Dua Hari Kemudian
"Saem bisakah kita bicara?" tanya Soobin sopan pada Sungah yang tengah berada di ruang konsultasi.
"Bicara saja Soobin-ah, aku akan mendengarkan" jawab Sungah dengan sangat ramah dan senyuman manisnya.
Soobin menggeleng, "Aku ingin berbicara dengan Kim saem dan juga Jeon Saem juga"
Sungah terdiam dengan apa yang baru saja di ucapkan Soobin, ia melihat Soobin dengan penuh penelusuran di setiap ekspresi wajahnya, "Apa yang kau ketahui perihal kedua guru itu?" ucap Sungah yang sepertinya menyadari satu hal.
"Aku ingin mengatakan itu saat mereka berdua berada di sini" ujar Soobin lagi dengan nada yang cukup serius, "Karena ada hal penting yang ingin aku dan Yein sampaikan"
"Ap-apa katamu? Kau den Yein? Kalian berdua tahu dari mana?" tanya Sungah yang sepertinya memang sudah tahu akan kecerdasan Soobin.
"Apa itu penting untuk saem sekarang?" kini giliran suara Yein yang bertanya. Yein masuk kedalam ruang konseling sekitar 1 menit yang lalu, mereka tidak berbarengan memasuki ruangan tersebut. "Apa aku harus mengatakan apa yang aku ketahui perihal kedua guru itu sekarang?"
"Yein sejak kapan kau jadi seperti ini?" Tanya Sungah dengan nada yang cukup terkejut, "Dan kau juga Soobin, kenapa kalian berdua berbicara seperti itu seolah-olah kalian mengetahui sesuatu perihal mereka?"
"Jeon saem dan juga Kim saem bukanlah guru biasa, kemungkinannya ada dua, kalau mereka sebenarnya seorang detektif yang menyamar, atau mereka bisa saja seorang mata-mata intel" jelas Yein dengan percaya diri.
Jika sudah melawan kecerdasan analisis kedua murid ini namanya adalah bunuh diri. Soobin dan Yein memiliki jalan pikiran yang sama bahkan dalam segala aspek apapun dan dalam memecahkan masalah tertentu. Dan Sungah baru saja bungkam karena kalah telak dengan apa yang ia dengar dari penjelasn Yein barusan.
"Jadi kapan kami akan bisa bertemu kedua orang itu?" tanya Soobin lagi.
"Jika kalian bertemu denganku kalian akan melakukan apa?" tanya seseorang yang tepat berada di belakang Yein yang tidak lain dan tidak bukan adalah Yoongi.
Mendengar suara tersebut, Yein dan Soobin langsung menjadi seperti anak yang biasanya, tanpa ada ketegangan. Yoongi yang melihat itu cukup terkejut dan membatu, pasalnya beberapa menit yang lalu keduanya terlihat bersitegang dengan Sungah, namun kali ini mereka berdua seperti baru saja bertemu dengan kedua orang tua mereka yang justru membuat mereka senang.
"Kim saem?" tanya Soobin dengan lembut dan ramah pada Yoongi.
"Ia sedang di panggil ke ruang rapat bersama Park saem, entah membicarakan apa" jawab Yoongi dengan santai, "lalu kalia mencariku untuk apa?"
Semuanya terdiam saat mendnegar nada bicara Yoongi yang mulai kaku dan mendingin, Sungah dan Yoongi saling bertatapan, entah Yoongi mengerti atau tidak dengan kode Sungah yang jelas Yoongi sepertinya tahu kekacauan apa yang tengah terjadi disini.
"Jadi sejauh mana yang kalian tahu?" Tanya Yoongi dengan nada dinginnya.
"Aku tak bisa memastikan berapa persentasenya, namun..." Jawab Yein dengan menggantung kalimatnya dan langsung menatap kearah Soobin.
"Ini baru spekulasi kami saja saem, kami tidak tahu di antara kedua kemungkinan itu mana yang benar atau justru salah keduanya" Timpal Soobin dengan sopan.
Yoongi terdiam melihat Soobin dan Yein bergantian dan ia enggan merespon apapun perihal dirinya dan Hoseok di depan dua benalu lagi. Ya bagi Yoongi orang sipil atau warga Negara biasa jika sudah mengetahui akan identitas mereka yang asli itu sama saja seperti membawa bibit kehancuran atau bisa di bilang racun untuknya dalam menjalankan misi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission ✔️
FanfictionApa yang kalian pikirkan soal sekolah? Jika kalian berfikir tempat yang membosankan dan melelahkan mungkin iya, tapi bagaimana jika sebuah sekolah tersebut menyimpan rahasia yang sangat amat besar? Apa kalian akan mencoba mengungkapkannya? Atau hany...