Chapter 26

20 5 2
                                    

Hoseok masih mengerjakan sebuah laporan yang seharusnya di kerjakan oleh Yoongi, namun entah mengapa Jiae memberikan tugas itu kepadanya, "Ada apa sebenarnya dengan dia dan Yoongi hyung" gumam Hoseok sembari menatap Jiae dari kursinya.

Ruangan cukup sepi, hanya ada mereka berdua Hoseok memang sudah sejak tadi siang setelah mengajar sudah berada di dalam ruangan tersebut, dan Jiae memang baru datang.

Hoseok sudah menyelesaikan laporannya jadi ia bersiap untuk memberikannya untuk Jiae saat itu juga, namun ponselnya bergetar membuatnya jadi focus kearah ponselnya yang berada di meja tepat disamping Laptopnya.

"Yoongi hyung? Ada apa ini tiba-tiba sekali" Hoseok bergumam dengan sangat perlahan dan kali ini ia langsung membalasnya dengan jawaban singkat bahwa ia akan sesegera mungkin menuju ke ruang konseling yang dimaksud oleh Yoongi dipesan tadi.

"Kim Saem" panggilan pelan itu membuat Hoseok yang bersiap untuk menghampiri Jiae menbuatnya harus berhenti dan memfokuskan kepada atensi Shim saem yang entah sejak kapan sudah berada di sampingnya saat ini.

"Ya saem? Apa ada hal yang perlu di bantu?" Hoseok menawarkan dengan ramah

Shim saem langsung menggelengkan kepalanya cepat, "Tidak aku hanya ingin bertanya beberapa hal" Shim saem menjeda perkataanya "tentang dirimu dan Jeon saem"

Hoseok yang tengah mengetik dan melihat beberapa laporan untuk ia kroscek ulang jadi terhenti karena perkataan Shim saem ini, bahkan ia menatap dengan tatapan santai namun dengan mata penuh dengan telisik, "Silahkan saja, mungkin jika aku tahu akan menjawabannya jika tidak ya aku akan diam"

Shim saem tersenyum dengan aneh bahkan Hoseok sedikit menajamkan tatapannya dengan apa yang ia lihat kali ini. Terlebih ketika melihat ekspresi Shim saem yang terlihat seperti tengah menggali informasi.

"Kenapa kau ingin mengajar disini? Apa karena uang atau hal lain?" pertanyaan Shim saem membuat Hoseok sedikit tersenyum tipis namun licik, "Apa pertanyaan itu begitu penting untukmu?"

Pertanyaan Hoseok sempat membuat Shim saem diam untuk beberapa saat dan seperti terlihat panic, "Jika karena uang kenapa? Aku tidak munafik saem, aku butuh uang hidupku bukan perihal tidur dan bangun melainkan banyak hal yang harus dilakukan, dibeli atau dibayar menggunakan uang"

Sekali lagi, seperti tertapar Shim saem benar-benar diam seribu bahasa. Bahkan ia seperti mencari pertanyaan lain untuk mengalihkan pembicaraan namun sepertinya tidak bisa karena sekali lagi Hoseok membuat Shim saem benar-benar tidak terkutik sama sekali.

"Semua orang bekerja untuk mendapatkan uang atau haknya, jika tidak mengharapkan itu lebih baik menjadi anggota bakti social saja, tapi aku yakin anggota yang tergabung dalam bakti social pun pasti ingin mendapatkan imbalan walaupun bukan materi" Hoseok menjeda perkatannya sembari tersenym tipis penuh kemenangan dengan apa yang lihat saat ini.

"O-oh yak au benar Kim saem" akhirnya Shim saem berbicara dan membenarkan kalimat Hoseok.

"Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan Shim saem?" kali ini Hoseok mempersilahkan Shim saem untuk bertanya lagi, "Jika tidak ada bisakah kau meninggalkanku? Aku masih memiliki perkerjaan yang belum ku selesaikan" Hoseok menjeda perkataannya.

Namun dengan cepat perkataan Hoseok diputus dengan perkataan Shim saem yang sekali lagi membuat Hoseok seperti tahu kemana arah pembicaraan Shim saem ini, "Bagaimana kau bisa berkenalan dengan Jeon saem, aku tidak sengaja melihat dan mendengarmu memanggilnya hyung. Dan juga ada apa kau dengan Lee dan Park saem? Apa kau tergabung dalam asosiasi itu?"

"Ah jadi kau ingin tahu hubunganku dengan ketiga guru tersebut?" Hoseok menjeda kembali pertanyaannya dan menunggu Shim saem mengangguk, "Baklah, diriku lebih muda satu tahun dengan Jeon saem, jadi aku memutuskan untuk memanggil Jeon saem hyung, kami kenal juga karena kami satu apartemen hanya beda beberapa pintu. Jika Lee saem juga sama dengan Jeon, ia tetanggaku juga hanya beda lantai.

Secret Mission ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang