Chapter 15

43 9 12
                                    

09.00 KST 

Setelah menerima pesan singkat namun cukup membuat pacu jantung Hoseok seperti sedang berlari maraton 100 putaran. Kini ia sudah berada di salah satu ruangan kelas kosong yang sebenarnya fungsinya buat apa juga tidak tahu.

Sebenarnya Yoongi tidak mengajaknya bertemu, lebih tepatnya ini hanya inisiatif keduanya untuk bertemu, entah Yoongi baca atau tidak pesan yang di tuli Hoseok di dalah satu meja kerja milikinya itu. Ya, Hoseok menempelkan sebuah stiki note kecil di salah satu bagian meja kerjanya.

Mungkin ini bisa jadi resiko saat melakukan pengkodean atau sekedar ingin saling berinteraksi namun anggaplah keduanya tengah bekerja sama perihal hak istimewa murid, atau sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.

"Kim saem kau ada tempat lain selain disini?" Tanya Yoongi yang entah sejak kapan sudah memasuki ruangan itu.

Hoseok yang mendengar perkataan Yoongi secara tiba-tiba sempat membuatnya terkejut, namun detik itu juga dia menyadari jika ada sesuatu yang memang tak boleh banyak orang lain dengar, atau kemungkinan bisa di dengar oleh orang lain.

"Baiklah ikuti aku" tukas Hoseok dengan sigap.

Saat Hoseok keluar dari ruangan itu, ada seseorang yang sepertinya sejak tadi mengikuti entah itu mengikuti dirinya atau Yoongi. Hoseok sempat bertatapan dengan Yoongi sebelum akhirnya ia melanjutkan langkah kembali.

Keduanya melangkah dengan santainya, bahkan Yoongi dan Hoseok sempat beberapa kali menyapa beberapa murid yang melawati mereka. atau staf sekolah yang lainnya melewati mereka. 

"Kau sudah tahu kalau nanti sore akan ada rapat?" Tanya yoongi.

Anggaplah ini sebagai basa-basi mereka dalam mengawali pembicaraan sebelum ke dalam inti dari pembicaraan mereka. Entah atau Yoongi atau bahkan Hoseok juga merasakan sepertinya keduanya tengah dalam pengawasan.

"Iya Jeon saem, aku sudah mendapatkan pesannya" Jawab Hoseok singkat.

Hoseok masih berjalan hingga sampai di sebuah ruangan yang tidak begitu luas dari ruangan sebelumnya. Di atas pintu tertulis 'Ruang Konseling', ya ini adalah ruangan yang selalu di gunakan Sungah dan Hoseok untuk berbincang atau sekedar melakukan suatu hal di jam kosong.

Hoseok membuka pintunya dan di susul oleh Yoongi. Setelah keduanya masuk, Hoseok mengunci pintu itu. Ruangan ini tidak begitu kecil namun tidak begitu besar juga, jadi kemungkinan ada yang menyelinap itu kecil.

Namun sebelum melakukan diskusi, keduanya mulai mencari sesuatu yang mencurigakan, beruntunglah ruangan ini yang tidak memiliki cctv jadi sedikit bisa bernafas lega. Sekita 3 menit atau lebih mereka melakukan pencarian entah itu alat penyadap ataupun alat pengintai, tapi hasilnya nihil.

"Sebenarnya tanpa kita cari pun ruangan ini yang paling aman" ujar Hoseok yang mulai duduk di salah satu sofa dengan nyaman

"Jangan lengah Hoseok-ah" Ujar Yoongi penuh dengan penekanan.

"Aku serius, ruangan ini bahkan tak memiliki cctv" jelas Hoseok, "dan nilai plusnya lagi adalah ruangan ini tidak akan ada yang datang walaupun letaknya stratergis, di tambah lagi ruangan ini hanya di gunakan untuk konseling yang entah kapan berjalannya"

"Jadi maksudmu eksensitas kedatangan orang keseini kecil begitu?" Tanya Yoongi memastikan.

Hoseok mengangguk, "dan nilai plusnya lagi adalah ruangan ini kedap suara, Sungah meminta agar konseling lebih efektif hanya bersifat dua arah. Dan lihat hyung ruangan ini tidak terlalu besar jadi pas untuk berdiskusi"

"Tapi tetap saja kau gila memintaku untuk bertemu dan berdiskusi di sekolah sialan ini Hoseok" tukas Yoongi sedikit kesal.

"Salahkan dirimu, Kau yang membuatku penasaran dengan apa yang kau kirimkan tadi di pesanku, dan aku mau memberi tahumu sesuatu juga ini penting" Ujar Hoseok.

Secret Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang