergandengan, entah disadari atau tidak semesta seperti mendukung mereka, manusia-manusia yang berjalan lebih dulu dari mereka tidak ada yang mengusik.

"Termasuk denganmu, aku ingin melebeli kau sebagai milikku dan kurasa ini cukup," ucap Hoseok lagi.

Setelah mengatakan itu Hoseok sedikit mengangkat tangan mereka sekilas yang sejak awal sudah bertautan. Tidak, lebih tepatnya Hoseok yang sengaja menggenggamnya setelah keluar dari ruang sidang mungkin.

"Aku bukan barang yang harus dilebeli," celetuk Sungah.

"Iya memang, tapi kau milikiku sekarang," balas Hoseok, "Jadi harus ku tandai dan kubuktikan kesemuanya,"

Sekilas keduanya saling menatap, dan Hoseok sekali lagi mengangkat genggaman tangannya pada tangan Sungah lalu mengecup punggung tangan Sungah dengan lembut dan sedikit lama.

"Tidak menarik tangan atau menolak tandanya kau setuju," ucap Hoseok dengan nada tegas seolah-olah tidak bisa dibantah.

"Kau saja yang tidak memberikan ku jeda untuk menjawab sejak tadi," sangkal Sungah yang sudah diyakini wajahnya tengah memerah bukan hanya karena salah tingkah akan perlakuan Hoseok melainkan juga cuaca kali ini cukup panas, anggaplah itu sebagai alasan lain untuk Sungah nantinya jika ia mendapatkan ledekkan dari beberapa orang atau justru dari Hoseok nantinya.


"Hyung," teriak Soobin. "Cepatlah!!!"

Hoseok melambaikan tangan kepada Soobin, memberikan kode bahwa dirinya akan menyusul dan meminta Soobin lebih dulu dengan yang lainnya

Secret Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang