Chapter 45

5 2 0
                                    

Setelah diskusi panjang yang entah sudah melalang buana kemana pembahasan keduanya, akhirnya Namjoon memutuskan untuk pergi keluar dari kamar Hoseok, namun itu semua tercegat dengan gerakkan Kei yang justru telah membuka lebar-lebar pintu kamar Hoseok.

"Halo-halo semuanya, jadi meminta pembahasan yang sempat tertunda?" ucap Kei dengan begitu riangnya.

Hoseok yang melihat itu terkejut, karena biasanya Kei akan sedatar mungkin dengannya. Apa ini karena adanya Namjoon disini atau ada sesuatu hal yang membuatnya jadi lebih bersemangat, sangat membingungkan. Sedangkan Namjoon justru tertawa dengan tingkah laku Kei yang memang sudah sangat ia kenal dengan baik, dan sikap yang seperti inilah yang selalu ia lihat jika sedang berdua dengan kei.

"Y-Yak, kau sehat Kei? Kau membuatku terkejut sekaligus takut" tanya Hoseok dengan bingung, "Ah ya langsung jelaskan saja kalau begitu,"

Tidak menjawab pertanyaan Hoseok diawal, Kei justru langsung keintinya. Ia menjelaskan secara gamblang kata-kata yang cukup untuk membuat orang awam yang tidak begitu paham istilah medis seperti mereka untuk mengerti dengan keadaan Yoongi saat ini.

Garis besarnya adalah luka yang didapat oleh Yoongi adalah luka yang cukup dalam dan mengenai bagain-bagian vital yang sebenarnya bisa saja merenggut nyawanya cepat atau lambat. Ditambah lagi ternyata salah satu tembakan sniper ada yang mengenai bagian otot dadanya yang jika saja Yoongi salah bergerak saat tembakan tidak disengaja itu dapat melukai bagian otot jantungnya.

Atau bahkan saat mengoperasi pengangkatan peluru itu tidak benar oleh pihak specialis bedah jantung dan saraf itu bisa saja mereka berubah menjadi malaikat pencabut nyawa saat di ruang operasi, karena memang peluru itu dapat merobek lebih luas lagi.

"Lalu selain yang ku jelaskan lainnya adalah penanganan Yoongi sedikit telat dibandingkan dirimu, aku tidak tahu apa Yoongi selama setengah sadar menyelamatkanmu dulu atau bagaimana, yang jelas jarak sampai kalian di rumah sakit cukup lama untuk kondisi gawat, yang mana minimal waktu hanya berbeda beberapa detik sedangkan kalian hampir sepuluh menit lamanya" jelas kei lagi.

"Sebentar, bukankah mereka hanya beda kurang lebih satu sampai lima menit saja?" Namjoon bertanya karena menurut laporan yang ia tahu begitu adanya.

"Kau dengar aku tidak sih? Untuk kondisi gawat seperti ini satu menit saja sudah terlalu lama, oh ya ditambah kalian tidak bisa membedakan mana yang sekarat mana yang tidak untuk jadi prioritas," timpal Kei.

"Waktu kejadian menurut laporan Hoseok lebih banyak mengeluarkan darah dibandingkan Yoongi, bahkan Hoseok sudah tidak sadarkan diri," jelas Namjoon lagi menelaah.

"Keadaan sekarat atau darurat bukan dilihat dari banyaknya kehilanan darah, melainkan dilihat dari keadaan pasien itu, dengan kasat mata walaupun Yoongi masih bisa bergerak wajahnya lebih pucat ketimbang Hoseok, ditambah lagi beberapa lukanya juga terlihat di bagian-bagian vital," jelas Kei dengan begitu gamblang.

"Mungkin memang tidak terlihat banyak darah, tetapi pendarahan didalam tubuh justru lebih bahaya karena bisa membuat pembuluh darah pecah dan berakhir dengan kematian mendadak," timpal Kei lagi.

"Berapa perbandingan luka yang ku terima dengan Yoongi hyung?" Tanya Hoseok pada Kei.

"10 banding 4" jawab Kei singkat, "Ini bukan banyaknya peluru dan banyaknya darah yang keluar dari tubuh kalian, melainkan jenis peluru, sedalam apa dan mengenai apa," lanjut Kei.

Namjoon dan Hoseok terdiam, keduanya tengah menelaah semua yang dijelaskan oleh Kei dengan begitu mudahnya mereka terima dan mereka simpan di memory otak mereka.

"Dibandingkan dengan Yoongi luka tembakmu lebih banyak memang, karena ada sekitar sepulu peluru kurang lebih yang kutemukan. Aku tidak tahu apakah itu peluru dari Seokjin dan adiknya atau tidak karena ada dua peluru yang sepertinya sudah sedikit lama, jadi aku agak sedikit susah mencabutnya tapi tidak begitu fatal" jelas Kei.

Secret Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang