Chapter 17

40 6 19
                                    

Yoongi berjalan terus entah kemana arahnya namun itu justru di ikuti oleh Jiae. Sebenarnya Jiae juga bingung harus kemana jadi ia lebih memilih untuk mengikuti arah Yoongi saja yang baru saja menyelamatkannya dari perdebatan kecil dengan Sungah, karena jika tak ada Yoongi dan Hoseok mungkin ia harus beradu pendapat dengan Sungah dan berakhir ia pasti akan menjelaskan semuanya secara gambalng. Ia tak mau dan tak akan pernah menjelaskannya pada Sungah apa yang sebenarnya terjadi karena itu sama saja membuat Sungah dan dirinya menuju ajalnya.

"Terimakasi" ucap Jiae yang masih mengikuti arah jalan Yoongi yang entah kemana. Sedangkan orang yang tengah berjalan didepan JIae tidak menjawabnya sama sekali justru ia terus berjalan tanpa menghiraukan Jiae, dan anehnya adalah Jiae tetap mengikutinya tanpa ada pikiran untuk pergi atau berhenti.

Sekitar 5 langkah dari Jiae Yoongi menghentikan langkahnya, namun hal itu tidak di ketahui Jiae jadi menyebabkan Jiae sedikit menabrak bagian belakang tubuh Yoongi. Jiae cukup terkejut dengan hal itu dan ia sedikit meringis karena kepalanya lumayan membentur punggung Yoongi. Yoongi menoleh dan melihat ke arah Jiae yang memegangi bagian keningnya dengan senyum tipis namun tak bisa di lihat Jiae karena Jiae tengah menundukkan kepalanya saat ini.

"Kau lebih suka kopi atau eskrim?" Tanya Yoongi tiba-tiba, Jiae yang awalnya menunduk langsung mengangkat kepalanya dan menatap Yoongi dengan bingung "Panggil aku nama saja saat kita di luar sekolah dan juga jika kita hanya berdua" ujar Yoongi, Ia melihat kearah jam tangannya lalu berkata "Oh ya anggaplah ini sebagai merefresh otak sebelum kita bertempur nanti bukan"

Jiae masih terdiam dan menatap Yoongi dengan penuh tanda tanya, seketika ia mengingat seseorang dari masalalunya yang sangat amat berarti di matanya dan hampir sama dengan kepribadian Yoongi saat ia dalam mode perhatian seperti ini atau ketika mereka berdua bersama.

"Jiae-sii?" Panggil Yoongi sambil melambaikan tangannya di hadapan wajah Jiae dengan pelan "Apa kau ingin yang lain mungkin?" Tanya Yoongi lagi memastikan Jiae yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"ah maaf Jeon sae--" 

"Kyunggi, Kyunggi" potong Yoongi cepat "Jadi kau memikirkan apa hm kalau boleh tahu? Apa perihal Sungah lagi?" Tanya Yoongi memastikan apa kah benar jika Jiae masih memikirkan hal itu.

Jiae menggelang sebagai jawaban, "Tidak, aku hanya mengingat seseorang jika melihatmu. Ah sudah lupakan tadi kau mengajakku apa?" Tanya Jiae lagi mengulang ajakan Yoongi "Apapun aku suka semuanya aku rasa aku kali ini membutuhkan cafein untuk menghilangkan mumet di otakku" ujar Jiae dengan senyum yang manis.

Yoongi sempat terpaku beberapa saat dengan jawaban Jiae yang pertama mengenai Jiae mengingat seseorang, "Iya orang itu aku Jiae-ya" ucap Yoongi dalam hatinya. Ia sedikit tersenyum "Baiklah kalau begitu naik" tuka Yoongi yang sudah membuka pintu mobilnya.

Jiae cukup terkejut dengan ajakan Yoongi pasalnya ia hanya mengikuti arah jalan Yoongi tak memperhatikan sekitar, dan tanpa sadar mereka sudah berada di parkiran tepatnya di depan di parkiran mobil Yoongi "Ah terimakasih" Ucap Jiae akhirnya dan langsung masuk ke dalah mobi, begitu juga dengan Yoongi.

Yoongi menyalakan mesin mobilnya sekitar beberapa menit ia memanaskan mobil sembari mencuri padang kepada Jiae yang sepertinya mulai melupakan kekesalan dan juga mumetnya perihal masalahnya tadi. "Pakai sabukmu, tempatnya lumayan jauh dari wilayah sekolah"

Jiae terdiam dengan ucapan Yoongi "Aku sudah memakainya tapi aku kesampingkan seperti ini" Jawab Jiae "Jika aku biarkan di depan ia akan menekan dadaku itu sakit, memang kita mau kemana?"

Yoongi hanya mengangguk anggukan kepalanya sebagai respon dari jawaban Jiae, ia langsung menjalankan mobilnya dengan lancar dan tenang "Lihat saja nanti ya, aku pikir kau akan suka". Mendengar jawaban Yoongi sebenarnya ia ingin protes karena tidak ada kejelasan tapi ia lebih memilih menganggukan kepala saja sebagai repson, tidak lucu kan jika ia berkelahi atau beradu pendapat dengan orang yang baru saja ia percaya atau bisa di bilang 'teman' baru untuk Jiae saat ini.

Secret Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang