Setelah pemeriksaan singkat dua perawat dan Kei meninggalkan Hoseok dan Namjoon berduaa. Kei membuat laporan perkembangan pasien dengan kedua perawat tadi.
"Kapan kau siuman?" tanya Namjoon lagi.
"Entah yang jelas aku mendengar kalian berbicara perihal ingin memberitahukan kepada Jiae dan Sungah, tapi aku lupa awalnya bagaimana." Ujar Hoseok menjawab Namjoon dengan santai, "Sebelum itu bisakah posisiku agak dibuat duduk, aku lelah terlentang sepanjang hari" lanjutnya.
Namjoon yang mendengarkan perminatan Hoseok tadi dengan segera mengubah tempat tidur Hoseok dengan remot yang digunakan untuk mengubah bentuk tempat tidur yang mana menjadi setengah duduk.
"Bagaimana dengan Yoongi hyung?" tanya Hoseok dengan perlahan.
Namjoon terdiam, ia tidak tahu harus menjawab apa dan mulai dari mana, bahkan Kei yang tadinya ingin masuk dan memberitahukan perkembangan Hoseok jadi terhenti didepan pintu karena pembicaraan mereka sepertinya tengah serius.
"Yoongi masih belum sadarkan diri, karena lukanya cukup dalam dibandingkan kau," jelas Namjoon.
"Lalu Kedua Kim?" tanya Hoseok lagi, "Apa diantara mereka mendapatkan hukuman yang sepantasnya?"
Namjoon menganggukkan kepala, "Seokjin masih sama dengan Yoongi, tapi tetap dengan semua bukti yang kita kirim dan saksi-saksi yang bersedia nanti di pengadilan ia dan para antek-anteknya akan tetap mendapatkan hukuman yang sepantasnya,"
"Jaehyun?" tanya Hoseok, "Tapi Yoongi hyung baik-baik saja kan?" timpal Hoseok sekali lagi bertanya.
Namjoon tertawa pelan, "Astaga, kau baru siuman saja sudah jadi wartawan ya," ucap Namjoon dengan tertawa tidak habis pikir.
"Hyung kau harus tau, selama aku tidak sadarkan diri aku bermimpi kita kalah, bahkan aku bermimpi Yoongi Hyung dan aku tidak selamat," ucap Hoseok panjang lebar, "Bahkan aku bertemu keluargaku,"
Mendengar kalimat terakhir Hoseok membuat Namjoon terdiam seribu bahasa. Kei yang awalnya didepan pintu kini memilih untuk mengunjungi pasiennya yang lain dulu baru akan memberitahukan kondisi terbaru milik Hoseok.
"Kita menang," kata Namjoon, "Kebenaran akan menang, walaupun memang membutuhkan proses yang panjang dan rintangan yang lumayan gila," lanjutnya.
Hoseok mengangguk, "Belum hyung, kita akan menang jika Yoongi hyung terbangun dan Seokjin mendapatkan ganjarannya,"
Namjoon memegangi bagian pundak Hoseok yang sekiranya tidak terluka, "Tenanglah, semua sudah diurus, saat Seokjin siuman dan kembali sehat seperti sebelumnya ia akan mendapatkan hukuman langsung."
"Aku ingin lihat Yoongi Hyung, apa boleh?" tanya Hoseok.
Namjoon menganggukkan kepalanya, "Sebentar aku akan mengambilkanmu kursi roda terlebih dahulu," ucapnya dan sesegera mungkin mengambil apa yang Hoseok butuhkan.
Sekitar lima menit mungkin Namjoon gunakan untuk mengambil kursi roda yang berada tepat disamping nurse station, yang dimana masih ada Kei dengan beberapa perawat tengah melihat dan mengisi status pasien.
"Boleh aku pinjam satu kursi rodanya?" Namjoon bertanya dengan sopan pada salah satu perawat yang tepat berada didekatnya.
Perawat itu menganggukkan kepalanya dengan setuju, namun Kei segera bangun dari duduknya dan mencegah tangan Namjoon untuk membawa kursi roda tersebut.
"Kau ingin membawa Hoseok kemana? Dia belum boleh meninggalkan ruangan karena baru siuman," ucap Kei dengan begitu tegas.
"Menemui Yoongi," jawab Namjoon dengan singkat, "ia ingin melihat Yoongi," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission ✔️
FanfictionApa yang kalian pikirkan soal sekolah? Jika kalian berfikir tempat yang membosankan dan melelahkan mungkin iya, tapi bagaimana jika sebuah sekolah tersebut menyimpan rahasia yang sangat amat besar? Apa kalian akan mencoba mengungkapkannya? Atau hany...