Tempat persidangan yang awalnya mencekam karena sikap provokator Hoseok kini menjadi lebih mengejutkan dengan apa yang baru saja memasuki ruangan sidang tersebut.
Bahkan sangat terlihat jelas wajah Seokjin yang benar-benar terkejut dengan apa yang ia lihat bahkan matanya tertuju pada seseorang di kursi roda.
"Baik yang mulia, kini saya sudah kedatangan saksi lainnya," ucap Jaksa Park dengan nada sedikit menggantung.
"Maaf yang mulia dan jaksa apa kesaksian saya sudah selesai?" Tanya Hoseok.
Entah mengapa kali ini Namjoon tidak marah dengan sikap provokator Hoseok melainkan ia bangga dan senang dengan sikap Hoseok itu.
"Semua tergantung pada jaksa penuntut," ucap sang hakim dengan begitu tegas.
Senyuman tipis namun penuh dengan misteri terulas pada bibir jaksa Park seakan ia baru saja mendapatkan penghargaan yang sangat berharga.
"Sepertinya ini akan menjadi kasus yang panjang yang mulia, jika yang mulia berkenan bolehkah saya menjelaskannya secara singkat," ucap jaksa Park dengan lebih tegas lagi kali ini wajahnya terlihat santai namun tetap serius.
"Ya lakukanlah jika itu memang harus," ucap hakim tegas namun terdengar santainya.
Sekitar beberapa detik setelah hakim yang mempersilahkannya, jaksa Park seakan mengatur nafasnya dan memperlihatkan sesuatu di depan layar proyektor.
Dimana memperlihatkan bagan akan semua kasus yang berkaitan dan itu membuat semua yang berada di ruangan termasuk pihak terdakwa pun terkejut.
"Kasus penggelapan, penjualan manusia atau jual beli anak dibawah umur dengan kasus pembantaian satu keluarga kepolisian beberapa tahun saling berkaitan," ucap jaksa Park dengan menggantung kalimatnya.
"Lalu, apa yang kau temukan dari semua kasus itu?" Tanya hakim karena jaksa penuntut memberikan jeda yang cukup lama membuat banyak orang di ruang persidangan juga pasti sangat bertanya-tanya.
Jaksa Park beralih memiringkan badannya lalu mengangkat micnya kembali, "Dan semua kasus itu berkaitan dengan satu orang, yang kini ada di bangku terdakwa,"
Semuanya terkejut bahkan Namjoon dan yang lainnya juga ikut terkejut, karena ini di luar dugaan. Dengan sarkasnya jaksa Park langsung mengultimatum seperti itu.
"Kim Seokjin, dalang dari semua kasus yang tengah berkaitan ini. Penggelapan dana, jual beli manusia, lebih tepatnya anak dibawah umur, suap menyuap dalam pembelajaran dan menghabisi nyawa satu keluarga polisi beberapa tahun silam," ucap jaksa Park dengan lantang.
Hakim diam, sepertinya hakim memberikan kesempatan untuk jaksa menyelesaikan kalimatnya karena memang sengaja ia gantung.
"Tiga orang yang ada didepan kalian semua ini adalah saksi yang mana terlibat dalam semua kasus ini,"
"Lelaki yang berada di kursi roda adalah rekan saya, jaksa Lim yang mana menjadi salah satu dari aksinya untuk menghilangkan bukti dan saksi,"
"Yang tengah berdiri dibelakang kursi roda adalah detektif Min, salah satu anggota kepolisian yang ikut andil dalam misi penangkapan kasus ini. Yang mana ia juga adalah junior dari Kim Seokjin dan juga anggota polisi yang di bunuh dengan keluarganya,"
"Terakhir, lelaki yang berada di tempat saksi saat ini adalah detektif Jung, ia sama dengan detektif Min lebih tepatnya junior detektif Min, yang bernama lengkap Jung Hoseok,"
Mata sipit nan gelam itu melihat kearah Kim Seokjin dengan tatapan seakan mengunci.
"Yang mana ia adalah satu-satunya dari keluarga kepolisian yang menjadi korban pembantaian satu keluarga. Ia adalah putra kedua dari detektif Jung Kyueun. Itu artinya ia adalah satu-satunya saksi hidup di TKP,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission ✔️
FanfictionApa yang kalian pikirkan soal sekolah? Jika kalian berfikir tempat yang membosankan dan melelahkan mungkin iya, tapi bagaimana jika sebuah sekolah tersebut menyimpan rahasia yang sangat amat besar? Apa kalian akan mencoba mengungkapkannya? Atau hany...